Punya sikap membangkang, Kartini tak mau jadi santriwati
Merdeka.com - Sosok pahlawan emansipasi wanita Indonesia, Raden Adjeng Kartini dikenal tegar memperjuangkan hak yang masih terkungkung di bawah aturan orangtua dan sang suami. Siapa sangka, ternyata Kartini juga pernah menentang ajaran seorang tokoh kiai besar di zamannya.
Adalah KH Sholeh Darat, ulama besar penyiar agama Islam di sekitar kerajaan Demak. KH Sholeh sangat kondang di sekitar kota Walisongo, bahkan warga Semarang meyakini jika sang kiai memiliki dua makam. Salah satu makamnya berada di wilayah Pelabuhan Tanjung Mas Kota Semarang. Sedangkan makam lainnya berada di TPU Bergota Jl. Veteran, Kota Semarang.
Ketenaran KH Sholeh Darat dalam menyiarkan agama Islam membuat kakek Kartini, KH Ngudirono ingin agar sang cucu belajar mengaji di Pondok Pesantren yang dipimpin kiai tersebut. Melalui kedua orangtuanya, Kartini dipaksa mengaji di Ponpes asuhan KH Sholeh Darat yang berada di Demak itu.
Berstatus sebagai santriwati, Kartini kerap membangkang dan memprotes ajaran dari sang kiai besar. Dalam salah satu protesnya, Kartini bahkan meminta agar KH Sholeh Darat menerjemahkan AlQur'an ke dalam bahasa Jawa. Sayangnya hal tersebut tidak diperkenankan.
Perdebatan di antara RA Kartini dan KH Sholeh Darat terus meruncing hingga tak lagi ditemukan solusinya. Sampai akhirnya sang kiai membawa Kartini belajar mengaji pada ulama besar lainnya yang ada di Demak.
Selama ini, Kartini memang tergolong santriwati yang kritis dalam menyikapi kaidah agama Islam. Banyak yang menjadi topik pertentangan baginya, seperti poligami yang diperbolehkan dan juga soal wanita yang dilarang beribadah saat sedang menstruasi.
Kartini akhirnya memutuskan untuk berhenti menjadi santriwati. Usai keputusan tersebut diambilnya, KH Sholeh Darat bersama para kiai lainnya dari Demak berusaha keras menerjemahkan AlQur'an. Sayangnya saat sang kiai merampungkan tugasnya dan ingin memberikan terjemahan AlQur'an tersebut, RA Kartini sudah meninggal dunia.
Semasa hidup RA Kartini adalah sosok wanita yang sangat kritis pada banyak hal. Sebagai generasi penerusnya di era modern, jangan mau kalah dan teruslah berprestasi!
(mdk/iwe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaBerikut kata-kata sindiran halus buat orang yang suka membicarakanmu di belakang kalian.
Baca SelengkapnyaPuisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada kesempatan itu juga, Kasad memberikan pesan kepada para prajurit agar tidak hidup bermewah-mewah.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaCinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaMiliki paras yang cantiknya 11 12 dengan sang kakak, Kartika justru memilih karier berbeda.
Baca SelengkapnyaKata-kata kecewa sering kali menjadi jendela yang membuka pandangan ke dalam perasaan yang sulit diungkapkan.
Baca Selengkapnya