Merdeka.com - Dunia maya Indonesia kini tengah dihebohkan kasus penyitaan mobil listrik proyek milik Dasep Ahmadi terkait dugaan korupsi pengadaannya yang menyerap dana hingga Rp 32 miliar.

Namun di tengah diusutnya kasus ini, muncul kontroversi dari salah satu pernyataan Kasubdit Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Sarjono Turin. Hal ini karena Turin menyebutkan jika mobil listrik buatan Dasep tak lulus uji emisi dan bahaya jika digunakan di jalan umum.

"Mobil itu tidak lulus uji emisi, terlebih lagi hasil test drive mobil ini bahaya kalau digunakan di jalan umum", ujar Turin pada awak media saat ditemui di Kejagung, Selasa (23/06/2015).

Dia juga menegaskan jika pihaknya akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa mobil listrik yang selalu dibanggakan dengan slogan mobil karya anak bangsa, ternyata tidak layak dan mengandung unsur tindak pidana korupsi.

"Kita tunjukkan ke publik mobil listrik karya anak bangsa yang dibanggain ternyata enggak layak dan enggak bisa digunakan," cetus Sarjono Turin.

Padahal, secara teori mobil listrik memang tak menghasilkan emisi sama sekali kala digunakan. Hal ini karena mobil listrik tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya sehingga tak menimbulkan emisi seperi zat karbon monoksida yang bisa menyebabkan efek rumah kaca.