Dijual Rp 20 Jutaan, Gelis Jadi 'Gerobak' Tenaga Listrik Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Kendaraan tiga roda bertenaga listrik pertama di Indonesia telah lahir dari PT Solar Panel Indonesia (SPI), perusahaan industri swasta nasional bidang energi terbarukan. Kendaraan ini diberi nama Gelis alias Gerobak Listrik, yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan alat angkut bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Gelis merupakan kendaraan niaga hemat energi dan ramah lingkungan, serta segera diproduksi dan dipasarkan secara luas di Tanah Air.
SPI membuka pemesanan mulai hari ini (18/5), dengan tenggat pengiriman unit ke konsumen pada pertengahan Juni tahun ini.
"Gelis kami ciptakan sebagai kendaraan niaga yang berbasis pada energi listrik terbarukan. Kendaraan ini mudah digunakan, serta tidak membutuhkan perhatian khusus dalam hal perawatan," ungkap Budi Prasetyo, Pimpinan PT SPI, dalam rilisnya, Senin (18/5).
Menurut Budi, penciptaan Gelis didorong dari keinginan dan harapan perusahaan untuk bisa membantu para pedagang UMKM. Kami ingin membuat pedagang UMKM lebih maju dalam berusaha. Dengan Gelis, mereka tidak perlu lagi mendorong gerobak dengan tenaga sendiri. Dengan begitu, pekerjaan jadi lebih efisien dan para pekerja UMKM mampu meningkatkan taraf ekonominya.
Kehadiran Gelis di sektor UMKM diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian nasional, sekaligus memberikan dampak pada penciptaan lingkungan hidup yang lebih baik.
Tipe Pertama Gelis 300
©2020 Merdeka.com
Tipe pertama yang siap produksi adalah Gelis 300. Berbekal motor elektrik berdaya 800 watt dengan suplai daya dari baterai tipe VRLA 48v-26AH, Gelis 300 mampu melaju hingga kecepatan maksimum 30 km per jam dengan jarak tempuh rata-rata 30 km.
Gelis 300 tersedia di pasaran dalam empat varian, yaitu Gelis Light Metal, Retro, dan Cargo dengan harga berkisar mulai Rp 20 juta, serta Gelis Garb dibandrol mulai kisaran Rp 21 juta.
Gelis 300 didukung rangka ringan dengan berat kotor mencapai 600 kg dan mampu mengangkat beban hingga 300 kg. Hal ini dapat dilakukan berkat penggunaan per belakang model daun (per pikul) dan suspensi depan telescopic. Kendaraan tiga roda berpenggerak roda belakang ini juga mampu menanjak hingga sudut kemiringan 15 derajat.
SPI juga telah menyiapkan dua tipe lain, yaitu Gelis 200 dan 150, tapi harga jualnyabelum ditetapkan. Gelis 200 akan difungsikan sebagai kendaraan khusus pengiriman barang cepat di dalam kota seperti bisnis jasa kargo dalam kota dan e-commerce.
Sementara Gelis 150 yang berpenggerak roda depan dengan sasis rendah berfungsi sebagai kendaraan angkut sampah dan angkut barang di ruang tertutup (indoor). Gelis 150 cocok untuk mendukung perpindahan barang di dalam mal, rumah sakit, atau pabrik.
"Selain harga terjangkau untuk kalangan UMKM, kami juga memberikan fasilitas keuntungan lain bagi konsumen, seperti garansi 5 tahun rangka, 1 tahun garansi motor, 6 bulan garansi baterai, 6 bulan garansi pengontrol, dan 6 bulan garansi perangkat pengisian ulang baterai," ujar Chief Marketing Officer SPI Ary Tjahyono.
Gunakan Aplikasi Online
©2020 Merdeka.com
Ary Tjahyono menyatakan perusahaan juga menyiapkan perangkat-perangkat pendukung untuk efektivitas penggunaan Gelis. Salah satu yang utama adalah jaringan pemasaran dan layanan purnajual.
"Kami bekerja sama dengan perusahaan aplikasi online yang familiar di tengah masyarakat untuk menunjang efektivitas Gelis. Lewat aplikasi ini, konsumen dan calon konsumen bisa mengetahui segala hal tentang Gelis melalui telepon seluler," ungkap Ary.
Dengan aplikasi khusus bertajuk HEY Indonesia ini, segala kebutuhan pelanggan Gelis bisa dilayani secara efektif dan tepat sasaran. Melalui aplikasi tersebut, konsumen akan lebih mudah mendapatkan pelayanan, sehingga nilai serta tujuan dari produk Gelis dapat dijalankan dengan baik pula.
Pada tahap awal, SPI mampu memproduksi 10 unit per hari di pabrik kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Kapasitas produksi ini akan terus dikembangkan seiring bertumbuhnya jumlah permintaan pasar.
Beberapa komponen Gelis telah diproduksi di dalam negeri, seperti baterai, sasis, bodi, serta beberapa perangkat kendali. Sedangkan beberapa komponen lain, seperti motor listrik, kontroler, gandar, sistem kemudi, dan roda, masih diimpor. Namun, ke depan tidak menutup kemunginan PSI akan terus menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gelis.
"Kami berharap nantinya semua komponen akan diproduksi di Indonesia. Ini sudah menjadi komitmen kami," kata Hadian Permana MSc.MT, Head of Engineering SPI.
Saat ini ada tujuh diler telah beroperasi untuk melayani penjualan dan purnajual Gelis. Tiga dari tujuh jaringan resmi tersebut berada di Jakarta. Sementara Bogor, Surabaya, Malang, dan Denpasar masing-masing satu diler.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaCara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaDiduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya