Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yingluck tak mau takluk

Yingluck tak mau takluk Yingluck. AFP PHOTO

Merdeka.com - Kenangan buruk dan kekhawatiran terjadinya demonstrasi berdarah di Bangkok seperti pada tahun 2010 muncul kembali. Saat itu sekitar 90 orang terbunuh dalam bentrok antara polisi dan demonstran yang menuntut kembalinya PM Thaksin Shinawatra.

Bangkok dan berbagai kota di Thailand saat ini dilanda demonstrasi besar-besaran menuntut turunnya PM Yingluck Shinawatra. Gara-garanya adalah rancangan undang-undang amnesti yang diajukan partai Yingluck, Puea Thai Party, yang dicurigai akan menjadi pintu pengampunan bagi dosa-dosa korupsi mantan PM Thaksin Shinawatra, dan kembalinya abang Yingluck itu dari pengasingan setelah dikudeta oleh militer pada tahun 2006 .

Senat Thailand sudah menolak RUU itu pada 11 November namun sejak itu demonstran dari kalangan oposisi sudah meneriakkan tuntutan pembubaran pemerintahan Yingluck. Ribuan demonstran sejak awal minggu ini telah menguasai kantor kementerian keuangan, beberapa kantor pemerintahan provinsi dan berusaha menguasai kantor kementerian lainnya.

Demonstran juga berusaha memprovokasi respon ganas dari polisi dengan memutus aliran listrik markas besar kepolisian. CNN.com tanggal 29 November bahkan mengabarkan para demonstran menyerbu markas besar angkatan darat. Ini perkembangan yang bisa membangkitkan kembali kekhawatiran dan kenangan buruk itu.

Dunia sudah mengekspresikan kecemasannya. Sekjen PBB Ban Ki Moon awal minggu ini menyampaikan keprihatinannya mengenai meningkatnya ketegangan politik di Thailand dan menyeru semua pihak terkait agar menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog tulus dan dengan cara damai.

Goyangan dahsyat dari rakyatnya memang belum membuat Yingluck takluk. Pada Kamis, 28 November lalu PM Yingluck Shinawatra bahkan dengan mudah lolos dari mosi tidak percaya di Parlemen Thailand. Voting yang dilakukan menghasilkan 297 suara mendukung dan 134 suara menentang.

Atas kemenangan itu Yingluck di televisi nasional menyatakan pemerintahannya siap beridalog dan para pejabatnya bersedia mendengar semua suara rakyat termasuk mereka yang saat ini menguasai kantor-kantor pemerintahan. Tapi juru bicara Puea Thai Party, Prompong Nopparit telah menegaskan bahwa Yingluck tidak akan mundur atau membubarkan parlemen dan tetap akan berkuasa.

Pada akhirnya takluk tidaknya Yingluck bergantung pada sikap beberapa institusi. Pertama adalah sikap militer Thailand. Gaya percaya diri Yingluck sebagian didapat dari hubungan baiknya dengan militer yang secara ironis berusaha dibinanya sejak dulu, karena militer pulalah yang dulu menjungkalkan abangnya, mantan PM Thaksin Shinawatra. Sampai saat ini militer masih menunjukkan sikap netral dan hanya mengimbau semua pihak untuk menyelesaikan dengan baik.

Namun sikap kalem militer ini diperkirakan bisa berubah jika terjadi pertumpahan darah antara demonstran dengan polisi atau demonstran telah menimbulkan kerusakan meluas pada properti negara. Meski demikian intervensi militer diduga akan bersifat terbatas dan tidak mengarah pemihakan kepada demonstran yang berujung pada kudeta.

Yang kedua adalah sikap Raja Thailand Bhumibol. Para demonstran telah meminta Raja untuk membentuk pemerintahan sementara menggantikan pemerintahan Yingluck. Namun raja yang sudah sepuh itu sampai sekarang belum mengeluarkan sabdanya. Ia masih beristirahat di istananya di Hua Hin setelah menjalani perawatan lama di rumah sakit.

Sang Putra Mahkota, Pangeran Vajiralongkorn, telah menyampaikan keprihatinan atas kekisruhan politik ini dan hanya meminta rakyatnya untuk menyelesaikan konflik secara damai. Imbauan itu disampaikan melalui Kapolda Bangkok, Kamronwit Thoopkrachang, yang dikenal konco dekat Thaksin. Yingluck selama ini memang juga telah berhasil membina hubungan baik dengan istana melalui Ketua Dewan Penasihat Raja, mantan PM Prem Tinsulanonda.

Ketiga adalah sikap KPK-nya Thailand, yaitu NACC (National Anti-Corruption Commission). NACC saat ini sedang mempertimbangkan petisi dari para pemrotes untuk menyelidiki 312 anggota parlemen dan senator yang mendukung amandemen UUD yang akan merubah format Senat Thailand. Mahkamah Konstitusi Thailand pada 20 November lalu telah memutuskan bahwa usulan partai penguasa mengamandemen konstitusi itu ilegal dan membuka kesempatan bagi NACC untuk menskors anggota parlemen dan mengusulkan pembubaran partainya Yingluck.

Apa yang akan terjadi selanjutnya ? Kita tunggu saja. Yang jelas instabilitas di Thailand bisa berdampak pada stabilitas kawasan baik secara politik maupun ekonomi. Tentu kita mengharapkan yang terbaik bagi rakyat Thailand.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Nama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana

Nama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana

Nama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngakak Saat Babinsa Langkah Tegap di Atas Panggung Timbulkan Suara Gedobrak 'Harus Pakai PBB'

Jokowi Ngakak Saat Babinsa Langkah Tegap di Atas Panggung Timbulkan Suara Gedobrak 'Harus Pakai PBB'

Aksinya pun menimbulkan suara hingga membuat Jokowi hingga para hadirin terkekeh.

Baca Selengkapnya
Istana soal Jokowi Gowes Bareng AHY dan Temui Sri Sultan HB X: Biasa Presiden Bertemu Tokoh Politik

Istana soal Jokowi Gowes Bareng AHY dan Temui Sri Sultan HB X: Biasa Presiden Bertemu Tokoh Politik

Jokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta, Minggu (28/1), sambil menyapa masyarakat.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya