Terdampar setengah tahun di negara Karibia
Merdeka.com - Selama dua tahun, Teguh Iswantoro dipekerjakan tidak manusiawi. Setiap alarm berbunyi, dia harus bergegas bangun dan langsung memegang jaring untuk diangkat ke atas dek kapal.
Saban malam tidurnya cuma tiga hingga empat jam. Bahkan untuk minum, dia terpaksa meneguk air keran. Jika habis minum air hujan.
"Selesai kerja jam 11 malam, nanti jam 2 dibangunin lagi untuk kerja," kata Teguh saat berbincang dengan merdeka.com awal Juli lalu. Kadang dia juga menerima perlakuan kasar lantaran kendala bahasa. "Kita juga nggak tahu kesalahan kita apa, tahu-tahu langsung dipukul aja dari belakang."
Dia juga makan sisa makanan kapten kapal dan anak buahnya. Dia juga harus mengutang dengan cara dipotong gaji kalau ingin merokok.
Perlakuan tidak layak sebagai manusia bukan hanya sebatas makanan dan tenaga dikuras. Seorang temannya ABK asal Bogor, Jawa Barat, meregang nyawa saat sedang mengangkat jaring. ]Besi pengait jaring terlepas dan menghantam kepalanya hingga jatuh tersengkur.
Bukannya segera diberi pertolongan, kapten kapal sampai saat ini tidak diketahui namanya itu justru menyuruh membaringkan temannya di tempat tidur. Maut menjemput dia dengan mulut dan kuping mengalir darah.
Lantaran masih di tengah laut, mayat temannya itu disimpan di ruang pendingin bareng ikan hasil tangkapan. "Nggak diganti bajunya, langsung aja ditaruh di dalam ruang pendingin," ujar Teguh. Namun dia bersama rekan-rekannya tidak dapat berbuat banya. Kadang rasa takut juga menghantui dirinya.
Selama dua tahun bekerja di kapal ikan, Teguh sudah tiga kali pindah kapal. Kapal pertama dia tumpangi bareng Sutanda, yaitu Rich 5. Setelah setahun, dia bekerja untuk kapal Young Duck dan kemudian pindah ke Chun Hong 201.
Perpindahan berlangsung di ombak samudera. Dengan menggunakan pelampung dirakit dan dilempar sejauh dua meter, Teguh menceburkan diri membawa pakaian. "Saya cebur ke laut baru ditarik sama orang di atas. Kita enggak pernah berhenti bekerja," tuturnya.
Singkat cerita, Teguh akhirnya terdapar di Trinidad dan Tobago. Dia kemudian bekerja sebagai kuli bangunan bergaji USD 1.500. Kadang dia juga diupah buat menunggu kapal bersandar di pelabuhan.
Tak terasa, dia sudah setengah tahun di sana. Sampai akhirnya pihak imigrasi negara itu menangkap dirinya. Kedutaan Besar Indonesia di Venezuela kemudian membantu pemulangan Teguh dan rekan-rekannya dari Indonesia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Asal Dikupas, Begini Cara Makan Buah Salak yang Benar
Salak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Baca SelengkapnyaMakan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini
Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaApakah Ikan Masih Butuh Minum?
Walaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya7 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Durian
Beberapa makanan dan minuman yang berbahaya jika dikonsumsi bersamaan dengan buah durian.
Baca Selengkapnya7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan, Mulai Minum Air Hingga Merokok
Beberapa hal yang sering kita lakukan ternyata sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan setelah makan.
Baca SelengkapnyaSebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga
Mengonsumsi buah ketika berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan, energi, serta elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPunya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca Selengkapnya