Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Simpati dan permainan di Duren Sawit

Simpati dan permainan di Duren Sawit Anas Urbaningrum . ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Setelah menyatakan mundur dari jabatan ketua umum Partai Demokrat pada Sabtu (23/2) lalu, rumah Anas Urbaningrum di Jalan Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, ramai dikunjungi orang. Banyak sanak saudara, handai taulan, dan tetangga yang datang. Tetapi yang bikin riuh adalah kedatangan orang-orang politik.

Dalam 10 hari, rumah Anas -yang terdiri dari dua rumah kediaman dan satu pendopo besar- benar-benar mejadi perhatian. Hari pertama setelah menyatakan mundur di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat VII, Jakarta Pusat, Anas diantar kawan-kawan Demokrat-nya pulang ke Duren Sawit.

Sejak itu datang silih berganti orang-orang politik. Media melaporkan satu per satu, siapa yang datang dengan pernyataan masing-masing. Sepekan berlalu, rumah Anas mulai sepi. Terakhir yang menemuinya adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, yang datang dan pulang dengan diam, Selasa (5/3) kemarin.

Meskipun semua politisi yang menemui Anas mengaku datang bersilaturahmi dan menunjukkan rasa keprihatinan, mereka juga memiliki motif berbeda, baik yang dinyatakan atau yang disembunyikan. Secara umum tetamu politik Anas bisa dibedakan menjadi empat kelompok.

Pertama, mereka yang disebut dengan kelompok loyalis Anas. Mereka adalah fungsionaris Partai Demokrat, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/kota. Mereka prihatin atas nasib junjungannya, sehingga demi solidaritas, mereka pun menyatakan mundur dari posisinya di Partai Demokrat.

Kedua, mereka yang masuk kategori kawan rasional pragmatis. Mereka dekat dan dipercaya Anas, bahkan jabatan yang dipegangnya juga berkat Anas. Tetapi mereka bersikap rasional, tidak mau jatuh bersama Anas, dan; pragmatis, mengamankan posisi mendatang. Disebut oportunis pun mereka tak menolak.

Ketiga, mereka yang berkawan dengan Anas sejak aktif di organisasi mahasiswa dan pemuda, khususnya di lingkungan HMI dan Kelompok Cipayung. Mereka memang bukan satu partai, tetapi masing-masing pernah atau sedang menduduki posisi penting: DPR, DPD, DPRD, jabatan di lingkungan eksekutif, bahkan yudikatif. Mereka adalah kolega politik Anas, kawan bermain dan bertanding di arena politik.

Keempat, mereka yang baru mengenal Anas saat Anas berada dalam posisi penting, baik sebagai anggota DPR, Ketua Fraksi Partai Demokrat, maupun Ketua Umum Partai Demokrat. Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang pernah bekerja sama, atau mendapat keuntungan politik maupun ekonomi dari hubungannya dengan Anas. Kawan baru, tapi punya akses bagus ke Anas.

Dalam situasi menyedihkan, karena nasib buruk yang dialaminya, tentu wajar kalau kawan-kawan Anas itu datang berkunjung. Selain silaturahmai dan menunjukkan keprihatinan, mereka juga bermaksud memberi semangat kepada Anas yang sedang mengalami situasi sulit. Wajar sebagai manusia beradab.

Namun karena situasi sulit yang dialami Anas adalah akibat ditetapkan menjadi tersangka korupsi, keberadaban kawan-kawan Anas itu, menjadi tanda tanya besar: mengapa mereka bersimpati sekali dengan dengan tersangka pelaku korupsi? Mengapa rasa simpati itu mereka pertontonkan ke publik?

Mungkin saja mereka terjebak dengan skenario politik Anas, mengingat dia bertekad menulis "lembar" politik berikutnya. Tetapi sedungu itukah mereka, sehingga berhasil "dikerjain" Anas, yang kemudian menjadikan mereka tidak sadar, bahwa mereka tampak sangat bersimpati dengan tersangka korupsi?

Jika mereka bukan politisi dungu, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, mereka bersimpati kepada tersangka korupsi karena perasaan senasib tapi tidak sepenanggungan. Sebab, sesungguhnya apa yang disangkakan kepada Anas, patut juga mereka terima. Hanya saja kali ini mereka masih bernasib baik karena belum terkena random sampling KPK.

Kedua, sesungguhnya bukan hanya simpati yang hendak mereka tunjukkan kepada Anas, tetapi ikut permainan politik yang sedang bergerak. Untung rugi dalam permainan selalu terjadi, namun peluang untuk ikut dalam permainan besar, tidak boleh dilewatkan.

(mdk/tts)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.

Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.

Rumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda

Baca Selengkapnya
Mantan Sekjen Blak-blakan Suara PKB Naik tetapi AMIN Kalah, Sebut Ada Sejumlah Faktor

Mantan Sekjen Blak-blakan Suara PKB Naik tetapi AMIN Kalah, Sebut Ada Sejumlah Faktor

Menurut dia, PKB bisa mengambil manfaat penuh dari peristiwa politik saat ini

Baca Selengkapnya
Cerita Sule Menolak Berbagai Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Mengaku Takut dan Sadar Diri 'Pertanggungjawabannya di Dunia Akhirat'

Cerita Sule Menolak Berbagai Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Mengaku Takut dan Sadar Diri 'Pertanggungjawabannya di Dunia Akhirat'

Sule mengakui ada tawaran yang datang kepada dirinya untuk terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya
Ini Penjelasan KPU soal Kenaikan Suara PSI di Sirekap

Ini Penjelasan KPU soal Kenaikan Suara PSI di Sirekap

Data perolehan suara partai politik di Sirekap dapat diverifikasi langsung oleh setiap pengaksesnya.

Baca Selengkapnya