Sepotong berita dari tanah Papua
Merdeka.com - "Masih banyak yang harus dikorek-korek oleh dunia internasional dari Papua," kata Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) cabang Papua Viktor dengan nada tinggi saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya kemarin. Itulah alasan utama media asing terus memburu berita di tanah cenderawasih itu.
Menurut dia, dunia internasional masih membaca pemberitaan soal Papua dari media lokal atau nasional Indonesia cukup bias. Bukan secara mengenai teknik peliputan, tapi selama ini media tidak menyoroti persoalan sampai ke masyarakat langsung.
"Selama ini media lokal terkendala masalah geografis, lalu media nasional cenderung perspektif penguasa sekali. Dengan sumber pemerintah, polisi, atau TNI, bukan dari masyarakat langsung," ujarnya.
Padahal tidak bisa dipungkiri, kondisi tembak menembak masih berlangsung di Papua. Bukan hanya sampai situ, masalah jual beli peluru tak pernah ramai jadi pemberitaan di Indonesia.
Dia menjelaskan selama ini pemberitaan mengenai Papua hanya sampai sebatas ujung kuku, belum sampai ke inti permasalahan terjadi di masyarakat. Masih banyak persoalan belum diangkat oleh media nasional, termasuk soal kelaparan dan janji pemerintah bersikap adil dengan masyarakat Papua.
Dunia internasional masih menunggu pemerintah Indonesia melaksanakan status otonomi khusus bagi Papua secara baik. Mereka memandang pemerintah belum sepenuhnya mendukung terwujudnya penegakan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di Papua.
"Seakan Papua hanya cuma Freeport saja, tapi masih banyak permasalahan di sini belum selesai," tutur Viktor.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca Selengkapnya2.000 Polisi Disiagakan saat Malam Tahun Baru Usai Insiden Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca Selengkapnya4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaPenghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaGunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca Selengkapnya