Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saya tidak akan terlalu banyak bicara

Saya tidak akan terlalu banyak bicara Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar di ruang kerjanya, Selasa (9/4). (merdeka.com/imam buhori)

Merdeka.com - Sekarang memasuki tahun politik. Selama kepemimpinan Mahfud MD, Mahkamah Konstitusi dikritik karena banyak bicara ke publik. Sebab itu, politisi memberikan pesan pada ketua baru Akil Mochtar tidak banyak bicara ke publik di luar tugas dan wewenangnya.

“Saya sebagai ketua pasti punya hasrat, tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada dan saya akan membatasi diri untuk bicara,” ujar Akil.

Berikut penuturan Akil saat diwawancarai hampir tiga jam di ruang kerjanya oleh Alwan Ridha Ramdani, Islahuddin, Arbi Sumandoyo, Ahmad Baiquni, dan juru foto Imam Buchori dari merdeka.com, Selasa (9/4).

Ketika terpilih menjadi ketua MK, banyak orang menyerang Anda karena bekas politikus. Apa komentar Anda?

Ya, begitulah citra seorang politikus. Walau saya selalu bilang saya bukan politikus sukses, kalau sukses kan ongkang-ongkang kaki di Senayan. Orang gila yang tidak mau jadi anggota DPR. Jadi pejabat negara, paling enak itu anggota DPR. Penghasilannya besar, kekuasaannya besar, tanggung jawab tidak pernah sendiri, tanggung jawab kolektif ambil keputusan.

Ketika orang takut kehilangan jabatan anggota DPR, saya masih satu tahun setengah di DPR. Saya tinggalkan DPR, pindah ke sini. Lalu orang menilai partai politik sengaja menyusupkan orangnya ke MK, itu cara-cara berpikir narsis.

Tapi stigmanya terus berlanjut?

Stigma seperti itu waktu yang menjawab. Kenapa muncul sekarang? Kalau dilihat, Mahfud itu anak buah saya di Komisi III DPR. Ketika saya sama dia uji kelayakan dan kepatutan, sama-sama terpilih, kok Mahfud tidak dipersoalkan, saya dipersoalkan. Sudah lima tahun orang masih ngomong gitu. Kalau mau jujur, sebenarnya ketidaksenangan personal, saya orangnya blak-blakan begitu.

Bagaimana dengan karakter anda?

Saya ini orangnya ada kelemahan dan kelebihan. Kelemahan saya mungkin kalau bicara terlalu keras, menjaga sikap juga terlalu keras, kalau di sidang juga guyon-guyon, kalau ada pihak enggak bener saya usir. Tidak ada urusan bagi saya. Bagi yang kalah bisa saja caci maki, menebarkan isu, fitnah, pasti. Tapi bagi yang menang puja-puji ke kita.

Kelebihannya, mungkin terlalu baik kepada semua orang (sambil tertawa) sehingga gampang juga orang caci maki saya. Tetapi karakter itu tidak tiba-tiba saya jadi ketua, mereka dari dulu tahu saya kok, bukan karena jadi ketua lalu sok lugas, enggak seperti itu.

Karakter itu terbentuk secara keras karena dari kecil sudah mandiri dengan segala kesusahan kita, lalu kita bisa seperti ini. Mungkin banyak pula orang enggak berpikir, tapi nantilah kita jawab apa yang menjadi keraguan mereka.

Apa yang akan membedakan karakter kepemimpinan Anda dua ketua MK sebelumnya?

Karakter saya bawa adalah sesuai jalur, kembali ke khittah. Artinya kembali pada fungsi semula mahkamah, memperbaiki pelayanan terhadap para pencari keadilan. Saya berharap MK menjadi jalan hukum bagi persoalan kebangsaan. Itu memang terlalu idealis, tapi sudah kita praktekkan dalam bentuk kecil.

Jimly dinilai banyak bicara ke publik, Mahfud dikritik karena lebih terbuka dalam pernyataannya. Kalau Anda sendiri bagaimana?

Dalam sambutan resmi, saya katakan tentu saya akan mengurangi porsi bicara. Dalam internal kita juga sudah sepakati kalau bicara terkait perkara harus kita bicarakan dulu. Tapi kalau isu kelembagaan, hakim dan ketua itu negarawan, harusnya bisa memilih. Persoalannya, saya sebagai ketua pasti punya hasrat, tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada dan saya akan membatasi diri untuk bicara. Tapi banyak juga wartawan tanya tentang komisi etik KPK kemarin dan kasus-kasus lain tidak secara langsung urusan MK. Itu tidak perlu juga.

Mengenai banyak bicara akan dilakukan proporsional. Kalau ada yang perlu dibicarakan, kita bicarakan. Yang jelas MK itu memang peradilan ketatanegaraan, wewenangnya itu lahir dari proses politik. Mau tidak mau bicara politik melulu. Mulai dari menguji undang-undang, hasil pemilu, produk politik lainnya. Jadi jangan salahkan MK kalau terus bicara tentang politik, memang wewenang di sana. Nah dari posisi seperti itu, dari proporsi itu, secara logika MK mau nggak mau harus banyak bicara. Kita tidak gila mencari popularitas, sudah cukup sekarang.

Bagaimana Anda menjamin kekompakan di antara para hakim konstitusi?

Soliditas sistem kita bangun yang baik. Perlahan sudah kita lakukan, bagaimana kita menyelesaikan perkara, manajemen persidangan yang baik, memanfaatkan teknologi canggih untuk penyelesaian perkara. Itu sudah saya rekonstruksi ulang. Lalu mengurangi bicara ke publik, itu juga sudah saya bicarakan. Lebih banyak di kantor, artinya kerjaan sehari-hari sidang.

Dengan lembaga negara lain?

Menjaga hubungan antar lembaga itu penting. Ini bukan berarti saya harus berada di bawah ketiak DPR atau sembah sujud kepada presiden, tidak. Hubungan antar lembaga negara itu penting untuk menjaga stabilitas politik. Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, bukan saling menyerang dan caci maki. Budaya caci maki kita itu luar biasa sekarang ini. Apalagi itu dimuat di media juga.

Jadi dengan rendah hati, kita berjalan dengan fungsi kita. MK itu melayani pencari keadilan. Kekuatan MK adalah sidang tepat waktu, tidak ada biaya, mempermudah orang. Kemudian apa yang menjadi harapan itu harus terlaksana tanpa harus menggadaikan independensi dan itulah yang disebut sebagai jalan hukum dan bisa dilaksanakan. Jangan lagi putusan pengadilan seperti menara gading, tidak bisa menyelesaikan persoalan bangsa. Kalau kita tidak bisa melakukan itu, apa bedanya MK dengan peradilan lain.

Konstitusi itu tidak bisa dibaca dalam sepuluh menit selesai. Tapi konstitusi harus ditafsir sesuai perjalanan hidup kita berbangsa dan bernegara. Kita adalah negara transisi demokrasi dan mahkamah harus berani keluar dari pakemnya, menafsirkan sesuai kebutuhan bangsanya.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan

Soal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan

"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan

Baca Selengkapnya
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
Namanya Disebut di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Respons Jokowi

Namanya Disebut di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Respons Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal namanya ikut diseret-seret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun

SEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun

Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.

Baca Selengkapnya
Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas soal Bansos

Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas soal Bansos

Ngabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Apa Arti Pemilu? Ketahui Prinsip dan Tujuannya

Apa Arti Pemilu? Ketahui Prinsip dan Tujuannya

Apa itu Pemilu penting diketahui setiap warga negara.

Baca Selengkapnya
Anies Lepas Tim Hukum Gugat Hasil Pemilu 2024: Harapannya Proses di MK Bisa jadi Pelajaran

Anies Lepas Tim Hukum Gugat Hasil Pemilu 2024: Harapannya Proses di MK Bisa jadi Pelajaran

Anies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya