Pasar Minggu dan kenangan pusat buah Jakarta
Merdeka.com - Pada 1960-an sampai 1980-an adalah era Pasar Minggu sebagai sentra buah di Jakarta. Selain sebagai pusat perdagangan buah, kawasan ini dirimbuni berbagai jenis pohon buah. Tidak mengherankan bila Pasar Minggu penyuplai buah di Jakarta kala itu. Jadi tidak hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Rokib, 50 tahun, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menceritakan betapa buah begitu berlimpah di Pasar Minggu saat dia masih siswa sekolah dasar pada 1970-an. "Dulu Durian Tiga, Buncit, Pejaten masih lebat dengan berbagai macam buah, tapi tiap lokasi itu selalu ada yang dominan," kata Rokib kepada merdeka.com, Rabu pekan lalu.
Untuk kawasan Pejaten hingga Ragunan didominasi buah rambutan. Pepaya dan jambu menguasai Pasar Minggu. Sedangkan Jati Padang, menurut Rokib, sangat kesohor dengan durian montong. Pohon-pohon duren di sana berukuran besar dengan diameter tiga lingkaran tangan orang dewasa.
Bila musim rambutan tiba dan Rokib main ke rumah saudaranya di Pejaten, sepanjang jalan dia melihat rambutan berbuah begitu lebat. Saking banyaknya, tidak perlu memanjat untuk memetik. Apalagi saat itu, Pasar Minggu masih banyak ditempati oleh orang Betawi. "Kadang tidak perlu izin untuk metik buah," kata Rokib.
Rokib yang juga ketua Rukun Tetangga Pasar Minggu Lebak, RT 03 RW 08 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, ini bercerita ayahnya dulu pegawai di kantor Kecamatan Pasar Minggu. Bapaknya pernah membawakan dia majalah resmi pemerintah DKI Jakarta yang memuat laporan jumlah pohon dan buah di Jakarta.
Dari bacaan itu dia baru mengetahui Pasar Minggu memiliki berbagai jenis buah dengan jumlah puluhan ribu pohon. Rokib tidak ingat pasti berapa ribu jumlah pohon pepaya, nangka, durian, sawo, atau yang ada saat itu. Tapi dia memastikan jumlah tiap satu jenis buah bisa mencapai empat puluh ribu pohon, bahkan bisa lebih.
Alhasil, Pasar Minggu kebanjiran pasokan saat musim buah. Biasanya buah-buah itu disalurkan lagi ke pasar-pasar lain di seantero Jakarta. Dia memperkirakan jumlahnya bisa ribuan kilogram kalau melihat hampir semua jenis angkutan keluar masuk mengangkut buah. Mulai dari delman, truk, hingga kereta.
Pasar Minggu juga menyediakan kebutuhan masyarakat lainnya, seperti bahan pokok, pakaian, hingga lauk pauk. Namun, tetap saja Pasar Minggu kala itu identik dengan pasar buah-buahan.
Perlahan-lahan limpahan buah itu mulai menyusut. Apalagi sejak pendatang dari luar mulai ramai datang ke Jakarta menjelang 1990-an. Lahan kebun digunakan warga untuk menanam buah mulai tergusur dijadikan permukiman dan jalan raya. Kondisi Pasar Minggu berubah, statusnya sebagai sentra buah tidak lagi seperti dulu. Meski saat ini masih ada buah-buahan, tapi kebanyakan dipasok dari luar Jakarta.
"Pasar Minggu dulu dikenal sebagai sentra buah kini hanya tinggal kata-kata,"kata Rokib sambil mendendangkan lirik lagu, "Pepaya, mangga, pisang, jambu... Dibawa dari Pasar Minggu... Di sana banyak penjualnya, di kota banyak pembelinya."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center
Dari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita Ini Perlihatkan Suasana Pasar yang Sepi Pengunjung Jelang Lebaran, Sebut Jadi Sejarah Baru
Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Pasar Rawamangun untuk Berburu Takjil, Ada Mi Gomak sampai Lemang yang Jarang Ditemui
Pasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca SelengkapnyaSektor Perdagangan Jadi Tumpuan Warga Bertahan Hidup di Jakarta, Begini Penjelasannya
Sektor perdagangan besar dan eceran mampu menyerap hampir seperempat masyarakat Jakarta bekerja.
Baca SelengkapnyaMelihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca Selengkapnya