Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang Jawa berbahasa Minahasa

Orang Jawa berbahasa Minahasa Masjid di Kampung Jaton, Tondano, Sulawesi Utara. (merdeka.com/islahuddin)

Merdeka.com - Dua gapura tegak mengapit jalan aspal selebar sekitar lima meter. Cat putih gapura ini telah kusam. Di beberapa bagian ditumbuhi lumut. Di dekat gapura itu terdapat pelang putih penunjuk arah bertulisan Cagar Budaya Makam Kyai Modjo. Papan nama itu menunjuk ke arah timur, segaris dengan arah jalan masuk kampung.

Sekitar 15 meter dari gapura ada masjid. Arsitekturnya persis masjid Demak, Jawa Tengah. Bentuk kubah limas dan menara masjid terpisah dari bangunan utama. Di depan masjid dipagari teralis putih dan tertulis Masjid Al-Falah Kyai Modjo, Kabupaten Minahasa, Kelurahan Kampung Jawa, Tondano.

Ahad pagi di akhir bulan lalu, cuaca di Kampung Jawa cerah. Gapura kusam itu ternyata pintu masuk utama ke Kampung Jawa Tondano. Lokasi kampung kurang lebih tiga kilometer dari Tondano, ibu kota Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Wilayah seluas 45 hektar ini dihuni 2.531 orang.

Meski bernama Kampung Jawa, namun saat memasuki perkampungan itu nyaris tidak ada logat Jawa terdengar. Kumpulan tukang ojek di dekat gapura berbincang menggunakan logat Minahasa kental. Rumah-rumah penduduk lebih banyak berdinding kayu, beratap seng, dan bentuk rumah panggung.

“Anda tidak akan menemukan logat Jawa di sini, tapi ada beberapa kata bahasa Jawa masuk bahasa Jawa Tondano,” kata Lurah Kampung Jawa Sarianto Merkosono, 49 tahun, saat ditemui merdeka.com. Dengan bahasa Jawa berlogat Minahasa, dia berupaya meyakinkan dirinya memang keturunan Jawa. “Sarianto Merkosono. Itu Jawa sekali kan. Iya toh."

Rumah panggung milik Sarianto tidak jauh dari Masjid Al-Falah. Kampung Jawa Tondano biasa disebut Jaton. Menurut Sarianto, muasal kampung Jawa berasal dari pembuangan 63 anggota pasukan Pangeran Diponegoro dari Pulau Jawa oleh kolonial Belanda ke daerah Minahasa sekitar 1828. “Dari situlah, nenek moyang kami bermula. Mereka kemudian menikah dengan gadis Minahasa dan beranak pinak sampai seperti saat ini,” ujarnya.

Warga kampung menggunakan Bahasa Minahasa atau disebut Bahasa Jaton. Bahasa dengan logat Minahasa ini menyelipkan beberapa kosa kata Bahasa Jawa, berbeda dengan bahasa Minahasa asli. Dia mencontohkan sego (nasi) dan wedang (minuman), kosa kata masih dipakai.

Sarianto memperkirakan Bahasa Jawa dibawa leluhur mereka hilang sejak generasi kedua. Boleh jadi lantaran anak-anak mereka lebih banyak berkomunikasi dengan sang ibu sehingga Bahasa Minahasa lebih banyak digunakan.

Namun warga Kampung Jaton masih menjalankan beberapa tradisi Jawa, seperti midodareni bagi calon pengantin perempuan, mauludan, lebaran ketupat, hingga maleman dalam bulan Ramadan. Termasuk yang masih mengakar adalah tradisi ziarah kubur menjelang bulan puasa. “Kalau di Jawa namanya padusan, di sini namanya pungguan. Kegiatannya bersih-bersih kubur dan mendoakan yang sudah meninggal,” tutur Sarianto.

Sebab itu, jelang Ramadan dan lebaran, komunitas Jaton di berbagai tempat akan pulang kampung, meski hanya untuk berziarah saja. Mereka ada yang tinggal di Gorontalo, Jailolo, Ternate, Minahasa Selatan, Tomohon, Manado, hingga Pulau Jawa.

Awal Mei lalu, mereka meresmikan Tugu Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) di depan Masjid Al-Falah. Sekarang ketuanya Kiai Ali Hardi dari Demak. Dia tinggal di Cakung, Jakarta Timur.

Meski bermukim di Tondano, menurut Sarianto, dia dan keturunan Jaton lainnya masih memiliki ikatan darah dengan keluarga di Pulau Jawa. Dia menambahkan nama leluhur datang ke Tondano sekarang dijadikan nama marga. “Nama belakang saya Merkosono. Itu berasal dari salah satu pasukan Diponegoro bernama Mertoleksono," katanya. "Tapi karena logat Minahasa berubah menjadi Merkosono."

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Pantun Bahasa Jawa Lucu yang Menghibur dan Mampu Mengocok Perut

Pantun Bahasa Jawa Lucu yang Menghibur dan Mampu Mengocok Perut

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun bahasa Jawa lucu yang menghibur dan mengocok perut.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Jawa Singkat dan Artinya, Bijak dan Penuh Makna

30 Kata-kata Jawa Singkat dan Artinya, Bijak dan Penuh Makna

Membaca kata-kata Jawa singkat memiliki keunikan tersendiri dan dapat memberikan nilai tambah dalam pemahaman budaya serta kebijaksanaan lokal.

Baca Selengkapnya
Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda

Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda

Sejak tingginya aktivitas imigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, mereka menetap dan membentuk sebuah komunitas.

Baca Selengkapnya