Merasa diintai maut di Everest
Merdeka.com - Maret 1992. Dua pendaki Indonesia, Norman Edwin dan Didiek Samsu, mengembuskan napas terakhir di Gunung Aconcagua (6.962 meter). Pendaki dari kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia ini tengah menjalankan ekspedisi tujuh puncak tertinggi di tujuh benua.
Norman dan Didiek sudah berhasil menaklukkan Cartensz Pyramid di Papua, McKinley (Alaska, Amerika Serikat), Kilimanjaro (Tanzania, Afrika), dan Elbrus (Rusia). Setelah kematian Norman dan Didiek, ada masa berkabung panjang di kalangan pecinta alam. Tidak ada ekspedisi-ekspedisi buat mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.
Kematian memang selalu membayangi pendaki saban kali berusaha menaklukkan satu paku bumi. Iwan Irawan, salah satu anggota tim 7summit Indonesia, merasakan hal serupa. Sejak awal bergabung dalam tim ekspedisi itu, Iwan dan lima rekannya pasrah jika kembali ke Indonesia sekadar nama.
“Kekhawatiran mati di tengah perjalanan menuju puncak atau saat turun itu selalu ada," kata lelaki akrab disapa Iwan Kwecheng ini kepada merdeka.com akhir pekan lalu. "Jangan sampai kecemasan itu justru mengganggu konsentrasi dan mental."
Tujuh puncak tertinggi dunia sudah dia jelajahi. Paling menegangkan di Aconcagua (Amerika Selatan) dan Everest. Sedangkan di puncak lainnya, kekhawatiran Iwan justru pada anggota tim. Maklum saja di situ Iwan paling dituakan dan dianggap paling berpengalaman. Di Kilimanjaro Iwan harus menenangkan Gina Afriani terkena hipotermia di ketinggian 5.700 meter. Kejadian hampir sama juga menimpa Gina di Elbrus.
Sadar pendakian selanjutnya semakin berat, Iwan meminta anggota tim lainnya meminta izin dan restu orang terdekat. Bahkan Iwan berpamit kepada ibunya seandainya tak bisa kembali ke tanah air. "Katanya (ibunya Iwan), kalau tidak balik lagi mama ikhlas. Di situ saya menangis," ujar Iwan. "Saya bilang kalau saya mati di sana jangan minta jenazah saya kembali ke Indonesia. Kalau kita tuntut kembalikan jenazah, rumit dan repotkan negara.”
Hampir di sepanjang jalur menuju Everest, Iwan menemui banyak jenazah. Setelah melihat tiga jenazah, dia semakin takut bakal menghadapi kematian. “Setiap ketemu jenazah, muncul lagi perasaan itu. Takut juga,” katanya.
Anggota Wanadri ini sadar betul maut selalu mengintai. Meski begitu Iwan berkukuh memilih menekuni kegiatan alam terbuka dan terus mendaki gunung. Bukan untuk menunjukkan kekuatan, namun lebih sebagai jalan hidup peziarahan.
“Gunung itu tempat ideal merenung, untuk belajar, berdoa, memahami teman," ujarnya. "Kita berziarah bukan menaklukkan."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaApa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya
Gunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?
Baca SelengkapnyaKomet Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekat ke Bumi, Ini Respons NASA
Respons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest
Sosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Taman Edelweis di Lereng Gunung Bromo, Rasakan Sensasi Sehari Jadi Orang Tengger
Alternatif wisata anti macet di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru
Baca SelengkapnyaTerkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung
Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaBerpetualang Menuju Air Terjun Grenjengan Kembar, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Merbabu
Waktu terbaik mengunjungi air terjun ini adalah saat musim hujan
Baca Selengkapnya