Mengeruk fulus lewat menggoreng jalan Jakarta
Merdeka.com - Sekitar 30 gerobak nasi goreng itu berjejer di Jalan Muria, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Minggu pekan kemarin. Para pedagangnya sibuk menata isi gerobak mulai dari sayuran, meracik bumbu hingga menggoreng kerupuk. Sejak siang mereka sibuk merapikan isi dagangan hingga menjelang Magrib tiba, para pedagang itu mulai keluar mencari peruntungan di jalan-jalan kota Jakarta.Di daerah Tebet, Jakarta Selatan, para pekerja kantor sudah mahfum betul suara pedagang nasi goreng. Sesekali para pedagang memanggil dengan memukul penggorengan dengan menggunakan sendok. "Tukang nasgor tuh, makan nasi goreng depan yuk," teriak Roy salah seorang karyawan swasta di bilangan Tebet, Jakarta Selatan seraya mengajak teman sekantornya untuk makan malam.Nasi goreng bagi sebagian penghuni Jakarta mulai dari perkantoran hingga warga biasa memang menjadi pilihan saban malam menjelang. Hampir di setiap sudut Jakarta, tukang nasi goreng menjadi pemandangan lumrah, menghiasi temaram lampu jalan. Keberadaannya boleh dibilang menjadi dewa penolong bagi mereka yang ingin mengganjal perut lantaran harganya yang mudah dijamah.
Nasi goreng menjadi bisnis menjanjikan di tengah kerasnya persaingan dagang kota Jakarta. Salah satu kawasan mewah, di sekitaran Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan merupakan pusat bisnis ini. Setidaknya terdapat empat pangkalan nasi goreng yang berkeliaran hingga daerah Jakarta Pusat. Saban pangkalan berisi minimal 20 gerobak. Masing-masing dimiliki perorangan maupun diwadahi satu pemilik yang sama. Buat urusan rasa mereka punya satu citra rasa hampir-hampir mirip."Dari taman Menteng, Suropati, Manggarai, Tebet, sampai Salemba semua dari pangkalan kita," kata Sutar salah satu pedagang nasi goreng keliling membuka perbincangan dengan merdeka.com pekan lalu di pangkalannya, Jalan Muria, Setiabudi, Jakarta Selatan.Di pangkalan pedagang nasi goreng tempat Sutar dan puluhan temannya asal Tegal, Jawa Tengah, mempersiapkan dagangan, puluhan armada gerobak nasi goreng itu terparkir rapi. Sore itu lalu lalang para pedagang nasi goreng keliling terlihat sibuk. Mereka sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan sajian menu nasi goreng termasuk juga pilihan menu pendamping seperti, mie goreng, kwetiau dan bihun goreng.Namun antara pedagang nasi goreng keliling dan mangkal terdapat perbedaan. Pedagang nasi goreng mangkal, lebih memiliki menu bervariasi dengan modifikasi terkini. "Kalau kita yang mangkal beda, sudah ada sosis, capcay, dan lebih banyak porsinya. Kita juga ada nasi goreng mawut, kalau sekarang kita sebutnya mah," kata Saepudin, pedagang nasi goreng lain.
Saepudin berdagang di sebuah rumah kontrakan tepat di belakang apartemen Setiabudi, Jakarta Selatan. Mereka berkumpul bersama sambil membuat dapur umum. Dari mulai tidur bersama hingga bersenda gurau dilakukan disela-sela mempersiapkan nasi matang bakal sedianya digoreng dengan tampilan menggiurkan. Saban hari Saefudin mendapatkan keuntungan kotor Rp 1 juta dari berjualan nasi goreng.Sementara Sutar mengamini pendapatan Saepudin. Jika sedang ramai, fulus yang dia peroleh sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu. "Untuk bahan-bahannya sehari menghabiskan Rp 300 ribu," kata Sutar. "Tapi kalau lagi sepi ya paling cuma Rp 600 ribu," ujarnya menambahkan.
Bisnis nasi goreng memang menjanjikan di sekitaran ibu kota. Bisa dibilang, pedagang nasi goreng memang menjadi andalan warga Jakarta lantaran harga murah namun mampu mengganjal perut dari rasa lapar. Apalagi tukang nasi goreng mudah ditemukan hampir di setiap sudut jalan ibu kota. Ratusan pedagang nasi goreng 'menggoreng' jalan Jakarta, memenuhi citarasa sebagian warga Jakarta.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaMencicipi Nikmatnya Toge Goreng, Kuliner Khas Bogor yang Ternyata Masaknya Direbus Bukan Digoreng
Akhirnya terpecahkan, begini asal usul nama toge goreng padahal masaknya direbus.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menu Nasi Goreng Parahyangan Kereta Api Setia Temani Penumpang Sejak 1971, Yuk Intip Sejarahnya
Namun menu ini sempat hilang dari peredaran di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaPedagang Nasi Goreng Mengeluh Sepi, Baim Wong Langsung Memborongnya dan Membagikan ke Warga yang Ingin Sahur 'Sahur, sahur Gratis'
Pedagang Nasi Goreng begitu senang saat dagangannya habis. Dia menyampaikan terima kasih kepada Baim Wong.
Baca SelengkapnyaBolehkah Makan Nasi Goreng Ketika Sahur? Ini Fakta yang Harus Diperhatikan
Nasi goreng mengandung banyak minyak. Kandungan minyak ini tidak hanya membuat makanan lebih berlemak, tetapi juga bisa membuat tubuh lebih cepat merasa haus.
Baca Selengkapnya5 Penyedap Masakan Berbahan Dasar Udang, Cita Rasanya Gurih dan Bikin Masakan jadi Sedap
Selain dinikmati segar, udang sering diolah menjadi berbagai bentuk penyedap untuk memberikan cita rasa gurih pada masakan.
Baca SelengkapnyaKenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita
Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca Selengkapnya