Majelis Rasulullah (5): Konvoi remaja bergamis
Merdeka.com - Bagi Alfian, memakai helm bukan perintah saat berkonvoi dengan sepeda motor di jalan-jalan tengah kota. Cukup berkopiah, bersarung, dan bergamis sudah aman. Yang penting identitas jaket dan bendera bertuliskan Majelis Rasulullah. ”Selama ini aman-aman saja, polisi tidak pernah menilang,” kata anak baru gede yang kini duduk di kelas tiga sebuah sekolah negeri di Cilincing itu.
Konvoi keberangkatan atau kepulangan para jamaah muda pengajian Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa ini memang kerap melintasi jalan-jalan tengah kota Jakarta, terutama pada malam. Mereka datang dari segala arah penjuru angin. Laiknya kelakuan anak muda umumnya, meski bergamis, beberapa di antara mereka tetap saja ugal-ugalan; kebut-kebutan sampai memakan separuh badan jalan.
Tidak jarang pula iring-iringan sepeda motor anak-anak muda itu membuat jalanan macet. Seperti saat pengajian habib di Masjir Al-Munawar, Jalan Pasar Minggu Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin malam dua pekan lalu. Satu ruas jalan mendadak jadi pasar malam. Jalan kampung juga disulap menjadi tempat parkiran motor. Belum lagi arak-arakan plus hilir mudik jamaah pejalan kaki,.
Arus lalu-lintas di dua jalur jalan di depan masjid merambat. Antrean kendaraan memanjang hingga sekitar setengah kilo meter. Kondisi semacam itu sudah biasa bagi Jerico, satpan Rumah Sakit Tria Dipa di sebelah Masjid Al-Munawar. Tapi kemacetan tergantung jumlah jamaah hadir. Ketika sedikit, kemacetan tidak terlalu parah.”Tapi kalau lagi ramai, macetnya panjang.”
Kemacetan akibat pengajian di Pancoran juga meramaikan situs jejaring sosial. Sorang pemilik akun Twitter @masova, misalnya, menulis keluhan. ”Malam Selasa ada pengajian Majelis Rasulullah, jalan Pasar Minggu chaos.” Begitu juga dengan pemilik akun @gustiikrnwn yang mengkritik konvoi anak-anak muda anggota majelis. ”Malam ini Majelis Rasulullah berada di jalan raya Al Munawar, yang hadir naik motor, jangan lupa pakai helm dan patuhi rambu-rambu lalu lintas.”
Seorang polisi yang ditemui merdeka.com membenarkan, ketika pengajian berlangsung, kemacetan di jalan raya Pasar Minggu, terutama di perempatan tugu Pancoran, cukup parah. Namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut soal konvoi peserta pengajian. ”Yang jelas macet,” ucapnya.
Kondisi itu, menurut Musni Umar, sosiolog dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, ialah bentuk euforia anak-anak muda. Karena jumlah mereka banyak dan ramai, ada perasaan menjadi penguasa jalanan. Sebab itu, untuk menghindari aksi kekerasan, dia menganggap perlu adanya tindak lanjut serius dari aparat penegak hukum, terutama polisi lalu lintas agar konvoi tidak mengganggu orang lain.
Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa mengawali dakwah dari rumah ke rumah. Dari sekitar belasan orang saat berdiri pada 1998, jamaah pengajian Majelis Rasulullah kini terus bertambah besar. Menurut Wahyu, petugas sekretariat majelis, jumlahnya kini diperkirakan mencapai 50 ribu orang. Mereka berserak di beberapa wilayah di Jakarta dan daerah sekitar.
Selama ini, Habib Mundzir berceramah di sepanjang pantai utara dan pantai selatan Jawa, terus meluas ke Bali, Nusa Tenggara Barat, Papua, bahkan Singapura, Johor dan Kuala Lumpur, Malaysia. Majelis Rasulullah juga mengisi acara bimbingan rohani di gedung-gedung perkantoran dan di stasiun-stasiun televisi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaBasuki ikut menggotong saat keranda jenazah Rizal Ramli melewati tangga depan rumahnya.
Baca SelengkapnyaSituasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu
Baca SelengkapnyaBersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) resmi membentuk Majelis Kehormatan MK (MKMK) secara permanen setelah sebelumnya dua kali dibentuk secara ad hoc.
Baca Selengkapnya