Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Main-main Nasib Ahli yang Mahal

Main-main Nasib Ahli yang Mahal Dahlan Iskan . batikday.com

Merdeka.com - Saya merasa bersalah. Salah besar. Terutama kepada anak muda yang hebat ini: Ricky Elson. 

Dia sudah enak hidup di Jepang. Sekolahnya pintar dan setelah lulus pun langsung diminta untuk bekerja di perusahaan besar di sana. 

Gajinya bagus dan karirnya melejit. Perusahaan itu juga memberikan lapangan yang luas yang bisa dia pakai untuk berkiprah.

Ricky Elson menemukan banyak inovasi kelas dunia. Selama bekerja di Jepang dia berhasil mematenkan 14 penemuan di lembaga paten di Jepang. Terutama di bidang motor listrik. Anak yang begitu lulus SMA di Padang ini langsung sekolah di Jepang, menjadi anak emas di sana.

Kesalahan saya adalah memintanya pulang ke Indonesia. Untuk mengabdi ke bangsa sendiri. Cukuplah mengabdi 14 tahun untuk bangsa Jepang.

Di berbagai kampus universitas kita, saya memang sering mendengar teriakan mahasiswa seperti ini: mengapa tidak diusahakan memanggil pulang anak-anak bangsa yang hebat-hebat yang kini di luar negeri. 

Terakhir suara seperti itu saya dengar waktu dialog dengan mahasiswa Politeknik Negeri Denpasar, dan saat dialog dengan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dua minggu lalu.

Pertanyaan seperti itu juga disuarakan banyak kalangan, di berbagai kesempatan.  

Tentu saya mencoba untuk realistis. Jangan semua anak kita yang hebat dipanggil pulang. Panggillah yang benar-benar diperlukan untuk proyek mendesak yang bisa mengeluarkan bangsa ini dari kesulitan. 

Saya melihat bangsa ini lagi terbelit masalah besar. Yang belum menemukan jalan keluarnya yang jelas. Yakni persoalan ketergantungan bangsa ini pada bahan bakar minyak (BBM) impor. Kian lama impor BBM kita kian besar. Dan akan kian besar.

Salah satu solusi yang saya lihat adalah mobil listrik. Bukan karena saya ahli mobil listrik, melainkan begitulah pendapat ahli di seluruh dunia. Kalau kita terlambat mengembangkannya, kita akan terantuk lubang untuk kedua kalinya. Mobil-mobil listrik buatan asing akan membanjiri Indonesia dalam 15 tahun ke depan.

Maka saya merayu Ricky untuk pulang. Memang dia semula menolak. Gajinya akan turun drastis. Dia sudah menikah. Perempuan Padang juga. Dia sudah harus bertanggungjawab pada keluarga. 

Tapi alasan penolakan terbesarnya adalah ini: apakah saya akan berarti? Apakah saya akan mendapatkan keleluasaan untuk mencipta? Apakah pemerintah indonesia akan memberikan dukungan? Apakah proyek itu benar-benar akan bisa jalan? Dan banyak pertanyaan yang sifatnya jauh dari urusan uang seperti itu.

Soal gaji yang akan turun, saya bisa mencarikan jalan keluar. Biarlah seluruh gaji saya sebagai menteri dialah yang menerima. Setiap bulan. Tapi soal jaminan kelangsungan proyek saya sulit memberikan. Kecuali bahwa saya akan ikut all out. Termasuk membiayai seluruh pembuatan mobil-mobil listrik prototype.

Ricky memenuhi komitmennya. Membuat mobil listrik 100 persen made in Indonesia. Dia juga berhasil membina tenaga-tenaga ahli di Pindad agar bisa membuat bagian yang paling sulit dari mobil listrik: motor listrik.

Tapi nasib mobil listrik kini kian tidak jelas. Aturan tentang mobil listrik tidak segera keluar. Sikap Bapak Presiden sendiri sudah sangat jelas: berikan dukungan yang maksimal untuk mobil listrik. Nyatanya sulitnya bukan main.

Kini Ricky menganggur di Indonesia. Dia seperti harus menunggu Godot. Maka dia mulai merasa hidup sia-sia. Dia ingin kembali ke Jepang. Dia tidak berani mengatakannya langsung kepada saya, tapi dari beberapa tulisan tentang Ricky di Kompasiana saya bisa merasakan dukanya yang dalam. 

Bahkan salah seorang temannya di Jepang meledeknya dengan kalimat ini: sudah puaskah Anda hanya main-main di Indonesia?

Saya merasa bersalah. Saya tidak akan mampu menahannya. Terutama karena masa depannya yang tidak boleh dikorbankan.

Ricky sebenarnya sangat ideal bagi saya. Selama hampir dua tahun di Indonesia dia kerja amat keras. Sama sekali tidak menonjolkan diri sebagai seorang ahli. Dia sangat ringan kaki. Mau terjun ke bawah dan mengurus hal yang detil. 

Dia tidak segan-segan ikut angkat-angkat barang. Dia mau membina dan mengajar secara telaten dan sistematis. Seperti mempraktikkan dan menularkan ilmu yang dia peroleh selama di Jepang.

Saya masih berharap, kalau perjuangan mobil listrik sudah jelas, kelak akan merayunya kembali untuk pulang ke Indonesia.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.

Baca Selengkapnya
Perankan Karakter Erick di Tertawan Hati, Intip Perjalanan Karier Boy Hamzah

Perankan Karakter Erick di Tertawan Hati, Intip Perjalanan Karier Boy Hamzah

Boy Hamzah sukses memerankan karakter Erick di sinetron Tertawan Hati.

Baca Selengkapnya
Anak Hanya Sahur Menggunakan Mie Instan, Begini Tanggapan Ketua IDAI

Anak Hanya Sahur Menggunakan Mie Instan, Begini Tanggapan Ketua IDAI

Sahur mie instan kerap menjadi solusi di tengah waktu yang sempit, bagaimana jika hal ini dilakukan pada anak?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
100 Nama Anak Laki-Laki Terinspirasi Pesona Alam Semesta dari Berbagai Bahasa Dunia

100 Nama Anak Laki-Laki Terinspirasi Pesona Alam Semesta dari Berbagai Bahasa Dunia

Berikut referensi nama anak laki-laki terinspirasi pesona alam semesta dari berbagai bahasa dunia.

Baca Selengkapnya
90 Nama Anak Laki-Laki Berawalan El, Punya Arti Indah & Bisa Jadi Referensi

90 Nama Anak Laki-Laki Berawalan El, Punya Arti Indah & Bisa Jadi Referensi

Berikut kumpulan nama anak laki-laki berawalan El yang punya arti indah.

Baca Selengkapnya
Momen Bahagia Rizky DA Dinyatakan Lulus Sidang Skripsi, jadi Hadiah Ulang Tahun Istimewa

Momen Bahagia Rizky DA Dinyatakan Lulus Sidang Skripsi, jadi Hadiah Ulang Tahun Istimewa

Rizky DA mengucap syukurnya bisa menyelesaikan pendidikannya untuk jenjang S1.

Baca Selengkapnya
Jadi Orang Kaya di Satu Cinta Dua Hati, Ini Sumber Kekayaan Boy Hamzah di Dunia Nyata

Jadi Orang Kaya di Satu Cinta Dua Hati, Ini Sumber Kekayaan Boy Hamzah di Dunia Nyata

Tak hanya di sinetron, Boy juga memiliki sederet kekayaan di dunia nyata

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Aksi Jahil Menteri Basuki di Upacara HUT RI, Sibak Baju Erick Thohir hingga Bergaya jadi Drummer

Aksi Jahil Menteri Basuki di Upacara HUT RI, Sibak Baju Erick Thohir hingga Bergaya jadi Drummer

Erick yang sedang serius mengikuti upacara hanya bisa tersenyum sambil mengusap beskapnya usai dijahili Basuki.

Baca Selengkapnya