Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macet persoalan pertama harus ditangani Jokowi

Macet persoalan pertama harus ditangani Jokowi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. (merdeka.com/imam buhori)

Merdeka.com - Dari sekian persoalan kronis dihadapi Jakarta, macet harus menjadi prioritas pertama untuk segera ditangani.

Sebab, menurut pakar tata ruang Yayat Supriatna, macet itu terjadi saban hari bukan seperti banjir yang datang musiman. "Macet itu di depan mata dan menambah biaya besar di masyarakat," katanya.

Berikut penjelasan Yayat kepada Islahuddin dan Muhammad Taufik dari merdeka.com menjelang siaran sebagai pembicara di ruang tunggu siaran Jak TV, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (27/11) malam:

Anda yakin Jokowi bakal sukses memperbaiki Jakarta?

Kita tidak bisa melihat dalam waktu sesaat. Kita belum melihat dia berbuat, dia belum berbuat karena anggarannya belum diputuskan. Kita belum bisa mengukur, ini baru beberapa minggu, terlalu cepat kita menilai dia berhasil atau tidak, itu melalui proses. Estimasi kita adalah energi dia itu jangan cepat-cepat diboroskan di awal-awal ini.

Bagaimana Anda melihat komunikasi politik Jokowi untuk anggaran kerjanya nanti di DPRD?

Iya, komunikasi politik, satu kelemahan terbesar, kalau pola pemimpin menjanjikan langsung di lapangan pada setiap masalah. Tapi itu masih ada waktu. Tapi sekarang begini, pemimpin berjalan di depan, birokrat tidak mengikuti. Kita lihat pada awalnya ada birokrat yang mengikuti. Kita lihat sendiri belakangan, gubernur sulit ditebak. Bahkan gubernur sendiri bilang, kalau buat agendanya mengatakan, “Kalau saya mendatangi satu lokasi dan itu sudah diberesin, seolah tanpa masalah.”

Nah, pertanyaannya adalah birokrasi Jakarta harus ikut datang, merekam, memantau apa yang dilakukan gubernur. Jangan sampai apa yang dijanjikan gubernur di lapangan itu tidak tercatat. Dari masalah yang ditemukan di lapangan, rumuskan jangka pembangunan menengahnya. Ada lima tahun waktu ke depan, buat prioritasnya, cari ahli bisa memahami, perkuat timnya. Kalau dengan sistem manajemen sederhana, ada planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC).

Dari apa yang dilakukan, buat perencanaannya, perkuat organisasinya, ikat yang pusat dan di daerah, tetangga kiri kanan, swasta, untuk jadi satu organisasi yang kuat. Gerakkan mereka dan awasi. Sekarang ini, blusukan ini dalam rangka apa? Mencari input untuk planing? Perencanaanya mana? Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)-nya sekarang dibongkar lagi. Saya sudah mengikuti dan diminta untuk memasukkan itu.

Ini banyak yang dibongkar. Saya mengatakan, RPJM sekarang sangat Jokowi sekali. Pertanyaan pada waktu kondisi di lapangan, mungkin ada aparat yang bilang, ini gubernur maunya apa? Bagaimana kami menjabarkan? RPJM yang baru berbeda. Kalau saya misalnya, mau permukiman rumah susun, mau mengganti halte bis atau peremajaan bis, kemudian membuat monorail, dan banyak lagi yang ingin dirombak. Membuat rumah susun di atas pasar Pondok Rumput. Kan banyak yang berbeda.

Apa kelemahan dan kelebihan Jokowi dalam memimpin Jakarta sampai saat ini?

Sebagai tokoh, dia populer di kalangan bawah karena apa yang dilakukan sudah terasa. Contohnya, agak mengkhawatirkan juga sebenarnya ini, tentang kartu sehat Jakarta. Itu kalau pasien membludak bagaimana?

Tapi wakil gubernur bilang dalam perhitungannya tidak akan membludak?

Berarti dia harus menanggung resiko dari apa yang dijanjikan. Perhitungan saya itu akan membludak, karena nanti pada 2013 ada empat juta kartu sehat akan dikeluarkan untuk warga Jakarta. Artinya rumah sakit, puskesmas, dan layanannya harus berubah juga. Kalau tidak berubah sama saja. Artinya siap tidak dengan yang dilakukan oleh pemimpin seperti itu.

Kekurangan lainnya, dia seperti one man show, itu untuk sementara ini. Sekarang belum kelihatan siapa alter egonya, di belakangnya itu, karena banyak juga pembisiknya itu. Saya juga tidak tahu, sekarang ini di birokrasinya banyak orang baru dan saya tidak tahu itu dari mana. Harusnya kan ada pemimpinnya, Ketua Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) harusnya yang memimpin, pemimpin dari birokrasi dan sebagainya.

Kalau Bang Ali boleh di depan, tapi ada Rio Tambunan, Kepala Dinas Tata Kota Pemda Jakarta saat itu di belakangnya. Demikian juga dengan Bang Yos saat itu. Mungkin sekarang tinggal menjahit sama memperkuat timnya, karena bagaimana pun, kerja bersama itu lebih punya nilai ketimbang kerja sendiri. Jadi beban akan terasa ringan kalau semua menanggung. Tapi kalau apa-apa dikembalikan dan ditanggung gubernurnya, kasihan gubernurnya. Jadi perubahan Jakarta itu bukan hanya gubernurnya, tapi warga, aparat, dan birokrasinya harus berubah.

Kelebihan gubernur sekarang mudah dijamah. populis, itu tadi. Orang tanpa protokoler, itu yang membuat orang merasa dekat, tidak ada jarak.

Dari tiga masalah Jakarta, banjir, macet, dan kepadatan penduduk, mana yang sebaiknya didahulukan?

Macet, karena itu setiap hari terjadi. Kalau banjir setiap akhir tahun periodenya dan memerlukan skenario makro. Macet itu di depan mata dan menambah biaya besar di masyarakat.

Kira-kira sanggup tidak Jokowi bisa menyelesaikan itu?

Bukan diselesaikan, tapi diberi alternatif untuk keluar dari kemacetan. Bagaimana caranya? Mass Rapid Transit (MRT) dibangun, monorail dibangun, busway diperbanyak, itu artinya orang diberi pilihan. Kalau tidak diberi pilihan, masyarakat akan mengatakan pemerintah tidak memberikan jalan keluar. Apa jaminan pemerintah kepada pemilik kendaraan pribadi jika beralih ke angkutan umum.

Orang naik bus senyaman angkutan pribadi. Seperti di Singapura, naik MRT aman, nyaman, dan tenteram. Orang kaya juga mau naik, tidak ada kelas sosial, semuanya inklusif. Kalau bisa seperti itu, luar biasa. Sekarang, orang berpikir, hari gini naik bus, busway, kiamat deh.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit
Jokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit

Beras saat ini langka dan harganya sangat melejit.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kota Kecil pun Sekarang Sudah Macet
Jokowi: Kota Kecil pun Sekarang Sudah Macet

Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga

Jokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya