Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kejar citra sebelum lengser

Kejar citra sebelum lengser Presiden SBY. rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memasukkan mega proyek Jembatan Selat Sunda sebagai satu di antara ratusan proyek harus segera dimulai sebelum dirinya lengser tahun depan. Proyek diperkirakan memakan dana hampir Rp 200 triliun ini akan diikuti pembangunan jalan tol Panimbang-Serang, Bandar udara Banten Selatan, penyelesaian Pelabuhan Peti Kemas Bojonegara, dan pembangunan jalan tol Cilegon-Bojonegara.

Selain itu, pemerintah segera menggelontorkan Rp 2 triliun sebagai penyertaan modal pada konsorsium BUMN. Ini bakal menjadi dana awal untuk menggarap jalan tol lintas Sumatera dari Lampung sampai Aceh. Proyek ini nantinya akan terhubung dengan Jembatan Selat Sunda bakal digarap taipan Tomy Winata.

Berbagai kalangan mengkritik proyek ini karena diduga bisa menimbukan monopoli usaha di kawasan Banten dan Lampung. Sebab peraturan presiden nomor 86 tahun 2011 memberikan kekuasaan bagi Tomy Winata lewat PT Bangungraha Sejahtera Mulia buat mengerjakan Jembatan Selat Sunda dan kawasannya sekaligus.

Mantan Menteri Keuangan kini Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo termasuk yang ngotot agar pemerintah mengambil alih studi kelayakan dan memisahkan antara pembangunan Jembatan Selat Sunda dan kawasan. Dia khawatir jika hanya swasta menggarap proyek ini ada kerugian bagi negara. "Saya ingin kehati-hatian," ujar Agus saat menjabat menteri keuangan.

Wiratman, arsitek Jembatan Selat Sunda, mengakui banyak spekulasi menganggap Agus Martowardojo terdepak dari kursi menteri keuangan karena menentang peraturan presiden itu. "Konon sekarang sedang terus bergulir pembicaraan level tinggi itu. Kalau Perpres 86 dijalankan, itu sangat merugikan negara, " katanya saat ditemui merdeka.com Kamis pekan lalu.

Walau sempat berkongsi dengan Tomy Winata, Wiratman sangat berharap proyek sudah digagas sejak Menteri Negara Riset dan Teknologi B.J. Habibie ini bisa dipegang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia yakin pemerintah bisa mengumpulkan dana studi kelayakan Rp 1 triliun lewat patungan perusahaan-perusahaan pelat merah. Pemerintah pun harusnya bisa menggelontorkan dana untuk pembangunan karena tujuannya demi kepentingan rakyat.

Wiratman percaya jika pemerintah mendanai atau BUMN menggarap proyek itu, tidak akan menimbulkan kecemburuan bagi daerah lain di luar Jawa dan Sumatera. "Tidak akan cemburu karena ekonomi negara kita ditentukan oleh dua wilayah itu. 80 persen penduduk Indonesia ada di sana."

Dia meragukan pembangunan Jembatan Selat Sunda bisa dimulai tahun depan. Paling tidak, dalam hitungannya, perlu waktu dua tahun untuk melakukan studi kelayakan. "Kalau dipaksakan, itu hanya seremoni saja," katanya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana ogah berbicara banyak soal kelanjutan proyek tengah dibahas tim tujuh itu. Dia mengungkapkan telah memberikan opsi dan saran, namun menolak menjelaskan mengenai hal itu.

Dia menutup mulut terkait rencana peletakan batu pertama proyek Jembatan Selat Sunda tahun depan. "Kemarin prosesnya belum maju karena ada perbedaan pendapat dari menteri keuangan lama dan sekarang ada menteri keuangan baru, tapi kami belum ketemu."

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.

Baca Selengkapnya
Istana Ungkap Alasan Jokowi Sering Groundbreaking Proyek di IKN

Istana Ungkap Alasan Jokowi Sering Groundbreaking Proyek di IKN

Presiden Jokowi direncanakan melakukan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking ke-IV untuk 11 proyek di IKN pada 17 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tantang Capres: Sanggup atau Tidak Melanjutkan yang Sudah Dimulai Saat Ini?

Jokowi Tantang Capres: Sanggup atau Tidak Melanjutkan yang Sudah Dimulai Saat Ini?

Jokowi ingin Presiden terpilih bisa melanjutkan program-program dan pembangunan infrastruktur yang menjadi warisannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Resmikan Pembangunan Jalan Daerah Senilai Rp868 Miliar di Sumatera Utara

Jokowi Resmikan Pembangunan Jalan Daerah Senilai Rp868 Miliar di Sumatera Utara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (14/3).

Baca Selengkapnya
Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Jokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan

Baca Selengkapnya
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar

Jokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Jembatan Ampera Palembang, Dibangun dari Hasil Rampasan Perang Jepang

Fakta Menarik Jembatan Ampera Palembang, Dibangun dari Hasil Rampasan Perang Jepang

Pembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.

Baca Selengkapnya