Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Karomah Habib Kuncung, mampu menembus ruang dan waktu

Karomah Habib Kuncung, mampu menembus ruang dan waktu Habib Kuncung (sultanulmahmud.blogspot.com)

Merdeka.com - Ahad sore pekan lalu, Hasan bin Mumammad bin Adullah al-Haddad, 65 tahun, duduk di kursi menghadap pintu gerbang makam. Tempat biasa petugas dan pengurus menyapa peziarah makam Habib Ahmad bin Alwi al-Haddad atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Kuncung.

Di kursi itu, Hasan terus memperhatikan pengunjung lewat. Sekali-sekali ia membalas salam  dan senyum dari peziarah. “Di sini kita tidak mewajibkan pengunjung mengisi buku tamu, tidak mau merepotkan pengunjung,” kata Hasan.

Tata cara berziarah juga dibebaskan. Pihaknya membolehkan peziarah membawa hadrah  hingga yang doanya terbilang cepat sekalipun. Dengan kelonggaran seperti itu, dia keberatan dipanggil juru kunci makam.

Istilah juru kunci, menurut dia, terlalu kaku. Juru kunci merujuk kepada orang yang tugasnya menjelaskan dan membimbing peziarah. Padahal, kata Hasan, aliran dalam Islam memiliki berbagai pandangan tentang ziarah kubur dan tata caranya. Dengan membebaskan peziarah, dia tidak ingin membuat sekat antar aliran. Siapa pun bebas mengunjungi pusara Habib Kuncung.

Tugas pengurus hanya memastikan pengunjung berpakaian sopan. Seperti perempuan tidak menggunakan kerudung atau laki-laki memakai celana pendek. Peziarah melanggar langsung dicegat, diberitahukan, dan dipinjami kerudung atau sarung. Hasan menegaskan pengunjung harus menghormati makam wali Allah seperti Habib Kuncung.

Hasan menuturkan Habib Kuncung adalah ulama memiliki sikap sulit ditebak. Ia mencontohkan Habib Kuncung diajak ke Pekalongan, namun dia menolak. Saat rombongan sampai di Pekalongan ternayata Habib Kuncung sudah lebih dulu tiba di sana.  “Hanya orang-orang tertentu bisa melihat karomah yang dimilikinya,” ujar Hasan. Ia menambahkan Habib Kuncung terkenal suka membantu orang lain dengan kemunculan tiba-tiba.

Hasan mengaku tidak mengetahui managib (kisah hidup) Habib Kuncung. Setahu dia, ia dilahirkan di Hadramaut. “Di sini saja tidak ada yang kuat dan berani menulis kisah hidup Habib Kuncung,” kata Hasan. Sebutan habib Kuncung diberikan karena kebiasaanya menggunakan kopiah lancip menjulang. Dalam istilah Betawi disebut kuncung.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia melakukan perjalanan spiritual seperti halnya ulama-ulama penyebar Islam. Dari riwayat yang ada, Habib Kuncung berdakwah pertama kali di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Setelah itu, ia ke Pulau Jawa hingga akhirnya menetap di Kalibata hingga wafat. Hasan memperkirakan Habib Kuncung meninggal pada 1926.

Hasan mengungkapkan  tiap penutupan pengajian sepekan seblum Ramadan kmpleks pusara Habib Kuncung selalu diguyur hujan. Ia percaya Habib Kuncung memiliki banyak cara menguji pezaiarah. “Kalau tidak kuat akan lari saat hujan turun, tapi tidak sedikit juga mampu bertahan,” ujarnya.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim

Kuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim

Kubu Dito menyebut majelis hakim sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Cara Membuat Kecap ala Rumahan, Berikut Langkah-langkahnya

Cara Membuat Kecap ala Rumahan, Berikut Langkah-langkahnya

Kecap adalah salah satu bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan. Untuk membuatnya di rumah, Anda hanya butuh bahan dan cara yang sederhana.

Baca Selengkapnya
Bikin Sedih, Begini Kondisi Rumah Kakek Lamatta yang Nyaris Roboh

Bikin Sedih, Begini Kondisi Rumah Kakek Lamatta yang Nyaris Roboh

Kondisi rumah kakek pembuat gula merah berusia 82 tahun ini memprihatinkan bahkan nyaris roboh.

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan

Alam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan

Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.

Baca Selengkapnya