Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kami tahu tidak mudah tumpas separatis

Kami tahu tidak mudah tumpas separatis Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto. (merdeka.com/istimewa)

Merdeka.com - Situasi di Papua tidak kunjung stabil akibat gerakan separatis. perusahaan tambang emas dan tembaga Freeport pun menyadari hal itu.

Mereka mengakui sedikit terganggu akibat konflik bersenjata di sana. meski begitu, mereka tahu tidak mudah menumpas perlawanan dilancarkan Organisasi Papua Merdeka. Freeport pun berusaha ikut membantu pengamanan dengan menggelontorkan dana bagi TNI dan Polri bertugas di sana.

Berikut penjelasan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto kepada Pramirvan Datu Aprillatu dan Faisal Assegaf dari merdeka.com saat ditemui Jumat pekan lalu di kantornya, lantai lima gedung Plaza 89, Jalan H.R. Rasuna said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Apakah Freeport selama ini merasa terganggu enggak sih dengan situasi keamanan di Papua tidak kunjung stabil?

Ya, terganggu tapi situasinya demikian yah. Nanti ada saja kan, nanti biaya akan lebih mahal, bus-bus itu akan tahan peluru, pasti akan lebih mahal kan. Kemudian perlengkapan kita akan dibantu oleh satgas dari Polri bersama TNI.

Mereka kan harus diberikan perlengkapan. Apalagi di daerah sana kan, di atas kayak sedang bertugas di musim dingin. Ini kan lebih mahal harus memberikan biaya-biaya.

Berapa anggaran dari Freeport untuk TNI dan Polri menjaga Freeport?

Nah saya lupa berapa, tapi tahun lalu ada MoU untuk itu dengan kapolda dan kapolri. Saya nggak tahu terakhir itu berapa. Ada MoU khusus sebagian besar kan berbentuk perlengkapan atau barang dan fasilitas infrastruktur seperti pos-pos penjagaan.

Apakah Freeport kecewa terhadap TNI dan Polri karena mereka tidak bisa menumpas gerakan-gerakan separatis?

Kita kan tidak tahu strategi dalam bagian pengamanannya karena kita hadapi kan bangsa kita sendiri. Jadi dampak operasi dilakukan itu harus dihindarkan betul karena itu melanggar hak asasi manusia.

Jadi kalau kita bilang kecewa itu hal paling sulit. Apa kita harus berantas lalu tembaki semua, kan tidak seperti itu kan. Jadi banyak yang kita lakukan dengan cara pendekatan, sebagian sudah ada yang turun lalu kita berikan kegiatan ekonomi. Itu bagian dari kegiatan militer juga.

Kadang sekarang aman, suatu saat ramai gitu kan. Kita tahu itu sulit karena kita berhadapan dengan bangsa sendiri bukan perang yang berhadapan langsung dengan musuh. Jadi memang sulit.

Kalau ada pilihan Papua bersama Indonesia atau merdeka, Freeport pilih mana?

Wah, saya nggak tahu itu. Jangan memilih-milih seperti itu lah (tertawa). Maunya sih janganlah, kan di sana bukan orang Papua saja. Sudah ada orang Jawa dan lain-lain. Sehari-hari juga banyak ketemu kayak kita-kita ini.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal

Baca Selengkapnya
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat

PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa

Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa

Penyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas

Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas

Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
THR PNS, TNI/Polri Habiskan Anggaran Rp48,7 Triliun

THR PNS, TNI/Polri Habiskan Anggaran Rp48,7 Triliun

Alokasi anggaran untuk pembayaran THR lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
TKN Optimis 80 Persen Rakyat Papua Akan Memilih Prabowo-Gibran

TKN Optimis 80 Persen Rakyat Papua Akan Memilih Prabowo-Gibran

TKN: 80 Persen Rakyat Papua Akan Memilih Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya