Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Yahudi di Tanah Abang

Jejak Yahudi di Tanah Abang Makam orang Yahudi di Tanah Abang. ©2015 merdeka.com/arbi sumandoyo

Merdeka.com - Tidak banyak orang tahu, sebenarnya dulu penganut Yahudi pernah subur di Jakarta. Salah satunya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jejak peninggalan orang Yahudi ini masih ada sampai sekarang, yakni berupa lima makam lama di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petamburan.

"Kalau warga sini bilang, kuburan Blok Yahudi," kata Herman, pria 35 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pembersih TPU Petamburan, Jalan K.S. Tubun, Tanah Abang, Selasa kemarin.

Sekilas nisan kuburan itu memang seperti nisan orang pada umumnya, dan tidak kelihatan jika berisi jasad seorang yahudi. Namun jika didekati, pada nisan ada lambang bintang daud. Di antara lima makam itu juga ada yang menggunakan bahasa ibrani, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orang Yahudi di Israel.

Jika di lihat tahun pemakaman pada lima makam itu memang lumayan lama. Ada dua kuburan dengan tulisan tahun 1940 tertera pada batu nisan. Ada juga yang meninggal dua hari sebelum Indonesia merdeka. "Mungkin dia pejuang," kata Herman seraya menunjuk tanggal 15 Agustus 1945 yang tertera pada nisan lainnya.

Menurut Herman, sudah lama makam-makam orang Yahudi itu tak pernah ditengok keluarganya. Terakhir, dia ingat pada 2008 ada seorang keluarga pernah datang menengok makam. "Keluarga hampir enggak pernah ada yang ziarah ke sini. Pernah 2008 lalu ke sini," ujar Herman.

Agak sulit memang mencari orang Yahudi menetap di Jakarta, namun Sejarawan Jakarta, Alwi Shahab, mengatakan jika keberadaan orang-orang Yahudi di negeri ini, khususnya di Jakarta memang sudah lama. Menurut dia, mereka datang dibawa oleh penjajah Belanda.

Dari kebanyakan orang Yahudi yang dibawa oleh Belanda, beberapa ada yang menjadi pedagang, tentara dan beberapa lagi sebagai pekerja atau buruh. "Dulu banyak toko-toko orang Yahudi di Juanda," kata Abah Alwi, sapaan akrab Alwi Shahab melalui seluler Senin kemarin.

Orang-orang Yahudi di Jakarta, Alwi Shahab melanjutkan, dulu masih berbaur dengan orang-orang dengan berbagai agama di Jakarta. Mereka hidup rukun dan saling toleransi. Apalagi orang Yahudi menganggap orang Muslim merupakan sedarah satu nabi.

Pembauran orang Yahudi dengan warga Jakarta bukan tanpa sebab. Kebanyakan dari mereka berwajah seperti orang Arab dan mampu menguasai bahasa arab dengan fasih. "Kalau dulu mereka terbuka," tutur Abah Alwi.

Menurut catatan sejarah, orang Yahudi memang sudah ada di Indonesia sejak 1290. Orang Yahudi pertama menjajaki Indonesia ialah seorang saudagar dari Fustat, Mesir. Jumlah orang Yahudi terus bertambah seiring terbukanya jalur rempah-rempah dari Nusantara pada awal abad 16.

Orang-orang Yahudi itu datang ke Indonesia dengan menumpang kapal dagang Portugis, kemudian menjadi bagian the Dutch East India Company (VOC) dan the Dutch West Indian Company (WIC) yang mulai buka cabang di Hindia Belanda.

Bisa jadi, orang-orang Yahudi yang dimakamkan di TPU Petamburan memang sudah lama menetap di Jakarta. Selain dilihat dari tahun meninggalnya, TPU Petamburan juga merupakan salah satu makam tua di Jakarta. "Makam ini sejak dari zaman Belanda," kata Herman sambil menegaskan jika leluhurnya dulu memang asli Tanah Abang.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.

Baca Selengkapnya
3 April Memperingati Hari Hewan Akuatik Sedunia, Begini Sejarahnya

3 April Memperingati Hari Hewan Akuatik Sedunia, Begini Sejarahnya

Hari Hewan Akuatik Sedunia didedikasikan untuk menunjukkan apresiasi dan menyoroti pentingnya hewan air.

Baca Selengkapnya
Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya

Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya

Sejarah teri kecak dan juga makna gerakannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jejak Nazi Jerman di Bumi Sumatra, Tenggelamnya Kapal Van Imhoff hingga Republik Nias Merdeka

Jejak Nazi Jerman di Bumi Sumatra, Tenggelamnya Kapal Van Imhoff hingga Republik Nias Merdeka

Banyak orang yang tak tahu jika jejak Nazi Jerman pernah menduduki wilayah Bumi Sumatra tepatnya di Pulau Nias.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Tanggapan Menohok Aurel Hermansyah yang Kerap Dapat Sindiran Pedas Mengenai Tubuhnya yang Disebut Gendut

Tanggapan Menohok Aurel Hermansyah yang Kerap Dapat Sindiran Pedas Mengenai Tubuhnya yang Disebut Gendut

Aurel seringkali menjadi sasaran sindiran pedas terkait dengan penampilannya yang dianggap gendut oleh beberapa orang.

Baca Selengkapnya
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah

Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah

Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.

Baca Selengkapnya