Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawara di palagan Jakarta

Jawara di palagan Jakarta jalan komaruddin. ©2015 merdeka.com/benny silalahi

Merdeka.com - "Zaman penjajah Jepang tidak bisa masuk ke sini," ujar Haji Nasir mengingat cerita mendiang kakeknya, Kong Jaman, teman seperjuangan Komarudin ketika melawan penjajah Belanda dan Jepang kala itu. Cerita itu masih diingat Haji Nasir dari kakeknya.

Komarudin, seperti diceritakan ulang Haji Nasir memang dikenal sebagai pemuda cerdas. Dia ahli strategi dalam peperangan ketika zaman penjajahan. "Komarudin adalah orang pintar, cerdas, dia asli kelahiran Cakung. Jago strategi," ujarnya.

Cerita perjuangan Komarudin seolah menguap ditelan zaman. Namun bagi warga asli Cakung, Jakarta Timur, cerita turun temurun soal perjuangan putra Betawi itu memang dipercayai hingga kini. Acep Riyadi, Kepala Rukun Warga Kelurahan Cakung Penggilingan yang juga warga asli Betawi mengatakan jika nama Komarudin dikenal sebagai sosok yang gagah berani.

Namun Acep tak mengetahui banyak sepak terjang Komarudin di medan perang ketika bertempur mempertahankan wilayah Cakung dari penjajahan. Seingat dia berdasarkan cerita yang dikenal warga Cakung, Komarudin tewas dihujam peluru Belanda dan dimakamkan di wilayah Cakung. "Dia dimakamkan di sini," kata Acep.

Sementara Haji Nasir menuturkan, perjuangan Komarudin bermula dari wilayah Pulo Gebang, Cakung hingga Buaran Gowok. Maklum sebelum masuk wilayah administratif Jakarta Timur, dulunya daerah Cakung merupakan bagian dari Wilayah Bekasi. Cerita perjalanan Komarudin, kata Haji Nasir, dimulai dari daerah Buaran Gowok, di mana saat itu wilayah tersebut memang diincar Belanda untuk dijadikan basis pertahanan.

Tujuan Belanda menjadikan wilayah Cakung sebagai basis pertahanan memang bukan tanpa sebab. Daerah Cakung, tepatnya di Jalan Cakung Penggilingan, dulu merupakan jalur utama penyuplai bahan makanan sekaligus lalu lintas penghubung ke wilayah Bekasi hingga Karawang. Jadi tak kaget jika ambisi Belanda untuk menguasai Cakung untuk membuat basis pertahanan karena letaknya juga dekat dengan pelabuhan.

Hingga akhirnya perjuangan Komarudin dikenal hingga kini bermula dari Desa Bhayangkari. Komarudin bersama empat orang kawannya yang dipercaya sebagai mandor mulai gerah dengan kedatangan Belanda. Apalagi saat itu warga kampungnya mulai diusik. Belanda mencoba mengusir orang-orang kampung untuk membuat basis pertahanan.

"Ketika itu masih penjajahan Belanda mereka ingin menguasai daerah Cakung Gowok untuk dijadikan markas satuan tempur," ujar Haji Nasir.

Komarudin yang saat itu merupakan orang paling disegani di Desa Bhayangkari mulai mengatur strategi. Dia berusaha mencari solusi agar kampungnya tidak diduduki Belanda. Komarudin akhirnya membuat pasukan yang berisi jawara-jawara Betawi. Tujuannya adalah menghadang Belanda yang mencoba masuk wilayah Desa Bhayangkari.

Dalam pertempuran, Komarudin, kata Haji Nasir, memang dikenal ahli strategi. Dia bersama pasukannya menggiring tentara Belanda hingga daerah Ujung Harapan Bekasi. Di Bekasi, Komarudin berkongsi dengan Kiai Haji Noor Ali. Dari sana Komarudin bergabung dengan laskar pimpinan Haji Noor Ali untuk memukul mundur penjajah.

"Kalau Haji Noor Ali memang dikenal jika wilayah Bekasi tidak bisa di Bom. Orang-orang dulu mah sakti-sakti ilmunya," tutur Haji Nasir.

Selain ahli strategi, dalam pertempuran Komarudin selalu berada dalam garda terdepan. Namun sayang, perjuangan Komarudin harus berakhir lantaran dihantam Metraliun. "Jepang tidak bisa menguasai cakung karena ada Komarudin" ujarnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Sangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda

Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI
Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI

Pj Heru Budi disebut cukup cocok memimpin Jakarta ke depan dan dia paham gimana membangun Jakarta,"

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Pentingnya Komcad: Kekuatan yang Bisa Diandalkan kalau Negara Terancam
Prabowo Tegaskan Pentingnya Komcad: Kekuatan yang Bisa Diandalkan kalau Negara Terancam

Menhan Prabowo Tegaskan pentingnya Komcad: Kekuatan yang Bisa Diandalkan kalau Negara Terancam

Baca Selengkapnya
2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus
2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus

Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pecah Bintang Kini Jadi Brigadir Jenderal, Profil Indra Jafar Polisi Muazin di Aksi 212
Pecah Bintang Kini Jadi Brigadir Jenderal, Profil Indra Jafar Polisi Muazin di Aksi 212

Indra Jafar didapuk menjadi muazin saat Aksi 212 di Monas, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya
Komjen Fadil Imran Penuhi Janji Ajak Anggota Polisi dari Probolinggo dan Bu Lurah Jalan-jalan ke Jakarta
Komjen Fadil Imran Penuhi Janji Ajak Anggota Polisi dari Probolinggo dan Bu Lurah Jalan-jalan ke Jakarta

Berikut momen Komjen Fadil Imran memenuhi janji mengajak anggota polisi dan Ibu lurah dari Probolinggo ke Jakarta.

Baca Selengkapnya