Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hilangnya tanah warisan Koh Bun Tjit

Hilangnya tanah warisan Koh Bun Tjit Pedagang China di Batavia. (ilustrasi/wikimedia.org)

Merdeka.com - Bun Tjit menjadikan warung kelontongnya murni tempat usaha. Ia bersama keluarganya tinggal jauh dari warung, yakni di tempat sekarang disebut Pejaten Barat. Bahkan, sampai saat ini beberapa keturunannya masih tinggal di sana, tepatnya dekat Masjid Al Hidayah dan sekolah Yayasan Starada.

Menurut Burhan, keturunan Bun Tjit, dari pernikahan dengan perempuan Betawi, kakek buyutnya itu memiliki beberapa anak. Namun, ia tidak tahu persis jumlahnya. Ia hanya paham, Bun Tjit mempunyai anak lelaki bernama Dehir.

Seperti bapaknya, Dehir juga menikahi gadis Betawi bernama Saimah. Pasangan itu dikarunia sembilan anak, namun dia tidak hafal juga. Yang ia tahu cuma Zainab, neneknya.    

Zainab adalah anak terakhir Dehir. Zainab kemudian menikah dengan Sairan, tokoh keturunan Betawi yang namanya saat ini diabadikan sebagai nama gang di Pejaten Barat. Pasangan ini mempunyai sejumlah anak, termasuk Sairin, bapak dari Burhan.

Seperti kebayakan orang Betawi, keluarga Burhan memiliki tanah luas, warisan dari buyutnya. Selain dijadikan lahan pertanian, tanah keluarganya juga ditanami buah-buahan, seperti sawo, rambutan, dan jeruk.

Saat masih remaja sekitar 1963, Burhan menghabiskan waktunya membantu orang tua di sawah. Selain itu, dia ke pasar membawa sayur-sayuran. “Saat panen buah, tiap habis subuh saya jalan memikul hasil panen ke Pasar Minggu,” kata Burhan.

Ketika itu, Pasar Minggu dikenal sebagai pusat pedagang buah di Jakarta. Kebanyakan barang dagangan mereka peroleh dari Pejaten dan Buncit.

Jalan di Buncit masih berlapis tanah dan banyak ditumbuhi pohon. Baru sekitar 1974, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin berembuk agar warga menyumbang tanahnya untuk jalan umum. Setelah ada kesepakatan, jalan mulai dibuka. Mulai dari kawasan sekarang dikenal dengan nama Mampang Parampatan hingga Ragunan.

Pemerintah DKI saat itu belum mempunyai uang untuk pembebasan tanah. Karena Gubernur Ali Sadikin benar-benar dihormati warga, kata Burhan, warga merelakan tanahnya gratis. Mereka percaya dengan janji Ali, harga tanah bakal naik jika sudah ada jalan raya. “Saat itu harga tanah di Jakarta sampai Rp 250 per meter persegi,” kata Burhan.

Jalan raya digagas Ali Sadikin itu baru bisa digunakan pada 1976. Ternyata betul, harga tanah merangkak naik. Dalam ingatan Burhan, setelah jalan raya jadi, harga melambung menjadi Rp 6.000 - Rp 7.000 tiap meter persegi. Selepas itu, keturunan Bun Tjit ramai-ramai jual tanah warisan, termasuk tanah lokasi warung mereka. 

               

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.

Baca Selengkapnya
110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit

110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit

Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.

Baca Selengkapnya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cek Pasar Wonogiri, Jokowi Akui Harga Beras Naik

Cek Pasar Wonogiri, Jokowi Akui Harga Beras Naik

Menurut Jokowi, harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik. Namun, diakuinya harga beras naik.

Baca Selengkapnya
Begini Penampakan Tanah Jatah Pensiun Presiden Jokowi, Punya Harga Gak Main-main

Begini Penampakan Tanah Jatah Pensiun Presiden Jokowi, Punya Harga Gak Main-main

Presiden Jokowi akan dapat tanah pensiun seusai masa jabatannya usai. Seperti apa penampakan calon tanah Jokowi tersebut?

Baca Selengkapnya
Minta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran

Minta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran

Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000

FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000

Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pasar Kawat Tanjungbalai, Jokowi Sebut Harga Beras hingga Cabai Masih Naik

Kunjungi Pasar Kawat Tanjungbalai, Jokowi Sebut Harga Beras hingga Cabai Masih Naik

Presiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan

Baca Selengkapnya
Serahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat

Serahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat

Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.

Baca Selengkapnya