Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita pemelihara 'boneka' jenglot di Karawang

Cerita pemelihara 'boneka' jenglot di Karawang Jenglot. ©2015 Merdeka.com/Laurel Benny Saron Silalahi

Merdeka.com - Jenglot kecil berwarna hitam itu mirip boneka. Memiliki rambut hitam bak ijuk, berkuku dan bertaring panjang, dengan tinggi tubuh kurang dari 12 centi meter. Jenglot yang dipercaya sebagai makhluk gaib itu terlihat tidur pulas di dalam kotak berwarna hitam. Pemiliknya bernama Ahmad Syamsudin, warga Karawang, Jawa Barat.

Menurut Syamsudin, jenglot tersebut sudah dipelihara selama dua tahun. Dia bercerita, jenglot ditangkap dengan tangan kanannya lalu digenggam selama lima detik sambil memejamkan mata dan membaca doa dalam hati. Waktu mencoba mengeluarkan jenglot dari kotaknya pun dia nampak berdoa sambil memejamkan mata.

"Ini mah cuma boneka" ujar pria yang akrab disapa Abah ini, saat menunjukkan jenglot berwarna berwarna hitam kepada merdeka.com, Selasa (25/8).

Tidak ada aura mistis ketika jenglot tersebut dikeluarkan dari kotaknya. Begitu juga saat memegang benda yang konon sudah berumur ratusan tahun tersebut. Jenglot itu hanya mirip boneka ratusan tahun yang sudah membatu. "Abang punya waktu tiga menit buat lihat sama megang," ujarnya singkat.

Selain jenglot, dia juga memiliki benda pusaka lainnya yang disimpan di rumah kontrakan berukuran 3x4 meter miliknya itu. Setelah mengeluarkan jenglot tersebut dari kotak, dia langsung memasukkan kembali karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Syamsudin menjelaskan, tidak mudah mendapatkan benda gaib tersebut, dan tidak sembarang orang bisa memilikinya. Apalagi bisa berjodoh dengannya. Andai kata ada jenglot mau ikut dengan seseorang, dia melanjutkan, itu memilih majikan yang bisa merawat dan memeliharanya.

"Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa dapat jenglot. Ada ritualnya dan bacaan-bacaannya untuk mendapatkannya," ucapnya.

Jenglot milik Syamsudin tersebut katanya didapat dari sebuah makam keramat di daerah Karawang. Sebelum menangkap jenglot itu dia mendapat isyarat mimpi untuk memiliki boneka yang konon jelmaan orang sakti itu. Dari mimpi itu kemudian dia mendatangi makam orang sakti di Karawang tersebut.

Namun demikian, dia tidak mau menceritakan lebih detail siapa orang sakti yang dimaksud. Menurut dia jenglot adalah perwujudan jasad manusia yang memiliki ilmu kesaktian di masa lampau dan telah meninggal tapi jasadnya tidak diterima bumi.

"Jenglot sebenarnya memiliki sebuah nama, sewaktu dia masih hidup di dunia, dan nama tersebut sebagai sebuah kata rahasia atau kata kunci untuk memerintahnya. Makanya saya enggak bisa kasih tau sosok manusia tersebut," ungkapnya.

Syamsudin mengklaim jenglot miliknya merupakan jelmaan sosok manusia yang memiliki ilmu Bhatara Karang. Orang sakti pemilik ilmu keabadian tersebut akan hidup kekal abadi di dunia. Saking saktinya, dia sudah tidak memiliki lawan seimbang semasa hidup. Bagi siapa pun orang pemilik ilmu ini akan susah matinya. Jika mati pun ilmunya tidak akan musnah.

"Bumi tidak mau menerima jasad manusia sakti tersebut biasanya karena semasa hidupnya sudah terlalu banyak melakukan dosa-dosa besar. Karena tidak bisa membusuk, jasad tersebut tetap utuh hanya saja ukurannya terus mengecil dan jadi jenglot kayak gini," ujarnya.

Untuk terbebas dari kutukan tersebut, jenglot harus menuruti apa saja yang diminta atau diperintahkan oleh majikannya itu. Semakin sering digunakan untuk keperluan gaib, maka semakin berkurang ilmu yang ada di dalam tubuhnya dan akan diturunkan kepada si pemilik.

"Jenglot sebaiknya jangan digunakan untuk hal gaib. Cukup kita rawat saja dengan cara memandikannya, dan mendoakan agar tubuhnya disempurnakan sehingga arwahnya diterima. Kalau sempat kesaktiannya kita pakai, kutukan akan beralih ke si pemilik," tuturnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng

Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng

Teguh, pendiri Srimulat mengatakan bahwa seluruh anggotanya bukan orang ganteng

Baca Selengkapnya
Jateng jadi Kandang Banteng yang Kokoh, Ganjar Bocorkan Kisi-Kisi Menang di Jawa Tengah

Jateng jadi Kandang Banteng yang Kokoh, Ganjar Bocorkan Kisi-Kisi Menang di Jawa Tengah

Ganjar minta kepala daerah ingin berkampanye segera ajukan cuti

Baca Selengkapnya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya

Baca Selengkapnya
7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Orang Jawa Kuno Kalau Batuk Obatnya Apa? Catatan Sejarah Bercerita

Orang Jawa Kuno Kalau Batuk Obatnya Apa? Catatan Sejarah Bercerita

Catatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya