Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis jembatan solusi

Bisnis jembatan solusi Uber-Gojek-OLX. ©istimewa

Merdeka.com - Membaca judulnya tentu Anda akan berpikir secara harfiah dan fisik, akan bisnis jembatan. Tapi dengan tambahan kata solusi, maka Anda akan berpikir lain. Mungkin ini bukan istilah yang pas, tapi saya mengartikan demikian.

Apakah yang dimaksud dengan bisnis jembatan solusi tersebut? Begini, bahwa masyarakat modern saat ini, dimudahkan dengan banyak piranti-piranti yang mendukung untuk menjual dan sekaligus mendapatkan sesuatu. Aplikasi yang memudahkan orang untuk menjual dan membeli.

Untuk memenuhi kebutuhan traveling, bisa memanfaatkan aplikasi Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, Airbnb, SkyScanner, dan lain-lain. Transportasi darat, bisa pakai GoJek, GrabTaxi, atau aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh Blubird atau Express Taksi.

Untuk belanja, mau yang toko online baik yang model toko online dimanage langsung seperti Bhinneka, hemat.com, atau pemberi fasilitas buat penjual-pembeli macam Lazada, Elevania, OLX (ex-TokoBagus), BukaLapak, dan lain-lain.

Saya menyebutnya itu sebagai bisnis yang memberikan jembatan solutif bagi penjual jasa atau produsen kepada konsumen (B2C). Para pemain jembatan ini bukan produsen dan juga bukan konsumen, tapi sebagian besar mereka adalah pihak tengah yang menjembatani pertemuan antara produsen dan konsumen.

Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang mudah diunduh di handset dengan sistem operasi iOS, Android, BlackBerry, atau Windows tersebut, maka secara langsung memberikan solusi signifikan bagi kemudahan penjual untuk menawarkan barang dan jasanya ke publik. Sekaligus konsumen untuk mendapatkan barang atau layanan juga kian simpel.

Bila dahulu ini dilakukan oleh perusahaan tertentu dengan kantor tertentu, misalnya agen travel, agen wisata, agen penjualan, dan bermacam agen-agen lainnya, saat ini dengan mudah didapat dan langsung bisa digunakan, menghemat banyak biaya dan waktu karena ada di genggaman.

Bahkan saking canggihnya aplikasi-aplikasi itu, kita bisa langsung tahu tiket apa yang paling murah pada hari tertentu, dan bisa juga tahu hari apa yang bisa lebih murah lagi, mudah dikostumisasi sesuai dengan kemauan kita. Misalnya berdasar hari, berdasar harga, atau berdasar waktu, berdasar rating atau fasilitasnya dan sebaginya. Di satu sisi penjual fasilitas atau barang harus menjual dengan harga yang kompetitif, sehingga tidak bisa menawarkan sembarangkan agar tidak kehilangan peluang (opportunity lost), di sisi lain potensi penjualan semakin tinggi karena kemudahan informasi dan agen-agen itu ada di handset pengguna.

Keberadaan aplikasi yang menjadi jembatan solusi ini, seperti kata salah satu pengembang Uber, adalah mempertemukan atau membuktikan bahwa angka binary (biner) yang dipakai untuk coding program [1|0] bertemu dengan atom atau alam semesta. Bahwa bila dulu seolah program berdiri sendiri sehingga disebut dengan dunia maya karena seolah tidak berhubungan namun sekarang dunia maya dan nyata saling erat dan tidak ada bedanya.

Uber yang telah melakukan hal revolusioner, yang menjembatani para perusahaan persewaan mobil bersopir yang punya banyak jam kosong. Pemikiran bahwa Uber harus punya izin taksi adalah pemikiran feodal yang tidak mau izin trayek direvolusi. Sopir Uber sudah punya izin persewaan mobil, tapi kalau dulu sewa mobil dijual grosiran dalam harian, sekarang dijembatani jadi bisa sewa menitan (berdasar utilitas yang fair). Dengan menjadikan semua orang bisa menjadi konsumen sekaligus pemberi jasa memperkecil jumlah orang menganggur. Sayang di Indonesia tidak bisa berjalan karena terbentur bahwa taksi harus berizin. Namun konsep itu jalan di GoJek.

Kabar yang masih dalam penjajakan, bahwa Amazon selaku agen buku, dokumen dengan sistem penjualan delivery services, mengalami kesulitan ketika harus mengirim pada hari Munggu. Sebab partner pengirimannya seperti UPS atau FedEx tak beroperasi pada hari libur, sehingga dokumen yang segera jadi tertunda. Maka Amazon memutar otak dengan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk menjadi tenaga delivery services sesuai dengan jalur yang diharapkan. Bila Anda biasa jalur Senayan-Kota, maka ketika ada tujuan tersebut maka Anda bisa mengambil kesempatan untuk menjadi pengantar barang tentu saja dengan bagi hasil yang jelas.

Bila saja model-model bisnis jembatan yang solutif ini berjalan, maka di masa depan mestinya semakin sedikit orang yang menganggur. Produsen atau penjual bisa jadi pembeli atau sebaliknya. Model-model pekerjaan delivery bisa dikembangkan di bisnis lainnya. Misalnya perusahaan penerjemahan bisa saja memiliki member non karyawan yang banyak, setiap ada terjemahan ke dalam dalam bahasa tertentu dan kasus tertentu (ekonomi, politik, hukum), bisa dikerjakan secara freelance.

Aplikasi mau tidak mau adalah jembatan netizen untuk menunjukkan bahwa budayanya akan mengubah dunia. Apa yang instan di internet, akan menjadi instan di dunia nyata. Apa yang global bisa menjadi solusi lokal.

Kalau ini sudah menyeruak dan berkembang, mestinya ke depan tidak ada orang menganggur, kecuali orang yang tidak punya kompetensi atau pemalas. Dunia memang telah dan terus berkembang dengan bertemunya binary dan atom.**

(mdk/war)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Jadi Lebih Mudah dan Praktis, Ada QLola by BRI Sebagai Solusi yang Bisa Diandalkan

Jalankan Bisnis Jadi Lebih Mudah dan Praktis, Ada QLola by BRI Sebagai Solusi yang Bisa Diandalkan

QLola by BRI, solusi cerdas untuk kelola segala jenis transaksi bisnis kamu

Baca Selengkapnya
Lima Ide Bisnis Menguntungkan dengan Modal Rp 1 Jutaan

Lima Ide Bisnis Menguntungkan dengan Modal Rp 1 Jutaan

Modal bukan faktor utama tidak menjalankan bisnis, pilihan ini bisa menjadi solusi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi

Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi

Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan

Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan

Sudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman

Baca Selengkapnya
Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.

Baca Selengkapnya
Jalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci

Jalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci

Setiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.

Baca Selengkapnya
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.

Baca Selengkapnya