Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisa tajir dari nyinyir

Bisa tajir dari nyinyir Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - "Para Buzzer ini dibayar karena banyak follower nya," ujar Enda Nasution, pengamat media sosial juga tokoh blog Indonesia saat berbincang dengan merdeka.com melalui sambungan seluler pekan lalu. Dia menjelaskan, bayaran diterima bagi para buzzer ini bisa mencapai Rp 2 juta untuk sekali kicauan melalui media sosial.

"Kalo 10 kali tweet tentang produk atau soal tokoh itu mereka harus bayar Rp 2 juta," katanya.

Bisnis kicuan melalui media sosial ini pun mampu menghasilkan fulus berlimpah. Modalnya ialah memiliki banyak followers dan tentunya orang itu memiliki pengaruh di jagad media sosial. Jadi bukan sesuatu hal yang tak mungkin jika para buzzer dengan banyak followers ini juga digunakan untuk kepentingan politik.

"Politik lebih ke endorse tokoh politik dan buzzer ini hanya sebagai media untuk mencari dukungan dan sudah terlihat produknya," ujar Enda.

IM, bukan nama sebenarnya bisa dibilang kini sudah hidup di atas angin. Tak perlu waktu lama buat membeli rumah termasuk juga perabotan berikut kendaraan hanya dengan bermodal menjual kicauan melalui media sosial. Saban hari dia hanya memandangi monitor komputer untuk memantau pemberitaan. Jika ada berita miring tentang kliennya, buru-buru dia hajar habis-habisan.

Buat menjalankan itu, IM bekerja sama dengan rekan-rekannya. Ada sekitar sepuluh orang dia rekrut untuk mengerjakan tugas membuat kicauan di setiap portal berita menyajikan informasi miring tentang kliennya. Jika ada lawan politik dari kliennya, IM juga tak segan-segan buat menyerang untuk menjatuhkan pamornya.

"Kita meng-counter, bahkan ada kita sudah membuat panduan untuk menulis cuitan," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.

F, Salah seorang pemain baru dalam buzzer politik mengamini cerita IM. Dia mengatakan bisnis menjadi buzzer politik dia sebut sebagai konsultan media sosial itu memang mendatangkan fulus berlimpah. Buat sekali kontrak sampai setahun, nilainya mencapai miliaran. Jadi bukan hal mengagetkan jika menjadi buzzer berkedok konsultan politik khusus mengadang pemberitaan negatif dan membentuk opini publik itu kebanjiran fulus. Apalagi saat ini menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak.

"Satu orang yang kita rekrut saja bisa dibayar Rp 3 juta," kata F saat ditemui di restoran fastfood kawasan Tebet, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

F mengatakan, jika menjelang Pilkada Serentak bakal berlangsung tahun depan, dirinya sudah mendapat tawaran buat membentuk salah satu tim media sosial salah satu pasang calon. Tugasnya ialah mengadang pemberitaan negatif yang menyerang kliennya dalam komentar maupun kicauan di media sosial. "Kita tidak bermain Sara dalam komentar di pemberitaan," ujar F.

Sebetulnya, kicauan berbau kampanye politik dilakukan oleh para Buzzer Politik baik menggunakan akun nyata maupun anonim di portal pemberitaan maupun media sosial bukan barang baru. Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia Irwansyah, mengatakan keberadaan para netizen bayaran ini sejatinya sudah di endus sejak Pilgub DKI 2012 dan juga pada Pemilihan Presiden dua tahun lalu. Dia pun mencurigai jika para netizen bayaran ini memang sengaja di pelihara untuk membangun reputasi kembali.

Untuk cara kerja, Irwansyah menjelaskan, biasanya buzzer atau dia sebut sebagai pasukan virtual ini membuat pesan penting dalam kicauannya yang mengandung citra positif. Jika lawan politik dari kliennya bersebrangan, para buzzer bayaran ini tak segan-segan melakukan propaganda negatif. Misal seperti menjelek-jelekan lawan politik dengan tujuan menjatuhkan pamor yang bersangkutan.

"Tentu pasukan-pasukan ini terus dipelihara dan tentu bisa saja berkembang buzzer ini menjadi sebuah profesi sekarang," ujar Irwansyah melalui sambungan seluler pekan lalu. Dia menambahkan, meski menggunakan pasukan virtual bertugas untuk menghalau pemberitaan negatif, bisa jadi tidak akan berdampak untuk meraih dukungan suara.

"Makanya kita bilang pasukan bazzer ini pada pilkada 2017 akan semakin banyak karena melihat keberhasilan-keberhasilan ataupun Pilgub DKI yang sebelumnya,".

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Hanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'
Hanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'

Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aksi Jenderal Bintang Dua Nyemplung Banjir-banjiran Atur Lalu Lintas
Aksi Jenderal Bintang Dua Nyemplung Banjir-banjiran Atur Lalu Lintas

Iqbal juga sesekali menyapa dan berbincang dengan para sopir yang sudah letih di padatnya kemacetan jalan.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan
Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan

Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa

Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.

Baca Selengkapnya