Berkedok jual perangkat lunak
Merdeka.com - Bangunan berlantai dua dan bercat putih dipadu coklat keemasan itu berukuran 8x3 meter. Letaknya di perkampungan padat penduduk Jalan Jelambar Selatan XII nomor 8, RT 007/RW 05, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Sejak beberapa tahun lalu, penduduk sekitar mengenal PT Karltigo sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja khusus untuk menjadi anak buah kapal. Saban hari kantor itu ramai. Namun sejak didemo oleh ratusan ABK terdampar di Trinidad dan Tobago, pintu kantor itu tutup dan tidak berpenghuni.
"Kayaknya tutup. Saya nggak tahu pindah atau ke mana. Pokoknya sejak awal puasa kemarin sepi," kata seorang warga ditemui merdeka.com Kamis malam pekan lalu tidak jauh dari kantor itu. Dia mengungkapkan perusahaan ini memang kerap bermasalah dan sering berganti nama. Awal 2004 memakai bendera PT Genta.
Ketua Rt 007/RW 05 Karyono membenarkan perusahaan itu tadinya bernama PT Genta Ardia Abadi milik Hardi. "Dia berdiri sudah lama, saya juga kurang tahu persis, baru tahu pas kemaren ganti nama PT saat demo. Pas demo saya hanya mantau aja," ujarnya.
Lurah Jelambar Baru Kaprawi mengakui keberadaan kantor PT Karltigo di wilyahnya memang ilegal. Dia bahkan baru mengetahui perusahaan itu saat didemo ratusan anak buah kapal bulan lalu. "Dia enggak lapor ke kita. Kalau lapor, kita tahu kegiatan dan kita juga mengeluarkan izin domisili perusahaan," ujarnya.
Berdasarkan penelurusan merdeka.com, PT Karltigo lewat situs www.karltigo.com menawarkan produk teknologi informatika berupa perangkat lunak dan keras. Perusahaan ini didirikan enam tahun lalu dan mengklaim bekerja sama dengan sejumlah produsen komputer tersohor, seperti HP (Hewlett-Packard), IBM/Lenovo, Dell, Acer, dan Cisco.
Melalui PT Karlwai Multi Global Shipping Crew Agency (PT Karltigo Group) menawarkan kerja menjadi anak buah kapal. Syaratnya: ijazah terakhir, kartu keluarga, surat keterangan sehat, paspor, kartu tanda penduduk, dan sertifikat pelayaran jika memiliki. Calon tenaga kerja cuma dikenakan biaya membuat paspor dan dokumentasi.
Sri, calo asal Jawa Timur, mengaku bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, termasuk PT Karltigo untuk mengirim orang mau bekerja sebagai pelaut. "Untuk pemberangkatan tergantung perusahaan mana sedang butuh, kita juga kerja sama dengan yang di Jelambar," kata Sri. Dia juga bersedia membantu pengurusan dokumen keberangkatan.
Mantan Direktur Tindak Pidana Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Besar Cahyono Wibowo kini menduduki posisi serupa di Kepolisian Daerah Kepulauan Riau mengatakan indikasi perdagangan manusia oleh PT karltigo berupa pemalsuan dokumen. “Yang kuat pemalsuan dokumennya. Tapi dalam prosesnya mengarah ke perdagangan orang."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi Ibu Jual Anaknya Saat Masih dalam Kandungan Rp4 Juta
Karena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaKronologi Truk Pasir Terguling Bikin Macet MT Haryono-Cawang Pagi Tadi
Pengemudi kendaraan truk mengalami kerugian materi berupa kerusakan material mobil sampai muatan pasir tumpah ruah di jalan
Baca SelengkapnyaPenjual Bakso Nggak Mau Ngaku 'Intel' Meski Didesak, Padahal Gerobaknya Ada di Dalam Kantor Polisi
Mulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Beras Terus Melonjak, KPPU Telusuri Dugaan Permainan Kartel
KPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaJasa Marga Catat 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-2 Natal 2023
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaJanjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara
Uang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaKronologi Linmas Meninggal saat Jaga TPS di Madiun, Begini Nasib Anak dan Istrinya
Seorang personel linmas meninggal dunia sesaat setelah istirahat di TPS 06 Kelurahan Ngengong Kota Madiun.
Baca SelengkapnyaBangun Pabrik HP Hanya Butuh Setengah Triliun, Prabowo: Ya Bangun Segera
Kedaulatan teknologi informasi terancam dengan impor ponsel senilai Rp 30 Triliun.
Baca SelengkapnyaParpol Pilih Beli Barang Impor, Penjualan Kaos dan Alat Peraga Pemilu Buatan UMKM Lesu
Para pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca Selengkapnya