Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berharap pemerintah melunak

Berharap pemerintah melunak Sebuah gerai seni di Bali. Banyak orang asing yang menikah dengan warga Indonesia membuka bisnis gerai seni di Pulau Dewata itu. (travelerbali.com)

Merdeka.com - Tidak semua orang asing di Indonesia hidupnya enak. Ketika beberapa bule perlente nyaman dengan posisinya sebagai direktur utama perusahaan tersohor, banyak pula bule hidupnya jauh dari posisi itu. Bahkan, beberapa di antara mereka menjadi penjaga rumah makan, membuka bengkel, tak sedikit yang menganggur. Penyebabnya, Undang-undang ketenagakerjaan mensyaratkan ada perusahaan penjamin bagi orang asing bekerja di Indonesia.

”Kasihan banget. Bahkan ada yang kondisinya memprihatinkan, hidupnya kesusahan setelah tidak punya pekerjaan,” kata Ade Hartmann, Pengurus Persatuan Organisasi Perkawinan Campuran, Rabu sore pekan lalu.

Berdasar catatan Direktorat Izin Tinggal dan Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, hingga 2012 tercatat 123.277 orang asing. Sebanyak 116.315 pemegang surat izin tinggal sementara (ITAS) dan 6.962 orang pemegang surat izin tinggal tetap (ITAP). Sebagian besar dari jumlah itu pelaku pernikahan campur. Sebagian lagi orang asing dengan izin kerja sementara. Mereka memiliki posisi tinggi di perusahaan asing.

Pelaku pernikahan campur berasal dari berbagai Negara, misalnya Jerman, Perancis, Amerika, Australia, Jepang ,dan Korea. Kebanyakan lelaki.Biasanya setelah menikah, mereka menetap di negara pria, setelah itu pindah ke Indonesia. Permasalahan pertama biasanya soal pekerjaan. Mereka baru sadar mencari kerja bagi orang asing di Indonesia itu ribet.

“Saya sendiri baru tahu, ternyata ribet. Tidak cuma mencari kerja saja ribet, urusan properti juga ribet. Sampai sekarang saja saya masih ngontrak,” ujar Ade Hartmann, bendahara Perkawinan Campur Indonesia. Karena itu jangan heran beberapa orang asing banyak membuka bisnis kecil-kecilan, misalnya di Bali. ”Di sana banyak bule membuka toko-toko kecil, rumah makan, cafe, dan gerai kesenian.”

Rinawati Prihatiningsih, Ketua lembaga swadaya masyarakat KCP Melati Tangan Ibu yang fokus terhadap isu perkawinan campura berharap pemerintah melunak dan segera merevisi aturan ketenagakerjaan itu. Menurut dia, Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 tidak sejalan dengan undang-undang keimigrasian baru Nomor 6 Tahun 2011.

Rinawati menjelaskan pasal 61 undang-undang keimigrasian menegaskan pelaku nikah campur berhak bekerja menafkahi keluarganya. Tapi pasal itu bertolak belakang dengan pasal 42 undang-undang ketenagakerjaan. Dalam beleid itu, pelaku nikah campur, khususnya orang asing, dibatasi dalam bekerja karena harus mengantongi izin bekerja. ”Artinya mereka harus mendapatkan sponsor,” ujarnya.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres

Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres

Padahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menurut Ida, program mudik gratis dapat meringankan dan mempermudah para pekerja yang akan pulang ke kampung halaman saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Undang Talenta Hebat Indonesia Daftar CPNS 2024, Ada 690.000 Lowongan untuk Fresh Graduate

Jokowi Undang Talenta Hebat Indonesia Daftar CPNS 2024, Ada 690.000 Lowongan untuk Fresh Graduate

Dalam menghadapi disrupsi teknologi yang sangat pesat, pemerintah membutuhkan para pembelajar muda.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar

Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar

Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya