Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berbuka dengan bir pletok di bibir Ciliwung

Berbuka dengan bir pletok di bibir Ciliwung Kondisi Ciliwung pada 1932. Sejumlah orang menyeberang dengan getek. (riofuku.blogspot.com)

Merdeka.com - Ngabuburit di pinggiran Kali Ciliwung rupanya sudah ada sejak zaman baheula. Sembari menanti bedug magrib, orang-orang dari pelbagai tempat di Jakarta ramai-ramai bermain ke sana. Mulai sekadar nongkrong di, mencuci baju di kali, bermain perahu getek, hingga bermain meriam bambu alias lodong. Di sepanjang bantaran sungai juga banyak pedagang makanan dan minuman khas Betawi, misalnya kue pancong, serabi, dan cucur.

Didik Suhardi, warga Jalan Asam, RT 5/RW 3, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, juga memiliki kenangan mengenai itu. Namun paling berkesan bagi dia, saban menjelang buka puasa warga pinggiran sungai beramai-ramai mandi di kali. Dulu, kata pria 66 tahun itu, Kali Ciliwung masih bening, banyak pohon-pohon gede tumbuh. ”Beningnya kayak air sumur, mau mandi, nyuci, bisa di sana. Buaya juga banyak, kalau ada yang lihat langsung pergi,” kata dia kepada merdeka.com, Kamis pekan lalu.

Leluhur Didik orang Betawi asli dan sudah tinggal di bantaran Ciliwung berpuluh-puluh tahun sejak zaman Belanda. Hingga kini pria berbini dua dengan lima cucu ini masih mendiami rumah keluarga. Tempat tinggalnya hanya beberapa meter saja dari bantaran. Masa kecilnya dihabiskan bersama kawan-kawan di pinggiran Ciliwung. Bila Ramadan tiba, bunyi lodong saling bersahutan dari beberapa kampung di seberang sungai.

Kenangan ngabuburit di Jakarta tempo dulu memang tak bisa lepas dari Ciliwung. Termasuk bagi pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab. Bagi mantan wartawan itu, keramaian di sepanjang pinggiran Kali membelah Ibu Kota ini sudah terasa sejak asar. Penjual kue dan makanan mulai berduyun-duyun ke sana. Tak lupa para penjual minuman khas Betawi, bir pletok. ”Di pinggiran kali orang-orang pada antre bir pletok,” ujarnya.

Dulu, kata dia, antara 1940 hingga 1950-an, selain menjual kue khas Betawi, di sepanjang kali Ciliwung banyak penjual asinan dan gado-gado. Sementara untuk minumannya, selain bir pletok, banyak juga penjual sirup keliling. Mulai pagi hingga siang mereka tutup, tidak keliling. Baru setelah salat asar mereka kembali keliling dan mangkal di sepanjang pinggiran kali. Di sana orang-orang pada antre membeli makanan dan minuman buat persiapan buka di rumah.

Kongko-kongko menunggu buka di pinggiran Ciliwung memang asyik. Pemandangan sungai masih indah, air masih bening dengan bantaran lebar penuh pepohonan. Beberapa orang terlihat senang bermain getek-getekan bambu, sekadar jalan-jalan di pinggir kali, hingga asyik memancing ikan. Melihat ibu-ibu mencuci dan mandi di kali juga sudah biasa.

Bahkan, Alwi melanjutkan, sungai-sungai kecil di Jakarta juga masih bersih. Misalnya sungai di pinggiran Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. ”Dulu di sana ibu-ibu di perkampungan sekitar banyak memanfaatkan airnya untuk mencuci dan mandi. Terkadang noni-noni belanda juga ke sana,” ujarnya.

Tapi kini masa kejayaan Ciliwung sudah tak ada lagi. Sejak 1960-an, ketika jumlah penduduk Jakarta mulai berlipat-lipat, bantaran kali disulap menjadi perkampungan. Sungai menjadi dangkal, air berubah kotor tercemar limbah. Sampah rumah tangga dan industri berserak di mana-mana. ”Yang salah penduduk juga, mereka kurang perhatian pada sungai, membuang sampah seenaknya,” Alwi menegaskan.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah

Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah

Curug ini bisa dikatakan hidden gem di Kabupaten Lebak karena belum terlalu ramai dikunjungi

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.

Baca Selengkapnya
Butuh Biaya Rp15 Juta untuk Pergi ke Sana, Intip Potret Indahnya Air Terjun di Pedalaman Kalimantan Ini

Butuh Biaya Rp15 Juta untuk Pergi ke Sana, Intip Potret Indahnya Air Terjun di Pedalaman Kalimantan Ini

Aliran sungainya juga tampak berwarna gelap, seolah menunjukkan kedalaman sungai ini

Baca Selengkapnya
8 Wisata Tuban Alam yang Cantik dan Hits, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

8 Wisata Tuban Alam yang Cantik dan Hits, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 wisata Tuban yang cantik dan hits, cocok untuk liburan akhir pekan.

Baca Selengkapnya
8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan

8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.

Baca Selengkapnya
Sejuknya Berenang di Sungai Cipaniis Kuningan, Airnya Sebening Kaca

Sejuknya Berenang di Sungai Cipaniis Kuningan, Airnya Sebening Kaca

Sensasi berenang di air sebening kristal bisa dirasakan di wisata Cipaniis. Seru banget.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya