Beraninya keroyokan demi solidaritas
Merdeka.com - Sabtu dua pekan lalu selepas azan isya. Marlan, 49 tahun, baru saja sampai di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Lenteng Agung Raya Nomor 99, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Nahas. Saat terlelap di bangku pos Satuan Tugas PDI Perjuangan di samping kiri pintu masuk kantor, dua lelaki berbadan tegap memukul dahinya. Dalam kondisi setengah sadar, dia mencoba bangun. Namun sebuah tendangan langsung bersarang di ulu hatinya hingga dia jatuh. "Ada tiga orang keroyok saya, dua memukul, satu menendang," kata Marlan kepada merdeka.com, Rabu pekan lalu.
Rekan Marlan, berlari ke dalam kantor DPP menghindari keroyokan. Dua pria mengejar Priyo, tapi berhasil dihadang oleh ajudan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri berpangkat Kapten.
Saat ditanya, kedua anggota TNI itu mengaku dari kesatuan Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia. Ketika dimintai kartu anggota, dua lelaki bernama Prajurit Kepala Juwadi dan Prajurit Dua Rahmat gelagapan. Rupanya mereka anggota Batalion Zeni Kontruksi 13, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Marlan baru mengetahui keduanya anggota TNI saat dipanggil masuk ke dalam kantor. Dalam kondisi melamun dan merasakan sakit di ulu hati, dia diminta bercerita. "Saya pulang dari Gunung Sahari anter dokumen, saya benar-benar nggak tahu apa yang terjadi," ujarnya. Priyo juga babak belur.
Satu anggota satgas menolak ditulis identitasnya mengungkapkan peritiwa itu buntut dari senggolan sepeda motor di depan kantor partai berlambang Banteng ini antara seorang pemuda dan satu tentara asal Batalion Zeni Konstruksi. Dua pengendara itu terlibat baku hantam dan kemudian dilerai oleh seseorang dari dalam kantor DPP PDIP.
Saat dilerai, emosi anggota TNI itu tersulut. Terjadi adu mulut dengan orang yang berusaha memisahkan perkelahian. Dia lantas menghubungi kawan-kawannya lewat telepon seluler meminta mereka datang.
Sepeempat jam kemudian, sekitar sepuluh orang berbadan tegap berpakaian bebas mendatangi kantor DPP PDIP menggunakan mobil. Empat orang masuk ke dalam kantor menuju pos penjagaan dan menghakimi tiga orang di dalam. Anggota TNI berkilah tidak mengetahui kantor mereka masuki adalah markas partai.
Sekertaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya menyita satu sangkur. “Kasusnya diserahkan ke Denpom (Detasemen Polisi Militer),” katanya.
Polisi menjelaskan Supriatna harus menerima lima jahitan akibat dipukul sangkur. Sedangkan Priyadi alias Priyo dan Marlan luka memar di wajah dan perut.
Menurut pengamat militer Muhadjir Effendi, anggota TNI sudah salah kaprah mempraktekkan jiwa korsa. Ini akibat longgarnya hirarki komando sehingga anggota sudah berani bertindak meski tanpa perintah dan berkoordinasi dengan atasan.
"Mungkin latihannya harus dihidupkan kembali karena selama ini TNI tidak ada tantangan dari perang, TNI tidak ada musuh. Itu yang membuat tidak ada militansi, semangatnya beralih ke solidaritas dan kedekatan sesama tentara,” tuturnya.
Komandan Yonzikon 13 Letnan Kolonel Hari Darniko tidak bisa ditemui di kantornya. "Kami tidak bisa memberikan keterangan, mohon kerja samanya," kata seorang anggota provost menyambut merdeka.com di pintu masuk markas.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersimbah Darah di Bekasi Ternyata Dibunuh, Pelaku Berhasil Ditangkap
Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota TNI Dikeroyok Brimob Satu Truk, Endingnya Mengejutkan
Kolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaTerpilih Jadi Anggota DPRD Nganjuk, Ini Sosok Trihandy Cahyo Saputro Salah Satu Caleg dengan Suara Terbanyak di Indonesia
Ia mendapatkan suara terbanyak di tingkat DPRD Kota/Kabupaten di Jatim padahal bukan caleg petahana.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Residivis Pencurian Modus COD, Saat Ketemuan Ancam Korban Pakai Sajam
Saat ini teman pelaku berinisial M dan A masih DPO
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca Selengkapnya