Merdeka.com - Apakah keluarga anda ada pecandu narkoba? Silakan melapor ke Badan Narkotika Nasional (BNN) atau Direktorat Tindak Pidana Narkoba Markas Besar Kepolisian RI. Tidak usah khawatir, selama Juni tahun ini, polisi dan BNN tidak akan memproses hukum para pecandu dan korban narkoba melapor. Mereka justru bakal memberi bantuan rehabilitasi gratis,mulai pengobatan, rawat inap rumah sakit, hingga rawat jalan. ”Semua gratis,” kata Direktur Penguatan Kelembagaan Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, Prasetyo Yudho, kepada merdeka, Kamis pekan lalu.

Hingga kini, perang terhadap penggunaan narkotika terus berlanjut. BNN sebagai lembaga negara terdepan dalam pemberantasan barang haram itu melakukan sejumlah langkah untuk melindungi anak bangsa. Salah satunya pemutihan terhadap pecandu narkoba yang melapor. Laporan bisa ke Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya, BNN, dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri.

Menurut Prasetyo, bantuan rehabilitasi itu sesuai Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Selama ini, orang-orang yang menjalani proses hukum dalam kasus narkoba rata-rata korban dan pemakai. Umur mereka masih remaja, anak sekolah menengah hingga kuliahan. Ketika kasusnya masuk pengadilan, hakim biasanya memutuskan mereka tidak dipenjara, melainkan diserahkan kepada polisi dan BNN untuk direhabilitasi.

Nah, ketimbang menjalani proses hukum panjang, lanjut Prasetyo, keluarga para pecandu dilibatkan menangani korban narkoba. “Kami pasti bantu. Kalau minat silakan laporkan saja,” ujarnya. Bantuan rehabilitasi gratis tanpa proses hukum ini dilakukan buat memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara pada 1 Juli nanti.

BNN mencatat 3,81 juta orang Indonesia ketagihan narkoba hingga pertengahan tahun lalu. Dari jumlah itu, menurut Prasetyo, pecandu itu rata-rata berusia di bawah 18 tahun. Mereka menjadi sasaran para pengedar di lapangan. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar juga menyebut angka mirip. Bahkan, menurut dia, seperti dikutib dalam situs www.depdagri.co.id, dari 3,81 juta pecandu narkoba, 232 di antaranya adalah  perempuan.

Kalau digabung perempuan dan anak menjadi pecandu, dia melanjutkan, menjadi mayoritas atau 70 persen dari total pecandu. Karena perempuan dan anak rentan menjadi korban narkoba, keluarga harus ikut  aktif mencegah dengan kontrol lebih. Juru bicara BNN Sumirat mengatakan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkoba, sesungguhnya bantuan rehabilitasi gratis tidak cuma dilaksanakan sebulan. ”Sejak Desember tahun lalu sudah dimulai. Sebulan itu untuk kampanye saja,” kata dia.

Artinya, jika setelah Juni nanti masih ada keluarga para pecandu melapor ke BNN akan tetap mendapat pelayanan. Badan narkotika akan memberi bantuan gratis kepada mereka. Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution membenarkan mengenai kampanye itu. Namun dia menolak menjelaskan karena itu kewenangan BNN. ”Silakan ke BNN saja,” kata dia.