Bayang-bayang ketakutan ketika umur tak produktif lagi
Merdeka.com - Ketika usianya melewati batas ambang produktif sebagai pekerja, maka berpindah perusahaan atau mencari pekerjaan lain menjadi sulit. Ketika umurnya masih muda, justru menjadi andalan buat mengais fulus melalui obral birahi.
"Sekarang mau pindah kerja (pabrik) juga bingung, sudah susah umurnya," kata Ra, seorang buruh pabrik yang nyambi menjadi pekerja seks kepada merdeka.com di Jakarta, pekan lalu.
Wanita berusia 27 tahun itu sudah pernah mencoba di beberapa perusahaan, namun selalu nihil hasilnya. "Jangankan di pabrik lainnya lebih gede, outsourcing aja enggak pernah ada panggilan (kerja)," ujarnya dengan suara meninggi.
Dari pengalamannya setelah lulus dari bangku sekolah, Ra sudah dua kali bekerja di pabrik padat karya. Pertama menghabiskan dua tahun di perusahaan pakaian jadi. Kedua dia kembali bekerja di pabrik garmen. Namun nasibnya tak jauh berbeda. "Hampir rata-rata memang punya upah enggak jauh berbeda," ujarnya.
Beberapa temannya dari pabrik berbeda, namun mempunyai lingkungan sama. Jika tidak bekerja dalam satu pabrik, mereka biasanya mempunyai kontrakan atau kos-kosan sama. Awalnya Ra tergiur dengan mentereng kehidupan temannya yang lebih dulu berprofesi sampingan sebagai wanita penghibur di kala senggang.
"Padahal jika produksi di pabrik enggak banyak, biasanya diliburkan atau jam kerja dikurangin, tapi dia bisa beli apa saja," ujarnya tanda tanya. Akhirnya, hampir enam bulan sudah, Ra menjadi wanita panggilan dengan alasan memenuhi kebutuhan hidup.
Mereka masuk ke dalam jaringan mucikari khusus spesial buruh wanita yang sudah lama menjamur di wilayahnya. Tak banyak potongan, pendapatannya hanya dipotong saban transaksi syahwat buat jasa mencarikan pelanggan.
"Dari Rp 350 ribu, potongan hanya Rp 150 ribu buat sang Anjelo (Antar Jemput Lonte) sekaligus mucikarinya, ya sama itu-itu juga orangnya, semuanya dari mulut ke mulut saja," katanya.
Modusnya sudah berjaring antara pria hidung belang dan para mucikari. Mereka tak pernah melakukan transaksi di tempat peristirahatan para buruh wanita pada umumnya. Agar kedok mereka tak terbongkar petugas aparat, hotel kelas melati jadi andalan utama. "Sejauh ini masih aman saja," katanya.
Belum lama ini, beberapa serikat pekerja gabungan di Banten menyuarakan terkait upah minimum. Buat kabupaten dan kota yang belum lama ini ditetapkan dinilai hanya mencukupi untuk pekerja lajang atau belum berkeluarga. Sebab untuk memenuhi kebutuhan yang sudah berkeluarga di Kota Tangerang misalnya, minimal pekerja harus mendapatkan upah Rp 3,2 juta.
Sebenarnya mereka tak ada yang mau memilih jalan kelam seperti ini. Tetapi tempat mereka bekerja tak memberikan kewajiban semestinya. Menjadi penghibur lelaki hidung belang mau tak mau harus mereka geluti.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaOrang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak kos adalah salah satu langkah menuju hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaAksi emak-emak tangkap ular dengan tangan kosong, lalu banting ke tanah lantaran kesal.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaJika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca Selengkapnya