Viral Oknum PNS Pamer THR Rendahkan Petani dan Penjual Online, Banjir Hujatan

Merdeka.com - Oknum PNS pemilik akun Facebook bernama Nurul Grace menjadi bulan-bulanan warganet setelah pamer tunjangan hari raya (THR) dalam sebuah status.

"Bagi saya jadi PNS itu menjamin hidup yanpa harus panas-panas ke sawah, capek update jualan di sosmed, panas-panas dan hujan-hujan mengantar CoD (Gojek, dll)," demikian status yang diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Nurul Grace, mengutip dari akun Instagram @pojoklamongan.

Status tersebut dinilai tidak elok karena merendahkan martabat profesi lain seperti petani, pedagang online, hingga ojek online.

Setelah ramai diperbincangkan warganet, Nurul kemudian menghapus status tersebut. Namun, tangkapan layar status itu telah tersebar luas di media sosial.

Analisis Warganet

Sebuah kiriman dibagikan oleh POJOK LAMONGAN (@pojoklamongan)

Seorang warganet pemilik akun Facebook bernama Eyok El-Abrorii bahkan menuliskan analisis panjang mengenai status Nurul Grace yang viral di kalangan warganet. 

Begini bunyi status pria yang berprofesi sebagai wartawan di Radar Nusa Tenggara Barat itu. 

Sebagai seorang yang 'pernah' belajar ilmu bahasa, menyimak tangkapan layar status beliau membuat saya memikirkan sekurang-kurangnya dua hal:

1. "Beginikah kualitas keterampilan menulis seorang PNS?"

Bukankah tes TWK berisi pengujian kemampuan berbahasa Indonesia sesuai kaidah EBI? Yang berarti, seorang PNS tidak mungkin memposting takarir "buruk" dari segi gramatik maupun semantik.

2. "Bagaimana Nurul Grace ini bisa lulus PNS?"

Dalam tes TWK terdapat soal-soal yang bersifat sosial-humanis. Bagaimana mungkin BKN meloloskan Calon-PNS dengan tingkat sosial yang demikian mengenaskan?

Dalam hal ini kita boleh mempertanyakan kredibilitas BKN selaku pihak berwenang. Atau jika tidak, kita boleh mencurigai Nurul Grace lulus CPNS tidak murni hasil seleksi.

Banjir Hujatan

Sementara itu, Nurul Grace menghapus statusnya tentang THR PNS yang disebut meremehkan profesi lain. Ia kemudian menulis status baru sebagai klarifikasi. 

"Maaf bestie, status saya tidak meremehkan penjual dan petani karena orang tua saya petani dan saudagar yang kaya raya, dari saya SMP saya sudah pegang uang jutaan dan pakai motor ke sekolah itu tahun 90-an," tulis Nurul.

"Mereka tetap menginginkan saya jadi PNS, status saya itu hanya wujud syukur saya karena jadi PNS, walaupun gaji tidak seberapa dan tidak menjamin saya menjadi kaya," lanjutnya. 

Sementara itu, banyak warganet yang keberatan dengan status Nurul Grace karena dinilai merendahkan profesi lain. 

"Tidak boleh berlebihan merendahkan pekerjaan orang, yang penting halal udah lebih dari cukup. Takdir orang berbeda-beda," komentar pengguna Facebook bernama Isnaeni.

"Kalau semua orang jadi PNS, beras yang kau makan itu datangnya dari mana. Emang sanggup kamu dengan pakaian dinasmu nandur padi sampai dengan panen. PNS mulut kok enggak bisa diatur," tulis pengguna Facebook bernama Aida Bahri.