Tak Disajikan Bersama Opor, Ini Cara Unik Menikmati Ketupat Lebaran di Malang
Merdeka.com - Ketupat identik dengan kuliner wajib pada Hari Raya Idul Fitri di berbagai daerah. Biasanya, ketupat disajikan dengan opor ayam. Masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur tidak hanya dapat menikmati ketupat opor ayam. Di kota itu, ada cara unik menikmati ketupat yang berbeda dari daerah lain, yakni disantap bersama orem-orem.
Orem-orem terbuat dari irisan tempe goreng dan ayam yang dimasak dengan kuah santan kental. Cara penyajiannya, ketupat yang telah diiris di piring ditaburi dengan tauge serta dilengkapi dengan tempe, baru kemudian diguyur orem-orem. Kuah orem-orem mirip sayur lodeh dengan rasa sedikit pedas. Tak jarang orang yang menikmatinya menambahkan dengan kecap manis sesuai selera untuk menyamarkan rasa pedas orem-orem.
Cara memasak orem-orem terbilang unik kaena menggunakan bahan bakar arang. Orem-orem juga hanya dapat ditemukan di Malang karena bahan dasarnya menggunakan tempe khas Malang dan bumbu-bumbu lokal setempat, seperti dikutip dari laman Budaya Indonesia.
Kisah di Balik Orem-orem
Kuliner yang mulai menjamur sejak tahun 1980-an itu telah memberikan identitas tersendiri bagi eksistensi Kota Malang. Sebelum tahun 1980-an, orem-orem hanya disajikan pada acara hajatan seperti pernikahan atau syukuran. Namun, kini orem-orem dapat ditemukan di warung-warung hingga pedagang kaki lima.
Arif Budi Wurianto dalam artikelnya yang berjudul Aspek Budaya pada Tradisi Kuliner Tradisional di Kota Malang sebagai Identitas Sosial Budaya mengidentifikasi bahwa orem-orem menjadi salah satu menu wajib yang ada dalam berbagai tradisi masyarakat Kota Malang, mulai pernikahan, kelahiran, hingga kematian.
Salah satu warung legendaris yang menyajikan kuliner ini adalah Orem-orem Khas Arema Jalan Blitar No 14, Sumbersari, Lowokwaru, Kota Malang. Warung ini buka setiap hari mulai jam delapan pagi sampai empat sore.
Memasak Sendiri Orem-orem
Jika Anda ingin memasak sendiri orem-orem dan menyajikannya sebagai pelengkap ketupat lebaran, berikut tata caranya.
Bahan-bahan:
- 1 papan tempe ukuran kecil
- 5 buah tahu putih
- 1000 ml air
- 1 bungkus santan instan
- 2 lbr daun salam
- 2 lbr daun jeruk
- 1 ruas lengkuas geprek
- Garam, gula, dan kaldu secukupnya
Bumbu halus:
- 5 butir bawang merah
- 2-3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 1 ruas kencur
- 2 ruas kunyit
Cara membuat:
1. Didihkan air, masukkan bumbu halus, salam daun jeruk dan lengkuas.
2. Masukkan tahu dan tempe, tambahkan garam, gula, dan kaldu, koreksi rasa.
3. Masak sampai air berkurang, cicipin lagi. Matikan.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaMengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaBegini Tips agar Tetap Dapat Makan Enak saat Merayakan Lebaran
Saat menjalani lebaran, beragam hidangan lezat sudah menyambut kita. Pada kondisi ini, terdapat cara agar kita tetap dapat makan lezat tanpa rasa khawatir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tips Rayakan Lebaran Tanpa Takut Lingkar Pinggang Membengkak
Pada saat merayakan hari raya Idulfitri, sejumlah hal bisa kita lakukan agar tetap sehat tanpa khawatir menggendut.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaTips Mudik Lebaran yang Sehat dan Aman, Jangan Lebih dari 10 Jam Perjalanan
Tradisi mudik identik dengan perjalanan yang panjang dan perubahan pola makan.
Baca Selengkapnya8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca Selengkapnya5 Tips Mudik Lebaran yang Aman dan Nyaman, Perlu Diperhatikan
Mudik adalah tradisi yang sangat erat kaitannya dengan perayaan Lebaran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya