Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Situs Peninggalan Belanda Talang Abang Sejak 1881, Kokoh Tanpa Semen

Situs Peninggalan Belanda Talang Abang Sejak 1881, Kokoh Tanpa Semen Talang Abang. ©2021 Merdeka.com/Ivu Fajar

Merdeka.com - Tidak banyak yang tahu di Tanah Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur terdapat jejak peninggalan Belanda. Situs ini bernama Talang Abang, sebuah jembatan saluran air yang terletak di Desa Winong Desa Sumbergedang Pandaan. Tertutup dengan pepohonan rimbun, situs ini menghubungkan dua tebing yang curam.

Khas dengan bangunan kuno, struktur jembatan ini terdapat 5 lekukan besar. Sebagai pengingat, pada lengkungan pertama talang tertulis tahun 1881 & 1882 di dinding. Talang Abang didirikan pada tahun 1881 dan selesai pada 1882. Jembatan ini berwarna merah dengan warna yang mulai memudar. Warna merah melambangkan simbol pertumpahan darah pejuang kala itu.

Talang Abang memegang peranan penting saat zaman kolonial Belanda. Dulunya, situs ini berguna untuk menyalurkan barang yang dapat mendukung ekonomi Belanda. Kala itu, sumber mata air Talang Abang pernah menjadi pemasok air untuk pabrik karet, cengkeh hingga kopi.

talang abang©2021 Merdeka.com/Ivu Fajar

Meski sudah menginjak usia 1 abad lebih, namun Talang Abang tetap kokoh berdiri. Dilansir dari Youtube Majapahit Study Club, uniknya proses pembuatan jembatan ini tak menggunakan semen. Kala itu, belum ada semen sehingga menggunakan kapur gamping, batu bata serta lem dari getah pohon.

talang abang©2021 Merdeka.com/Ivu Fajar

Dilihat dari jauh, Talang Abang memang nampak seperti sebuah jembatan. Namun saat mendekat, Talang Abang tidak bisa dilalui jalur kendaraan. Bagian tengahnya berisi air dan kanan kirinya terdapat jalan setapak yang hanya bisa dilalui 1 orang. Dilengkapi dengan besi pengaman untuk pegangan di salah satu sisi saat menyusuri talang.

Dulunya, saluran air ini nampak lusuh dengan besi polos. Namun, kini pegangan besi Talang Abang diberi warna-warna cerah. Begitu pula dengan jalan setapaknya, terdapat gambar-gambar berwarna yang menghiasi Talang Abang.

talang abang©2021 Merdeka.com/Ivu Fajar

Meski nampak tak terawat, namun beberapa warga seringkali penasaran dan berkunjung ke Talang Abang. Letaknya yang cukup tersembunyi, jauh dari hiruk pikuk kota membuat Talang Abang menjadi daya tarik tersendiri.

Talang Abang juga terlihat eksotis dengan keindahan latar belakang Gunung Penanggungan yang gagah. Para pelancong juga bisa menyusuri sungai di bawah jembatan dengan batu-batuan eksotis. Suasana khas desa yang sejuk menyegarkan pikiran bagi pengunjung.

talang abang©2021 Merdeka.com/Ivu Fajar

Rute untuk menuju ke sini dari Perempatan Kasri Pandaan masuk ke Barat terus sampai menemui turunan tajam Desa Sumbergedang. Nanti akan menemui sungai kecil dan di sebelahnya ada jalan setapak belok kiri. Ikuti jalan lurus sekitar 300 meter hingga sampai di Talang Abang.

Untuk kamu yang senang berpetualang, sangat cocok menjejelajah Talang Abang dan sekitarnya. Namun ingat, saat berkunjung di Talang Abang, pelancong juga wajib hati-hati. Air sungai ini memiliki aliran yang cukup deras, dan jalanan yang cukup terjal dan curam.

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat

4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat

Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi

Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi

Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Klenteng ini jadi saksi masa kejayaan orang Tionghoa di Kota Pahlawan

Baca Selengkapnya