Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Corona Jadi Langka dan Disalahgunakan, Ini Fungsi APD yang Sesuai Prosedur

Saat Corona Jadi Langka dan Disalahgunakan, Ini Fungsi APD yang Sesuai Prosedur fungsi APD. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Rumah sakit dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya melaporkan bahwa terjadinya kelangkaan Alat Pelindung Diri atau APD di tengah pandemi corona. Beberapa tenaga medis sebagai garda depan untuk penanganan corona dilaporkan terpaksa menggunakan barang pengganti seperti jas hujan dan masker kain.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2010, APD merupakan alat untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh. Penggunaan APD merupakan sebuah prosedur utama dalam kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja bagi para petugas, khususnya yang berupa bahaya biologi.

Penyediaan APD merupakan kewajiban perusahaan pemilik fasilitas kesehatan. Namun, permasalahannya, pasokan APD saat ini tidak mencukupi. Selain itu, harga APD di pasaran juga dilaporkan melonjak. Masalah tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia.

Untuk mengetahui secara lanjut, berikut kami rangkum fungsi APD dalam penanganan virus Corona, yang dilansir dari berbagai sumber.

Kelangkaan APD di Tengah Pandemi

Menurut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis akhir Februari lalu, stok APD tidak mencukup terutama untuk masker medis dan respirator. WHO juga sudah memperkirakan akan adanya kekurangan pasokan untuk jubah pelindung dan pelindung mata.

Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan permintaan. Di sisi lain, kemampuan produsen untuk memperbesar produksi terbatas. Lalu, meningkatnya permintaan global juga bukan hanya didorong oleh kasus Covid-19, melainkan misinformasi, panic buying (pembelian berlebihan karena panik), dan penimbunan.

Berdasarkan pemodelan oleh WHO, setiap bulannya penanganan virus corona di dunia akan memerlukan 89 juta masker medis, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta pelindung mata. Untuk mengoptimalkan ketersediaan APD, WHO telah merekomendasikan tiga strategi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi corona.

Pertama, meminimalkan penggunaan APD dengan berbagai prosedur. Prosedur yang dimaksud seperti penggunaan pembatas dari gelas atau plastik di area yang pertama kali didatangi pasien. Kemudian, melarang petugas medis untuk memasuki ruang pasien bila tidak ada terlibat dalam pelayanan langsung.

Kedua, penggunaan APD harus disesuaikan dengan risiko. Ketiga, mengkoordinasikan rantai pasok APD baik dalam lingkup nasional ataupun internasional. Yang terakhir ini mencakup penghitungan perkiraan kebutuhan APD, pengawasan atas permintaan dan distribusi APD, serta penerapan manajemen permintaan APD yang tersentralisasi.

WHO merekomendasikan cara penggunaan APD dan fungsinya yang sesuai dengan prosedur, seperti di bawah ini:

1. Kebutuhan Fasilitas Kesehatan yang Merawat Pasien Corona

Saat berada di ruang pasien, tiap tenaga kesehatan membutuhkan lima jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan apron. Masker medis berjenis respirator N95 atau FFP2 standar akan dibutuhkan untuk penanganan prosedur yang melibatkan aerosol.

direktur who tedros adhanom ghebreyesus

2020 REUTERS/Denis Balibouse

Petugas kebersihan juga membutuhkan lima jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk pekerjaan berat, proteksi mata (jika ada risiko cipratan dari material organik ataupun kimia), sepatu boots atau sepatu kerja yang tertutup.Sedangkan untuk tiap pengunjung membutuhkan tiga APD yaitu masker medis, jubah pelindung, dan sarung tangan.

Di laboratorium, tiap petugas yang menangani sampel dari saluran pernapasan yang membutuhkan empat APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata (jika ada risiko cipratan).

Pekerja yang berada di area administrasi, triase (tempat screening), dan ruang transit pasien (misalnya koridor), yang tidak kontak dengan pasien, dinilai tidak memerlukan APD, namun menerapkan jarak aman dengan pasien setidaknya 1 meter.

2. Kebutuhan Fasilitas Kesehatan yang Tidak Merawat Pasien Corona

Pada ruang konsultasi, tiap tenaga medis membutuhkan empat jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, dan sarung tangan dan pelindung mata untuk memeriksa pasien dengan gejala gangguan pernapasan. Sedangkan untuk yang tidak memiliki gejala gangguan pernapasan, APD tergantung penilaian di lapangan.

fungsi apd

2020 Merdeka.com

Selanjutnya, petugas kebersihan juga membutuhkan empat APD yakni masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk tugas berat 9jika ada risiko percikan dari material organik ataupun kimia), serta boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Jika dimungkinkan, masker akan perlu disediakan untuk pasien yang memiliki gejala gangguan pernapasan.

Sedangkan pekerja yang berada di area administrasi, ruang tunggu, dan triase yang tidak kontak dengan pasien, dinilai tidak memerlukan APD, namun menerapkan jarak aman dengan pasien setidaknya 1 meter.

3. Kebutuhan APD di Pintu Masuk Wilayah

Di area screening seperti bandara ataupun pelabuhan, staf yang melakukan screening temperatur, tanpa kontak langsung, dinilai belum memerlukan masker. Namun, masker dan sarung tangan akan direkomendasikan bagi staf yang melakukan screening lanjutan berupa wawancara dengan penumpang yang memiliki gejala mirip infeksi corona dan memiliki rekam jejak perjalanan ke wilayah dengan kasus corona.

Sedangkan, bagi para petugas kebersihan direkomendasikan untuk mengenakan empat APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk tugas berat (jika ada risiko terjadinya percikan dari material organik ataupun kimia), serta boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Di tempat isolasi sementara, staf yang memasuki ruang isolasi namun tidak memberikan pendampingan langsung kepada penumpang akan disarankan menggunakan masker medis dan sarung tangan. Di sisi lain, staf dan tenaga kesehatan yang melakukan pendampingan langsung akan disarankan mengenakan masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata.

Pada ambulans atau kendaraan transfer, petugas kesehatan menggunakan masker medis, jubah pelindung, sarung tangan dan pelindung mata. Pengemudi yang mendampingi proses memasukkan ataupun mengeluarkan pasien yang terindikasi Corona juga disarankan mengenakan kelengkapan yang sama.

Jika pengemudi tidak melakukan fungsi pendampingan dan tempat mengemudi bersekat dengan tempat pasien, maka pengemudi dinilai tidak perlu menggunakan masker. Di sisi lain, jika tidak ada sekat, maka masker akan direkomendasikan.

4. Kebutuhan APD di Masyarakat

Masker medis direkomendasikan bagi investigator yang akan melakukan wawancara langsung dengan orang yang diduga terinfeksi corona ataupun positif corona. Wawancara langsung juga disarankan di lingkungan terbuka. Meski begitu, WHO lebih merekomendasikan wawancara secara tidak langsung, misalnya melalui telepon atau konferensi video.

Sedangkan, bagi mereka yang menjaga paien corona di rumah dan memberikan pelayanan langsung seperti menangani tinja, urin, ataupun sampah yang lainnya akan direkomendasikan untuk menggunakan masker medis, sarung tangan, dan apron (jika ada risiko cipratan). Bila tidak memberikan pelayanan langsung maka direkomendasikan menggunakan masker medis.

(mdk/raf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan

Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan

Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Penyakit Autoimun, Kondisi Tubuh yang Diserang Pelindungnya Sendiri

Mengenal Penyakit Autoimun, Kondisi Tubuh yang Diserang Pelindungnya Sendiri

Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Jangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Mulai Banyak Peminatnya, Ternyata Ini Manfaat Beras Porang Buat Tubuh yang Jarang Diketahui

Mulai Banyak Peminatnya, Ternyata Ini Manfaat Beras Porang Buat Tubuh yang Jarang Diketahui

Beragam manfaat beras porang buat kesehatan tubuh yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini

Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini

Memahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan

Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan

Badan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.

Baca Selengkapnya
Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.

Baca Selengkapnya