Sapi Asal Jawa Dilarang Masuk Madura, Badan Karantina Pertanian Ungkap Alasannya
Merdeka.com - Sapi asal Pulau Jawa dilarang masuk ke Madura demi mencegah penyebab penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di wilayah tersebut.
"Kami sudah enam kali menolak sapi asal Jawa yang hendak masuk Madura," tutur Kepala Badan Karantina Pertanian Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Agus Mugiyanto dalam keterangan tertulis.
Penolakan sapi luar Madura itu merupakan kebijakan tindak lanjut dari Surat Edaran Badan Karantina Pertanian Nomor: 12950/KR.120/K/05/2022 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Larangan
Lihat postingan ini di InstagramSelain menolak sapi dari luar Pulau Madura masuk ke Pulau Garam itu, Badan Karantina Pertanian juga melarang sapi Madura keluar dari pulau tersebut.
"Khusus sapi yang akan ke luar, penolakan telah dilakukan dua kali hingga saat ini," lanjut Agus, dikutip dari Antara, Kamis (26/5/2022).
Selain sapi, hewan lain yang dilarang masuk ke Pulau Madura ialah kambing. Pasalnya, jenis hewan ini juga rentan terserang PMK.
Hingga berita ini ditulis, sapi dan kambing yang mengalami penolakan masuk ke Pulau Madura berasal dari Jember, Surabaya, Blora, dan Probolinggo.
Jumlah Hewan yang Ditolak
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg
Badan Karantina Pertanian melakukan penolakan dua kali terhadap sapi dari Jember dengan total 19 ekor. Satu kali penolakan dari Surabaya sebanyak empat ekor sapi, satu kali penolakan kambing dari Blora sebanyak 20 ekor, satu kali penolakan kambing dari Lamongan sebanyak 15 ekor, dan satu kali penolakan kambing dari Probolinggo sejumlah 30 ekor.
Sementara itu, Badan Karantina Pertanian Bangkalan melakukan dua kali penolakan terhadap 43 sapi yang hendak keluar dari Pulau Madura,
Selain itu, Badan Karantina Pertanian Bangkalan juga gencar melakukan observasi dan perawatan sapi yang ada di Instalasi Karantina Hewan wilayah kerja Telaga Biru, Kabupaten Bangkalan.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMenguak Situs Candi Bata yang Ditemukan di Kawasan Industri Batang, Diduga Peninggalan Kerajaan Kalingga
Situs ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya