Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puasa Arafah adalah Puasa di Hari Kesembilan Bulan Zulhijah, Berikut Selengkapnya

Puasa Arafah adalah Puasa di Hari Kesembilan Bulan Zulhijah, Berikut Selengkapnya Ilustrasi puasa. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/JOAT

Merdeka.com - Hari kesembilan pada bulan Zulhijah disebut sebagai Hari Arafah. Pada hari itu para peziarah dalam kegiatan haji berkumpul di dataran pegunungan Arafah untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Secara umum, di sepuluh hari pada awal Zulhijah kita disunahkan untuk meningkatkan amalan-amalan yang biasa dilakukan di hari-hari yang lain. Lebih khusus lagi di hari Arafah yaitu hari kesembilan Zulhijah.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi Shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada hari untuk beramal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi dari pada hari-hari ini (Sepuluh hari awal dari bulan Zulhijah). Mereka bertanya: Ya Rasulullah, apakah jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya? Beliau menjawab: Jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun,”.

Berpuasa adalah sebaik-baiknya amalan yang bisa dilakukan seorang hamba. Dan, puasa Arafah adalah salah satu bentuknya. Nabi SAW menyebutkan dalam hadis yang diriwayatkanimam muslim:

“Aku berharap kepada Allah semoga dengan Puasa Arafah Allah akan mengampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang,” mengutip dari buyayahya.org.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai puasa Arafah, sebuah puasa sunnah yang ada baiknya untuk dijalankan oleh para umat muslim di seluruh dunia.

Puasa Pada Hari Arafah

Penentuan tanggal wukuf di Arafah (9 Zulhijah) merupakan salah satu persoalan penting dalam Islam, sebab saat itu umat Islam disunahkan untuk melaksanakan ibadah puasa Arafah.

Puasa Arafah adalah puasa yang didasarkan pada hadis nabi. Dalam hadis tersebut, dinyatakan bahwa puasa Arafah adalah puasa yang bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang (Muslim, No. hadis 2803 dan 2804, t.th.: 167).

Arafah sendiri mempunyai arti pengetahuan. Dinamakan dengan penyebutan demikian karena ia adalah tempat perjumpaan antara moyang manusia di muka bumi, yakni Adam dan Hawa, yang keduanya memiliki rasa untuk saling memahami, dan itulah isyarat pengetahuan yang pertama (Taqiyyuddin dkk; 168 dalam Jurnal Ulul Albab UIN Malang).

Hari kesembilan Zulhijah (bulan ke-12 dan terakhir dari kalender Islam) adalah Hari Arafah. Ini adalah hari ketika para jemaah haji berdiri di dataran Arafah untuk berdoa.

Pada hari ini, umat Islam di seluruh dunia yang tidak menyaksikan haji tahunan harus menghabiskan hari dengan puasa, sebagai persiapan untuk tiga hari perayaan setelah Idul Adha (perayaan menandai akhir haji yang memperingati kesediaan pengorbanan Nabi Ibrahim).

Ada beberapa pembahasan mengenai larangan puasa pada hari Arafah. Namun, harus dipahami bahwa hal ini merujuk pada orang yang sedang menunaikan ibadah haji. Jika seseorang sedang menunaikan ibadah haji, maka tidak ada puasa untuknya pada hari Arafah. Tidak diragukan lagi itu merupakan berkah baginya karena kesulitan haji, mengutip sunnahonline.com.

Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadis dari Ummul Fadhl.

Hadis dari Ummul Fadhl sendiri berbunyi;

“Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan, ‘Beliau berpuasa.’ Sebagian lainnya mengatakan, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadist lain juga berbunyi;

“Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Puasa Arafah

Berikut ini adalah beberapa keutamaan puasa Arafah yang dikutip dari situs kisahikmah.com.

Menghapus Dosa 2 Tahun

Puasa Arafah adalah puasa yang diketahui dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW;

“Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Zulhjjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Sebagai Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah

Puasa Arafah adalah puasa yang memiliki keutaaman lain yakni sebagai amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah. Pada 10 hari pertama bulan Zulhijah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah SWT.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Zulhijah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Imam Bukhori).

Dikerjakan pada Hari Arafah

Keutamaan lain puasa Arafah adalah waktu pelaksanaannya yang hanya pada hari Arafah. Pada hari tersebut, Allah SWT banyak membebaskan manusia dari neraka. Sesuai dengan hadis yang berbunyi;

“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah.” (HR. Muslim).

Sunnah Rasulullah SAW

Puasa Arafah adalah amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunnah ini;

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

Niat Puasa Arafah

Niat puasa Arafah dapat dilafalkan pada malam hari sebelum berpuasa maupun pada siang hari. Berikut ini adalah lafal niat puasa arafah di malam hari sebelum berpuasa dan siang hari:

Lafal niat puasa Arafah di malam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Lafal niat puasa Arafah di siang hari:

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Seperti itu bacaan niat puasa Arafah pada malam hari sebelum berpuasa dan siang hari saat sudah berpuasa. Jadi, jika Anda lupa melafalkan niat di malam hari, Anda tidak perlu khawatir karena masih bisa melafalkannya di siang hari saat berpuasa.

Tentunya dengan catatan Anda belum makan dan minum dari waktu subuh.

(mdk/edl)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Doa Buka Puasa Sunnah Sesuai Hadist, Ketahui Waktu yang Tepat Mengamalkannya

Doa Buka Puasa Sunnah Sesuai Hadist, Ketahui Waktu yang Tepat Mengamalkannya

Doa buka puasa adalah bacaan yang mengiringi ibadah puasa kita, baik itu yang wajib maupun yang sunnah. Dengan doa ini, kita mengungkapkan rasa syukur.

Baca Selengkapnya
Puasa Syaban Berapa Hari? Berikut Waktu dan Keutamaannya

Puasa Syaban Berapa Hari? Berikut Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sya'ban adalah praktik ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Sya'ban, sebulan sebelum bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Buka Puasa sesuai Sunnah, Ketahui Kapan Waktu Membacanya

Bacaan Doa Buka Puasa sesuai Sunnah, Ketahui Kapan Waktu Membacanya

Meski buka puasa dianjurkan untuk disegerakan, jangan lupa untuk membaca doa buka puasa saat berbuka.

Baca Selengkapnya
Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam

Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam

Berikut doa berbuka puasa qadha Ramadhan lengkap dengan ketentuannya.

Baca Selengkapnya
Doa Berbuka Puasa Ramadhan sesuai Hadis, Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa

Doa Berbuka Puasa Ramadhan sesuai Hadis, Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa

Menjelang waktu berbuka, kita juga dianjurkan untuk melafalkan doa khusus untuk buka puasa. Doa ini mengandung ungkapan rasa syukur atas nikmat-Nya.

Baca Selengkapnya
Jadwal Puasa Syaban 2024, Ketahui Aturan dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Syaban 2024, Ketahui Aturan dan Keutamaannya

Mulai 11 Februari umat muslim telah memasuki bulan Syaban. Ini jadwal Puasa Syaban 2024.

Baca Selengkapnya
7 Keutamaan Puasa Syaban, Umat Muslim Wajib Tahu

7 Keutamaan Puasa Syaban, Umat Muslim Wajib Tahu

Salah satu keutamaan puasa di bulan Syaban adalah terkait dengan persiapan menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya