Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSSI Sindir Suporter Indonesia Kurang Pendidikan, Ini Fakta di Baliknya

PSSI Sindir Suporter Indonesia Kurang Pendidikan, Ini Fakta di Baliknya Pintu 13 dan saksi bisu tragedi maut di Stadion Kanjuruhan. ©Juni Kriswanto/AFP

Merdeka.com - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) terus menjadi sorotan sejak terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) pada 1 Oktober 2022 silam. Bahkan, belum lama ini Ketua Asprov Jatim sekaligus Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh menyebut suporter sepak bola di Indonesia kurang berpendidikan.

Riyadh mengatakan itu saat menjadi saksi dalam persidangan dua terdakwa Tragedi Kanjuruhan, yakni Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno.

Sebelum mengungkapkan hal tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan verifikasi dan kelayakan Stadion Kanjuruhan kepada Riyadh. Dia pun menjelaskan bahwa Stadion Kanjuruhan bisa digunakan untuk kompetisi nasional hingga tingkat Asia.

"Melihat sebelumnya stadion itu juga digunakan oleh Arema, bahkan Piala Presiden, AFC tingkat Asia juga di sana. Jadi untuk menilai sebuah stadion layak atau tidak, saat itu layak," kata Riyadh di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jumat (20/1/2023).

Sindir Suporter

pssi jatim ahmad riyadh

©2019 Merdeka.com/Erwin Yohanes

Dia menegaskan, idealnya pertandingan sepak bola yang mempertemukan Arema dengan Persebaya kala itu dapat berjalan aman. Riyadh pun mengambil contoh pertandingan sepak bola di luar negeri di mana penonton bisa menyaksikan sepak bola dengan tenang bahkan tak ragu membawa anak dan keluarganya.

Ia pun membandingkan iklim penonton sepak bola di luar negeri dengan di Indonesia. Menurutnya, suporter sepak bola di Indonesia terlalu fanatik dan kurang mendapatkan pendidikan.

"Idealnya nonton sepak bola di luar negeri seperti nonton konser, dengan mengajak anaknya. Di kita fanatisme kental, pendidikan kurang, padahal suporter ini bagian klub, klub bagian PSSI, makanya kami merangkul semuanya," ungkapnya, dikutip dari akun Instagram @malangraya_info, Sabtu (21/1).

Banjir Komentar

Pernyataan Riyadh yang menilai suporter sepak bola di Indonesia kurang berpendidikan itu pun menyedot perhatian warganet.

“Ketua Asprov PSSI ini ndak bisa lihat ya? Kalo suporter nggak berpendidikan, Kanjuruhan gak aman, coba dilihat korban #kanjuruhandisaster2 ini paling banyak anak-anak atau orang dewasa? Bapak Ahmad Riyadh yang terhormat, kami sudah biasa mengajak istri dan anak ke Kanjuruhan, aman-aman saja sebelum kejadian 1 Oktober 2022 itu,” ungkap salah seorang warganet.

“Kalau suporter kurang pendidikan, terus yang menembakkan gas air mata kurang apa?” seloroh warganet lain.

“Begini banget ya di Indonesia, dipersatukan atas nama Indonesia, dicerai berai atas nama club, diadu sampai pecah dan beradu pukul sesama supporter bahkan bermusuhan dengan yang menganggap dirinya mempersatukan sepakbola Indonesia. Artinya organisasi pusat enggak mampu dengan kondisi yang ada di Indonesia, mereka yang harus dibubarkan,” ungkap warganet.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pusat Pelatihan PSSI di IKN Selesai Mei 2024, Juni Bisa Dipakai Timnas U-20

Pusat Pelatihan PSSI di IKN Selesai Mei 2024, Juni Bisa Dipakai Timnas U-20

Menurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek

Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya
PSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung

PSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung

Raja Juli menjelaskan, PSI memiliki nilai dan itikad baik yang sama dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia

Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia

Salah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.

Baca Selengkapnya
Disebut Pahlawan Indonesia, Ini Sosok Pemain Naturalisasi Paling Berjasa Bawa Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

Disebut Pahlawan Indonesia, Ini Sosok Pemain Naturalisasi Paling Berjasa Bawa Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

Resmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
PSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi

PSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi

Adapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.

Baca Selengkapnya