Potret Penampungan Pekerja Migran Indonesia di Tulungagung, Ini yang Terjadi
Merdeka.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja Kabupaten Tulungagung menduga ada banyak tempat penampungan calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang beroperasi di wilayah setempat. Salah satunya ada di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, yang berhasil digerebek oleh BP2MI dan Dinas Sosial Tenaga Kerja.
"Operasi penggerebekan kami lakukan Sabtu (28/1) kemarin dan di sana didapati ada tiga orang calon pekerja migran sekaligus pemilik BLK (balai latihan kerja)," terang Kepala Disnaker Tulungagung Agus Santoso di Tulungagung, Senin.
Meskipun melakukan penggerebekan, petugas gabungan dalam sidak tersebut tidak berani melakukan penindakan karena keterbatasan kewenangan yang dimiliki.
Antisipasi
©2020 Merdeka.com/pixabay.com
Agus mengungkapkan, Disnaker tidak memiliki kewenangan langsung dalam hal pengawasan P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) maupun BLK di Tulungagung. Adapun kewenangan tersebut menjadi tugas kerja disnaker provinsi.
"Kami bakal meminta kembali kewenangan pengawasan P3MI dan BLK sebab tak menutup kemungkinan kejadian di Aryojeding hanya sebagian kecil. Diduga banyak P3MI dan BLK nakal di Tulungagung yang melakukan kecurangan dalam pengiriman calon pekerja migran," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Pengiriman pekerja migran ilegal oleh BLK di Desa Aryojeding, kata Agus, hanya satu dari banyak kasus lain yang selama ini belum ketahuan.
Pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mekanisme menjadi pekerja migran secara resmi dan membentuk satgas pengawasan P3MI di setiap kecamatan untuk mengantisipasi agar pengiriman tenaga kerja migran ilegal tak terulang lagi.
"Ini (Disnaker) nanti akan bertanggung jawab soal sosialisasi kepada masyarakat dan mengawasi orang asing yang terindikasi melakukan kegiatan perekrutan calon pekerja migran," jelasnya.
Tidak Berizin
BLK itu menjanjikan akan memberangkatkan calon pekerja migran ke Malaysia setelah proses pengurusan paspor, tetapi tidak melalui jalur resmi.
Kepala Desa Aryojeding Amiruddin mengatakan BLK itu sudah beroperasi sejak empat tahun lalu, namun dia tidak mengetahui status legalitas BLK tersebut. Pemerintah Desa Aryojeding sendiri tidak pernah memberikan izin operasional terhadap BLK itu.
"Dulu waktu minta izin saya tidak mengizinkan kalau warga tidak mengizinkan,” tuturnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur
Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaLindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar
Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca Selengkapnya