Potret Menara Pemantau Hilal di Lamongan, Favorit Turis Nonton Gerhana Matahari
Merdeka.com - Menara pemantau hilal di Pantai Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memiliki letak sangat strategis. Menara ini terletak sekitar 72 km di sebelah barat Kota Surabaya.
Mengutip dari Instagram @lamongan.update, Kamis (8/4/2021), menara pemantau hilal itu menjadi saksi beberapa peristiwa penting. Termasuk yang paling monumental ialah saat terjadinya gerhana matahari total (GMT) pada 1983. Banyak ahli mengabadikan peristiwa bersejarah itu di Tanjung Kodok.
Saat itu, banyak turis mancanegara yang datang ke Pantai Tanjung Kodok. Mereka hendak mengabadikan peristiwa GMT dengan teknologi canggih dengan cara naik ke menara pemantau hilal.
Dapat Pengakuan Internasional
©2021 Merdeka.com/eprints.walisongo.ac.id
Tanjung Kodok mendapat pengakuan internasional sebagai tempat penelitian ketika terjadi gerhana matahari total pada 11 Juni 1983. National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat menjadikan Tanjung Kodok sebagai lokasi penelitian gejala astronomi GMT karena lokasinya strategis.
Mengutip dari publikasi penelitian K Ni’mah yang berjudul Hasil Rukyat Al-Hilal di Pantai Tanjung Kodok (UIN Walisongo, 2012), setelah ditentukan sebagai lokasi penelitian gejala astronomi oleh NASA, di Pantai Tanjung Kodok dibangunlah menara rukyat dan pelataran sebagai tempat untuk observasi hilal.
Banyak Didatangi
Lihat postingan ini di Instagram
Menara setinggi kurang lebih 20 meter itu biasa dipakai umat Islam Indonesia seperti para ahli falak Lamongan dan masyarakat untuk melihat bulan khususnya menjelang bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.
Setiap tahun banyak astronom dan tim rukyat mendatangi menara di tepi Pantai Tanjung Kodok itu untuk melihat hilal atau bulan sabit sebagai tanda masuknya bulan baru.
Meski demikian, sejak dibangun hingga 2012, belum pernah ada laporan keberhasilan rukyat al-hilal yang dilakukan di sana. Penyebabnya antara lain kondisi hilal, pandangan ke ufuk yang selalu diliputi awan tebal, hingga keberadaan bukit dan adanya uap air.
Selain menara rukyat, dibangun pula pelataran rukyat dengan ukuran panjang kurang lebih 10 meter dan luas 6 meter.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Detik-Detik Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang Tumpak Sewu, Bikin 9 Wisatawan Terjebak
Banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaAkhirnya Terjawab, Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari
Ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca Selengkapnya12 Tempat Wisata Malang Terpopuler, Jelajahi Keistimewaannya
Dari pegunungan hijau hingga keunikan arsitektur kolonial, Malang memiliki daya tarik yang tidak dapat diabaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyaksikan Indahnya Matahari Terbenam di Pantai Tiris Indramayu, Dihiasi Deretan Pohon Cemara yang Bikin Syahdu
Pantai ini jadi spot nyore favorit warga Kabupaten Indramayu.
Baca SelengkapnyaWisata Pangandaran Populer, Cocok untuk Liburan Singkat
Pangandaran memiliki beberapa pilihan wisata yang menarik dikunjungi.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pantai Mayang di Paser, Salah Satu Pasir Putih Terbaik di Kaltim
Setiap libur perayaan hari-hari besar, wisata pantai pasir putih Desa Pasir Mayang selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Baca SelengkapnyaPotret Terkini Gedung CTN Lamongan, Dulu Bangunan Megah Kini Terkesan Kumuh dan Terbengkalai
Gedung ini saksi bisu pendudukan Belanda di Babat, Lamongan
Baca Selengkapnya9 Tempat Wisata di Palembang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 tempat wisata di Palembang yang hits dan populer cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaFOTO: H-4 Lebaran, Ribuan Pemudik Padati Terminal Pulo Gebang
Sebelum Lebaran, sudah 2 ribu lebih pemudik meninggalkan Jakarta menuju kampung halaman melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya