Penghasil Beras Terbesar Kedua di Jatim, Lahan Pertanian di Ngawi Justru Berkurang
Merdeka.com - Luas lahan pertanian di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berkurang hingga ratusan hektare. Sebagai akibat dari alih fungsi lahan untuk lokasi pembangunan perumahan dan infrastruktur.
Dikutip dari Antara (22/7), Bupati Ngawi Budi Sulisyono menyampaikan, penurunan luas lahan pertanian diakibatkan oleh penambahan jumlah permukiman warga dan alih fungsi lahan menjadi non-pertanian. Seperti pembangunan jalan tol yang melewati Ngawi.
Hasil Produksi Padi Berkurang
©2018 Merdeka.com
"Lahan pertanian di Ngawi mengalami penurunan seiring dengan penambahan permukiman warga dan alih fungsi lahan non-pertanian seperti pembangunan jalan tol yang melewati Ngawi," ujar Budi Sulisyono saat melakukan panen raya di Desa Kresikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Selasa (21/07/2020).
Berdasarkan data Dinas Pertanian Ngawi, sebelumnya luas lahan produktif di wilayah setempat mencapai 50.550 hektare. Saat ini telah berkurang menjadi 50.197 hektare.
Bupati Budi mengakui berkurangnya lahan pertanian berdampak pada menurunnya hasil produksi padi di wilayah Kabupaten Ngawi.
Penghasil Beras Terbesar Kedua di Jatim
©Pixabay/allybally4b
Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi mencatat, rata-rata produksi padi di Kabupaten Ngawi mencapai 770.000 ton gabah kering giling setiap tahunnya. Jumlah produksi tersebut menempatkan Ngawi sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua di Jawa Timur.
Untuk mengatasi turunnya produksi padi akibat berkurangnya lahan pertanian, Bupati Ngawi meminta petani mengoptimalkan masa tanamnya. Petani juga diharapkan terus membuat terobosan sehingga mampu meningkatkan jumlah produksinya, meski luas lahan pertanian berkurang.
Lakukan Terobosan
©2020 Merdeka.com/pixabay
Menurut Bupati Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono, untuk meningkatkan produksi pertanian bisa ditempuh dengan cara memilih bibit unggul, mengadopsi sistem tanam modern, hingga memakai pupuk dan pestisida secara proporsional.
"Petani juga harus jeli dalam penanganan hama, terlebih hama tikus yang kerap menjadi musuh para petani," ujarnya.
Terkait pembasmian hama, petani diminta melakukannya dengan cara alami. Petani direkomendasikan untuk mengusir hama dengan cara memanfaatkan burung hantu jenis tyto alba ataupun penanaman tanaman "marigold".
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaPegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaLutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaTerseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaMau ke Luar Negeri Harus Lapor Barang ke Bea Cukai Sebelum Berangkat, Kemenkeu: Tak Ada Niat Buat Ribet Masyarakat
Pemerintah menilai ada substansi yang kurang pas hingga perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaLuhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer
Kedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca Selengkapnya