Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Penyakit Disleksia, Gangguan Baca Tulis yang Menarik Diketahui

Mengenal Penyakit Disleksia, Gangguan Baca Tulis yang Menarik Diketahui Ilustrasi menulis. shutterstock

Merdeka.com - Disleksia adalah sebuah kondisi di mana penderitanya memiliki ketidakmampuan atau kesulitan untuk membaca. Penderita disleksia mengalami kesulitan membaca dengan kecepatan yang baik. Ini karena mereka memiliki masalah dalam mengidentifikasi suara dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan huruf dan kata (decoding).

Penderita penyakit disleksia juga dapat mengalami kesulitan dengan pemahaman membaca, mengeja, dan menulis. Tetapi, kondisi ini tak ada kaitannya dengan masalah kecerdasan. Penyakit disleksia hanya memengaruhi area otak yang memproses bahasa.

Penderita disleksia memiliki kecerdasan yang normal dan biasanya memiliki penglihatan yang normal. Sebagian besar anak disleksia dapat berhasil di sekolah dengan bimbingan belajar atau program pendidikan khusus. Dukungan emosional juga memainkan peran penting bagi mereka.

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit disleksia, penilaian dan intervensi awal dapat sangat membantu penderita. Terkadang, penyakit disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak dikenali sampai dewasa. Meski begitu, tak ada kata terlambat untuk mencari bantuan pengobatan.

Berikut beberapa informasi mengenai disleksia seperti penyebab, gejala dan cara menanganinya yang menarik untuk dipelajari, dilansir dari mayoclinic.org dan medicalnewstoday.com.

Penyebab Penyakit Disleksia

Para peneliti hingga kini masih belum menemukan penyebab pasti disleksia. Namun, telah diketahui bahwa gen dan perbedaan otak berperan penting sebagai faktor pemicu kondisi ini. Berikut beberapa kemungkinan penyebab disleksia:

Gen dan keturunan

Disleksia sering diturunkan dalam keluarga . Sekitar 40 persen saudara kandung penderita disleksia juga kesulitan membaca. Sebanyak 49 persen orang tua dari anak disleksia juga mengalaminya. Para ilmuwan juga menemukan gen yang terkait dengan masalah dengan membaca dan memproses bahasa.

Anatomi dan aktivitas otak

Studi pencitraan otak telah menunjukkan perbedaan otak antara orang dengan dan tanpa disleksia. Perbedaan ini terjadi di area otak yang terlibat dengan keterampilan membaca utama. Keterampilan itu adalah mengetahui bagaimana suara direpresentasikan dalam kata-kata, dan mengenali seperti apa kata-kata tertulis.

Tetapi, otak bisa berubah. Studi menunjukkan bahwa aktivitas otak pada orang dengan disleksia berubah setelah mereka mendapatkan instruksi atau bimbingan yang tepat.

Gejala Penyakit Disleksia

Gejala penyakit disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak mulai masuk sekolah. Tetapi, beberapa petunjuk awal mungkin menunjukkan adanya masalah yang berkenaan dengan kondisi ini.

Begitu anak mencapai usia sekolah, guru anak mungkin yang pertama menyadari adanya masalah. Tingkat keparahan penyakit disleksia bervariasi, tetapi kondisinya akan menjadi jelas ketika seorang anak mulai belajar membaca.

1. Usia sebelum sekolah

Tanda-tanda atau gejala bahwa seorang anak mungkin berisiko mengalami disleksia meliputi:

Terlambat berbicara Belajar kata-kata baru secara perlahan Bermasalah dalam membentuk kata-kata dengan benar, seperti membalikkan suara dalam kata-kata atau bingung terhadap kata-kata yang terdengar sama Masalah mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain game berima

2. Usia sekolah

Setelah anak bersekolah, tanda dan gejala penyakit disleksia mungkin menjadi lebih jelas, di antaranya:

Kemampuan membaca jauh di bawah tingkat yang diharapkan untuk usia rata-ratanya Masalah memproses dan memahami apa yang didengar Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan Bermasalah dalam mengingat urutan hal-hal Kesulitan melihat (dan kadang-kadang mendengar) persamaan dan perbedaan huruf dan kata Ketidakmampuan untuk mengucapkan pengucapan kata yang tidak dikenal Kesulitan mengeja Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca

3. Remaja dan dewasa

Gejala penyakit disleksia pada remaja dan orang dewasa mirip dengan pada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala penyakit disleksia yang umum pada remaja dan orang dewasa meliputi:

Kesulitan membaca, termasuk membaca nyaring Lambat dalam membaca dan menulis Masalah ejaan Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca Salah mengucapkan nama atau kata Kesulitan memahami lelucon atau ungkapan dengan makna yang tidak mudah dipahami dari kata-kata (idiom) tertentu Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis Kesulitan meringkas cerita Kesulitan belajar bahasa asing Kesulitan menghafal Kesulitan mengerjakan soal matematika

Meskipun sebagian besar anak sudah siap untuk belajar membaca sejak taman kanak-kanak atau kelas satu, anak-anak dengan disleksia seringkali tidak dapat memahami dasar-dasar membaca pada saat itu.

Konsultasikan dengan dokter jika tingkat membaca anak Anda di bawah apa yang diharapkan untuk usianya atau jika Anda melihat tanda-tanda disleksia lainnya. Ketika disleksia tidak terdiagnosis dan tidak diobati, kesulitan membaca masa kanak-kanak dapat berlanjut hingga dewasa.

Komplikasi Penyakit Disleksia

Disleksia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

Kesulitan belajar. Karena membaca adalah keterampilan dasar untuk sebagian besar mata pelajaran sekolah lainnya, seorang anak dengan disleksia berada pada posisi yang kurang menguntungkan di sebagian besar kelas dan mungkin mengalami kesulitan mengikuti teman sebayanya. Masalah sosial. Jika tidak diobati, disleksia dapat menyebabkan kemunculan rasa rendah diri, masalah perilaku, kecemasan, agresi, dan penarikan diri dari teman, orang tua, dan guru. Masalah sebagai orang dewasa. Ketidakmampuan membaca dan memahami dapat menghalangi seorang anak untuk mencapai potensinya saat anak itu tumbuh dewasa. Hal ini dapat memiliki konsekuensi pendidikan, sosial dan ekonomi jangka panjang.

Anak-anak yang mengalami disleksia juga memiliki peningkatan risiko mengalami attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), dan sebaliknya. ADHD dapat menyebabkan kesulitan mempertahankan perhatian serta hiperaktif dan perilaku impulsif, yang dapat membuat disleksia lebih sulit untuk diobati.

Cara Menangani Disleksia

Tidak ada obat untuk penyakit disleksia, tetapi berbagai pendekatan dapat membantu untuk mengatasi kondisi ini. Disleksia memengaruhi setiap orang secara berbeda, dan kebanyakan orang menemukan cara untuk mengakomodasi perbedaan belajar mereka dan berkembang dengan cara masing-masing.

Menerima diagnosis dan dukungan sejak dini dapat memiliki manfaat jangka panjang bagi para penderita disleksia. Menangani disleksia pada anak-anak dapat dilakukan dengan:

Evaluasi kebutuhan individu: Hal ini dapat membantu guru mengembangkan program yang ditargetkan untuk anak. Alat pembelajaran yang disesuaikan: Anak-anak dengan disleksia dapat mengambil manfaat dari alat belajar yang memanfaatkan indra mereka, seperti sentuhan, penglihatan, dan pendengaran. Bimbingan dan dukungan: Konseling dapat membantu meminimalkan efek pada harga diri. Bentuk dukungan lain mungkin melibatkan, misalnya, memberikan waktu ekstra untuk ujian. Evaluasi berkelanjutan: Orang dewasa dengan disleksia dapat mengembangkan strategi koping dan mengidentifikasi area di mana mereka akan mendapat manfaat dari lebih banyak dukungan.

Pusat Disleksia dan Kreativitas Yale menawarkan tips untuk belajar bagi para penderita disleksia. Hal-hal tersebut adalah:

menggunakan strategi manajemen waktu seperti memecah proyek atau tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyusun garis besar sebelum memulainya. menggunakan alat seperti kartu flash dan teknologi teks-ke-suara. mengatur catatan secara visual, menggunakan stabilo atau sistem kode warna. bekerja di tempat yang tenang dan bersih — dengan penyumbat telinga atau headphone peredam bising jika perlu dan meminimalkan gangguan.

(mdk/edl)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Saran Makalah Beserta Penjelasan Lengkapnya yang Bisa Dipelajari

Contoh Saran Makalah Beserta Penjelasan Lengkapnya yang Bisa Dipelajari

Kumpulan contoh saran makalah beserta penjelasan lengkap yang mudah dipahami.

Baca Selengkapnya
Tujuan Teks Eksposisi, Lengkap dengan Penjelasannya

Tujuan Teks Eksposisi, Lengkap dengan Penjelasannya

Teks eksposisi adalah suatu jenis karangan yang memaparkan gagasan, konsep, atau fakta yang bersifat umum.

Baca Selengkapnya
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Telinga Berdarah, Ketahui Penyebabnya

Cara Mengatasi Telinga Berdarah, Ketahui Penyebabnya

Kondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.

Baca Selengkapnya
Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.

Baca Selengkapnya
Contoh Paragraf Deskripsi, Begini Cara Membuatnya Mudah Banget

Contoh Paragraf Deskripsi, Begini Cara Membuatnya Mudah Banget

Singkatnya, paragraf deskripsi merupakan sejumlah rangkaian kalimat yang ditulis dengan tujuan menggambarkan sesuatu hal tertentu.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya