Merdeka.com - Kasus penghinaan anak yang diterima oleh Shandy Aulia bergulir semakin panjang. Setelah terlibat cekcok dan aksi saling serang di media sosial, Shandy akhirnya melayangkan somasi. Bersama dengan Hotman Paris, Shandy membawa pelaku yang diduga seorang nakes ke jalur hukum.

Tak main-main, rupanya somasi Shandy ini sudah dilayangkan ke Manado. Sebagai pelapor, Shandy mengaku siap menjalani segala proses hukum yang berlaku. Ia berharap dengan langkah tegas yang diambilnya ini ada efek jera yang bisa membuat netizen tidak seenaknya mencela.

Benar saja, proses somasi yang dilayangkan Shandy memasuki babak baru. Setelah sebelumnya bersembunyi, pelaku akhirnya muncul ke publik. Sebuah video yang diduga berisi pernyataan maaf pelaku beredar luas di media sosial Instagram.

Dalam unggahan akun lambegosiip, perempuan berbaju putih tersebut bercerita awal mula dirinya tersulut emosi.

Akui Terpancing karena Shandy Selalu Membuat Kontroversi

©2021 Merdeka.com/instagram

Pada Jumat (2/7), akun lambegosiip mengunggah beberapa video berisi pernyataan seorang perempuan berbaju putih yang diduga pelaku penghina Claire. Dalam penuturannya, perempuan tersebut mengaku jika dirinya tersulut amarah lantaran Shandy selalu membuat kontroversi di masyarakat. Selain itu, rasa diacuhkan oleh Shandy membuat dirinya nekat menulis di kolom komentar.

"Jadi saya sudah pernah DM beliau, tapi mungkin beliau sibuk, DM itu tidak dibaca. DM itu isinya untuk supaya tidak posting hal yang memancing kontroversi agar tidak dibully. Tetapi akhirnya saya yang terpancing, saya sebagai nakes saya merasa kebersinggunan dengan hal itu," ungkap pelaku.

Meminta Maaf dan Sebut Sayang Claire

©2021 Merdeka.com/instagram

Meski di awal menyebut tak berniat untuk mengolok Claire dan pola asuh Shandy, perempuan dengan masker biru itu akhirnya mengaku jika caranya kurang tepat. Oleh karena itu, pelaku tak segan untuk meminta maaf atas apa yang dilakukannya. Bahkan pelaku tak keberatan jika bertemu dengan Shandy secara tatap muka.

"Saya meminta maaf kalau kata-kata saya sudah sedikit keras kepada Shandy. Dan semoga di lain waktu, Shandy boleh bertemu dengan saya. Sehingga Shandy tahu betul apakah saya ini orang jahat seperti yang netizen bilang atau yang ibu Shandy sangkakan, otak saya kotor," terangnya.

 Di akhir penuturannya, perempuan asal Manado ini menegaskan jika sebenarnya ia menyayangi Claire. Dasar itulah yang membuatnya berusaha menasihati Shandy di media sosial.

"Sepertinya kita memang harus bertemu, karena dari lubuk hati saya yang paling dalam Shandy, saya sayang dengan Claire. Tidak ada yang membenci Shandy, semua sebenarnya sayang," imbuh pelaku.