Merdeka.com - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sabtu (9/1) lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi dunia penerbangan Indonesia dan juga keluarga yang ditinggalkan. Ditemukan jatuh di sekitar kepulauan Seribu, tim SAR gabungan berusaha keras mencari korban dan mengumpulkan puing-puing pesawat tersebut.

Hingga akhirnya, satu per satu serpihan ditemukan dan diidentifikasi, begitu juga korban. Namun, tak semua puing-puing badan pesawat dapat di angkat ke permukaan.

Beberapa yang terlalu kecil membuatnya susah untuk di angkat ke daratan. Hal itu membuat puing-puing badan pesawat itu masih berada di dasar laut hingga saat ini. Mengingat pesawat yang ditemukan hancur lebur, ini penampakan serpihan pesawat Sriwijaya SJ182 di dasar laut.

Lakukan Penyelaman

©2021 Merdeka.com/youtube.com

Usai kabar jatuhnya Sriwijaya SJ182, BASARNAS, tim gabungan TNI AL, AU, AD, dan Kepolisian bergerak cepat ke titik terakhir pesawat. Tim gabungan langsung melakukan penyelaman di sekitar lokasi untuk mencari korban dan serpihan pesawat.

Temukan Serpihan Pesawat

©2021 Merdeka.com/youtube.com

Saat menyelami dasar laut di sekitar kepulauan Seribu, tim penyelam berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat. Namun beberapa di antaranya tak jelas, karena kondisinya sudah hancur lebur tak lagi berbentuk.

Jendela Pesawat

©2021 Merdeka.com/youtube.com

Salah satu serpihan pesawat yang masih sedikit berbentuk dan bisa teridentifikasi adalah bagian jendela pesawat. Jika dilihat sekilas, terdapat sebuah bingkai menyerupai jendela pesawat. Beberapa serpihan pesawat ini, masih berada di dasar laut dan belum dapat dievakuasi.

Banyak Lumpur

©2021 Merdeka.com/youtube.com

Saat menyelam, kebanyakan dari tim mengeluhkan kendala banyaknya lumpur dan arus yang kuat. Hal ini membuat jarak pandang para penyelam pun terbatas.

Terlebih saat harus mengangkat puing-puing pesawat ke daratan, lumpur akan kembali naik dan membuat jarak pandang semakin terbatas.