Merdeka.com - Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan berinisial HF (28) menembak L, warga setempat hingga meninggal dunia. Dalam menjalankan aksinya, pelaku dibantu dua rekannya, S dan M. Kini ketiganya sudah ditahan dan dijerat hukuman 20 tahun penjara.

"Ketiga tersangka dikenakan pasal berlapis yaitu 340 Jo 55 KUHP dan pasal 338 Jo 55 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan biasa dengan ancaman hukuman pidana 20 tahun penjara,” terang Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyogo, Selasa (25/5/2021).

Reka Adegan

 Polres Bangkala menggelar rekonstruksi kejadian tersebut. Terdapat 11 reka adegan yang diperagakan oleh tiga tersangka saat insiden tersebut.

"Olah TKP yang digelar ini merupakan tindak lanjut pengembangan tentang keterlibatan HF yang sebelumnya menjadi saksi dan kini meningkat menjadi tersangka," ungkapnya, dikutip dari Liputan6.com (26/5).

Hal ini dikuatkan dengan sejumlah barang bukti yang diamankan di tempat kejadian perkara (TKP). polisi sudah berhasil mencocokkan antara proyektil dengan senjata, hasilnya sesuai dengan yang digunakan HF untuk menembak korban.

“Untuk proses pemeriksaan HF sudah lengkap. Terkait hasil laboratorium uji balistik senjata sudah kami terima. Dan antara proyektil dan senjata yang ditembakkan sesuai bahwasanya senjata itulah yang digunakan oleh HF untuk menghabisi L,” imbuhnya.

Motif Penembakan

©2016 Merdeka.com

HF berperan sebagai eksekutor utama dalam kasus penembakan yang menyebabkan nyawa seorang warga melayang.

"Motif ini pun didasarkan sakit hati karena pegawai HF (tersangka S) kehilangan sepeda motor," lanjut perwira yang pernah menjabat sebagai Panit I Unit I Subdit II Ditreskrimsus Polda Jatim itu.

Korban L dituduh sebagai pelaku pencurian motor tersangka S. Atas tuduhan tersebut, korban melakukan perlawanan hingga terjadi aksi penembakan yang menghilangkan nyawanya.

"Korban L dituduh sebagai orang yang melakukan pencurian sepeda motor itu. Korban akhirnya melawan dan terjadilah aksi penembakan tersebut," pungkasnya.