Antisipasi Covid-19, Pemkab Pamekasan Lakukan Ini pada Suporter Madura United FC

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mulai menyasar para suporter klub sepak bola sebagai penerima suntikan vaksin Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperluas jangkauan suntik vaksin Covid-19 pada masyarakat di wilayah tersebut.

Kali ini, sasaran vaksinasi Covid-19 ditujukan kepada suporter klub sepak bola Madura United. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kantor Madura United FC di Jalan Raya Panglegur, Senin (4/10/2021).

"Suporter menjadi sasaran khusus vaksinasi, dengan harapan agar tercipta kekebalan komunitas, sehingga penyebaran corona bisa diantisipasi," tutur Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menghadiri acara itu.

Suporter Beragam

View this post on Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Madura United FC (@maduraunited.fc)

Diketahui, suporter Madura United FC cukup beragam. Tercatat ada empat suporter Madura United FC dengan nama berbeda, yakni Taretan Dhibik, K-Conk Mania, Trunojoyo Mania, dan Peccot Mania. Masing-masing suporter bermarkas di kabupaten yang berbeda.

Suporter Taretan Dhibik bermarkas di Kabupaten Pamekasan, K-Chonk Mania di Kabupaten Bangkalan, Trunojoyo Mania di Kabupaten Sampang, sedangkan Paccot Mania di Kabupaten Sumenep.

Namun, dari keempat suporter tersebut masing-masing memiliki perwakilan di empat kabupaten di Pulau Madura.

Tingkatkan Cakupan Vaksinasi

ilustrasi vaksin covid 19

Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq mengungkapkan, vaksinasi kepada para suporter menjadi bentuk komitmen dan kepedulian Madura United FC ikut mencegah penyebaran Covid-19 dan meningkatkan cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan.

"Selain memiliki misi sehat, Madura United FC ingin ikut berperan aktif dalam meningkatkan cakupan vaksinasi agar sasaran vaksin ini lebih luas dan menyebar," ujarnya, dikutip dari Antara.

Melalui kegiatan vaksinasi massal yang ditempatkan di kantor klub sepak bola Madura United FC itu, Kabupaten Pamekasan diharapkan tidak lagi termasuk kabupaten yang memiliki cakupan vaksin terendah di Provinsi Jawa Timur.

(mdk/rka)