Warga Jogja Lakukan Lockdown Mandiri, Ini Reaksi Sultan HB X
Merdeka.com - Jumlah orang yang terkena COVID-19 masih terus bertambah. Di Indonesia, jumlah orang yang positif terkena virus tersebut sudah sebanyak 1.528 jiwa per 31 Maret 2020. Dengan jumlahnya yang kian lama kian besar, banyak masyarakat yang mengharapkan Pemerintah Jokowi segera memberlakukan Lockdown.
Masyarakat yang mulai khawatir Virus Corona masuk ke daerahnya, kemudian melakukan karantina mandiri. Salah satunya adalah warga kampung-kampung di Jogja yang mulai melakukan "lockdown mandiri" dengan menutup akses jalan utama menuju kampung mereka.
Tindakan masyarakat yang dilakukan dengan tujuan melindungi warga desa itu menuai pro dan kontra. Di satu sisi, tindakan itu merupakan bentuk inisiatif warga yang berusaha menyelamatkan warganya dari Virus Corona, tapi di sisi lain, tindakan itu tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Mungkin jalan masuk ke desa itu ada dua atau tiga jalan. Nah, dari tiga jalan itu yang dua ditutup sehingga hanya ada satu jalan yang dibuka dengan harapan memudahkan mengontrol siapa yang masuk. Bagi saya itu no problem,” kata Sultan dilansir dari ANTARA pada Senin (30/3).
Bukan Lockdown
2020 liputan6.com
Dilansir dari Liputan6.com (28/3), warga kampung-kampung di Jogja mulai membatasi akses jalan masuk menuju desa mereka. Mereka memblokade jalan dengan menuliskan kata "Lockdown".
Menurut Sri Sultan HB X, tindakan menutup akses jalan menuju kampung itu tidak dapat dikategorikan sebagai Lockdown, melainkan lebih mengacu kepada pembatasan sosial.
"Itu bukan Lockdown. Kalau Lockdown itu sama sekali dia diisolasi tidak boleh keluar dan tidak boleh masuk," ujar Sultan dilansir dari ANTARA pada Senin (30/3).
Konsekuensi Lockdown
2020 liputan6.com
Menurut Sultan, kebijakan Lockdown akan memunculkan sebuah konsekuensi besar. Salah satu konsekuensi itu adalah hancurnya perekonomian rakyat.
"Siapa yang memerintahkan Lockdown itu harus memberi makan kepada setiap orang. Kalau dia memerlukan sesuatu harus difasilitasi karena yang tidak boleh keluar itu berarti dia tidak bisa makan. Nah itulah yang harus dihindari," jelas Sultan.
Tanggapan Sultan Terkait Perantau dari Luar Daerah
2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Sementara itu Sultan HB X juga memberikan pernyataan terkait warga perantauan yang berbondong-bondong pulang kampung ke wilayahnya.
Menurut Sultan, hal itu tidak perlu dipersoalkan karena keputusan mereka itu dilandasi berbagai alasan. Namun mereka diwajibkan mengisolasi diri selama 14 hari di rumah dengan melapor ke perangkat setempat.
"Mungkin karena dia pedagang di Jakarta yang zona merah, jadi tidak laku pedagangnya. Dari pada begitu lebih baik pulang. Mungkin di Jakarta di-PHK dan beban hidup mahal lebih baik pulang. Masa pulang saja tidak boleh," ucap Sultan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar: Jangan-Jangan Beliau Datang untuk Menguatkan Saya
Ganjar menyebut dirinya menjadi orang pertama yang diterima oleh Sultan HB X ketimbang orang lain.
Baca SelengkapnyaKeseruan Ribuan Warga Jogja Hadiri Open House Sri Sultan HB X, Diadakan Pertama Kalinya Setelah Empat Tahun Vakum
Acara itu digelar pertama kali setelah vakum akibat COVID-19
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Minta Bertemu Megawati: Namanya Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Sangat Baik
Jokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaSultan HB X Akui Diminta Jembatani Pertemuan Jokowi dan Megawati: Terserah Presiden
Sultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaViral Lansia Jatuh di Pinggir Jalanan Jogja hingga Ditabrak Motor, Sikap Pengendara Lain Jadi Sorotan
Meski pagi itu jalanan tampak cukup ramai, tapi tak satu pun orang datang atau berhenti sebentar untuk menolong lansia malang itu.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Sri Sultan HB X
Pertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
Baca Selengkapnya