Sukoharjo dapat Penghargaan dari MURI, Ini Sederet Prestasinya
Merdeka.com - Rabu (30/3), Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menerima kabar gembira. Mereka menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai salah satu daerah penaburan insektisida butiran ramah lingkungan secara serentak dengan lahan persawahan terbanyak.
Kegiatan pemecahan rekor MURI ini dilaksanakan di 1.678 titik lahan petani dengan luas masing-masing titik 2.500 meter persegi hingga 3.000 meter persegi. Walaupun diselenggarakan Pemkab Sukoharjo, lokasi penaburan insektisida ini tak hanya di wilayahnya, namun juga merambah ke wilayah lain di Jateng, Jabar, Jatim, dan Sulsel.
Dalam mengadakan kegiatan ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Sukoharjo, bekerja sama dengan sebuah perusahaan ilmu pertanian Indonesia (FMC), sehingga acara dapat terselenggara dengan lancar.
Bukan yang Terakhir
©2018 Merdeka.com
Perwakilan MURI, Sri Widayati, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan Pemkab Sukoharjo dalam mengedukasi petani mengelola hama werang cokelat secara preventif, praktis, dan berkelanjutan sesuai prinsip pengendalian hama terpadu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Widaryatno mengatakan dalam waktu dekat Sukoharjo akan kembali menerima penghargaan dari MURI terkait program tanam padi IP 400. Ia mengatakan tanaman padi IP 400 ini merupakan program tanam empat kali dan panen empat kali dalam setahun untuk komoditas padi.
Sebelumnya, Sukoharjo sudah diusulkan oleh Kementerian Pertanian untuk menerima penghargaan dari MURI terkait program IP 400. Wilayah itu menjadi yang terluas dalam penerapan IP 400, yaitu seluas 10.000 hektare.
Edukasi Petani
©2018 Merdeka.com
Marketing Manager FMC Indonesia, Dudy Kristyanto mengatakan, sebagai perusahaan pertanian global berbasis ilmu pengetahuan, tujuan dari FMC adalah mengadakan kegiatan demonstrasi massal untuk memberikan pengetahuan praktik pertanian yang baik kepada petani tanaman padi, khususnya pada pengelolaan hama wereng cokelat secara preventif, praktis, dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, sebagai dari upaya penata-layanan, tim secara teratur melibatkan dan mengedukasi petani tentang pengendalian hama yang efektif melalui penggunaan pestisida yang tepat.
Demonstrasi penaburan massal nantinya akan mengedukasi petani tentang tingkat penggunaan yang direkomendasikan dan pengaturan waktu aplikasi. Pihaknya berharap para petani akan mencapai panen yang melimpah di musimnya nanti.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaPotret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden
Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya6.426 Narapidana di Sulsel Diusulkan Terima Remisi Hari Kemerdekaan RI
Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Baca SelengkapnyaDidedikasikan untuk Istri Presiden RI Ke-2, Ini Asal-usul Anggrek Tien dari Sumatra Utara
Anggrek ini hanya hidup dan tumbuh di daerah tertentu dan kini sudah menjadi flora endemik Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaLetakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme
Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya