Sudah Melebihi Kapasitas, Ini Kata Pemda DIY Terkait Persoalan TPA Piyungan
Merdeka.com - Pada Minggu (8/5), warga di sekitar TPA Piyungan melakukan blokade jalan menuju tempat pembuangan akhir. Akibatnya sejumlah truk harus melakukan putar balik. Bahkan hingga Selasa (10/5), penutupan jalan itu masih terjadi. Apabila ini dibiarkan berlarut-larut, kawasan Jogja dan sekitarnya berpotensi berstatus darurat sampah.
Seperti diketahui, sebelumnya warga di sekitar TPA Piyungan menuntut untuk beraudiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X terkait perizinan dan dampak pencemaran dari adanya tempat pembuangan itu. Setelah terus didesak, akhirnya Sri Sultan HB X buka suara. Dia berjanji akan membuka ruang dialog dengan warga yang melakukan blokade jalan itu.
“Nanti kami usahakan untuk bisa punya waktu,” jawab Sri Sultan, mengutip dari ANTARA pada Selasa (10/5). Berikut selengkapnya:
Sudah Melebihi Kapasitas
©2021 Merdeka.com/Muhammad Biondy
Menurut Sri Sultan HB X, volume sampah di TPA Regional sudah melebihi kapasitas. Oleh karena itu lahannya perlu dikembangkan dan diperluas. Sultan mengaku lahan untuk perluasan itu sebenarnya telah tersedia.
“Prinsipnya TPA yang lama ini akan kami tutup dan kami jadikan ruang hijau sehingga tempat-tempat baru di sebelahnya itu akan kami kembangkan,” kata Sri Sultan HB X.
Tunggu Hasil Penelitian
Meski begitu, penutupan lahan TPA yang lama ini masih menunggu hasil penelitian dari Bappenas dan Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT PII). Sultan berharap masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Piyungan bisa lebih bersabar dan memahami bahwa penelitian mengenai penutupan dan pengembangan lokasi pembuangan sampah yang baru membutuhkan waktu yang panjang.
“Jadi nanti bagaimana Bappenas dan PT PII bisa memahami waktu yang diberikan, juga bagaimana mengatasi masalah ini sehingga punya ruang untuk didialogkan dengan warga,” kata Sultan.
Pembangunan TPA Baru
©2021 Merdeka.com/Muhammad Biondy
Selain pengembangan TPA Piyungan dengan skema kerja sama antara badan pemerintah dengan badan usaha, Pemda DIY juga berencana membangun TPA baru yang masih berada di Piyungan. Apalagi diperhitungkan TPA Piyungan yang sekarang sudah benar-benar tidak bisa lagi menerima sampah pada akhir 2022 nanti. Adapun TPA baru dengan luas 2,1 hektare ini direncanakan akan mulai bisa beroperasi pada akhir Agustus 2022.
“Dalam penyiapan pelaksanaan pembangunan TPA baru, dibutuhkan kerja dan peralatan yang cukup banyak. Berdasarkan arahan dari Gubernur, pelaksanaan TPA baru ini diminta untuk memaksimalkan potensi dan partisipasi dari warga setempat,” kata Wakil Kepala Dinas PU ESDM DIY, Kusno Wibowo, mengutip dari ANTARA.
Tidak Ada Alternatif Lain
©2021 Merdeka.com/Muhammad Biondy
Sementara itu Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa aspirasi warga sekitar TPA Piyungan telah dibahas. Dia mengatakan pihak pemerintah telah mengupayakan agar daya tampung TPA Piyungan bisa diperpanjang usianya sembari menunggu pembangunan TPA yang baru kelar.
Menurutnya, hingga kini wilayah Yogyakarta, Sleman, dan Bantul tidak memiliki alternatif tempat lain sebagai tempat pembuangan sampah selain di Piyungan. Di samping itu ia menekankan agar masing-masing kabupaten/kota bisa menekan volume sampah dari kawasan hulu.
“Persoalan pengolahan sampah tidak hanya di kawasan hilir, tapi juga di hulu. Selain dibuang di tempat sampah, sampah juga bisa dipilah mana yang organik mana yang bukan,” kata Kadarmanta, mengutip dari ANTARA pada Selasa (10/5).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup Permanen, Ini Sejarah TPA Piyungan yang Telah Beroperasi sejak 1996
Setiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaTelan Anggaran Rp824 M, Jokowi Resmikan 3 TPA di Jatim: Dapat Kurangi Masalah Sampah
Dapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca Selengkapnya95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya