Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suarakan Krisis Iklim dengan 'Sepatu', Ini Tiga Tuntutan Extinction Rebellion

Suarakan Krisis Iklim dengan 'Sepatu', Ini Tiga Tuntutan Extinction Rebellion Aksi Sepatu XR di Jogja. ©2020 Merdeka.com/Siwi Nur

Merdeka.com - Masih dalam semarak perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, sekelompok anak muda yang menyebut diri mereka sebagai Extinction Rebellion (XR), melakukan Aksi Sepatu atau Shoe Strike. Aksi ini dilakukan di dua kota, Jakarta dan Yogyakarta, Sabtu (29/8) sore, secara bersamaan.

Berbeda dari aksi penyampaian aspirasi yang biasa dihadiri massa, XR melakukan inovasi kreatif. Gerakan non-partisan bertaraf internasional ini, mengajak masyarakat untuk menyumbangkan sepatu mereka sebagai perwakilan kehadiran. Masyarakat yang mendonasikan sepatu juga dapat menyampaikan aspirasi tentang krisis iklim lewat pesan di secarik kertas. Aksi Sepatu ini dipilih karena dianggap lebih aman, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

“Dikarenakan krisis kesehatan pandemi Covid-19 yang belum teratasi di Indonesia, kami merasa belum sepenuhnya aman untuk masyarakat turun ke jalan dan menyuarakan aspirasinya. Sepatu-sepatu ini dikumpulkan secara sukarela dari selama 10 hari untuk mewakili suara masyarakat dan selanjutnya akan didonasikan ke beberapa yayasan yang membutuhkan. Aksi sepatu ini mewakili harapan akan bumi yang layak huni dan menuntut merdeka dari krisis iklim. Aksi ini dilangsungkan dengan protokol kesehatan ketat yang hanya melibatkan 15 relawan,” ujar Koordinator Nasional Extiction Rebellion Indonesia, Defri Nandi dalam siaran pers mereka.

Aksi ini juga disiarkan langsung lewat media sosial XR, dan diisi dengan orasi beberapa peserta. Di Jakarta, Aksi Sepatu dilakukan di depan Istana Merdeka, sedangkan di Yogyakarta, dilaksanakan di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Malioboro.

Aksi Sepatu di Jogja

Di Jogja, Aksi Sepatu diikuti oleh puluhan pasang sepatu yang ditata di latar Monumen Serangan Umum 1 Maret. Aksi ini dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, dengan orasi dan bernyanyi bersama menyuarakan tuntutan mereka.

“XR mengajak kita semua, internationally, bukan cuma nasional atau segmented, untuk ikut bergabung bersama gerakan ini. Sadar bahwa ini bukan isu satu dua organisasi, atau satu dua individu saja, tapi emang kebutuhan kita bersama,” ujar Ario Bimo, salah satu peserta Aksi Sepatu di Jogja, dan bagian dari XR.

Senada dengan Ario, Defrio melalui siaran pers-nya, mewakili XR, mengatakan betapa gentingnya situasi iklim dunia, terutama Indonesia saat ini. XR mendesak pemerintah untuk mendeklarasikan darurat iklim.

“Kami tidak mau tinggal diam. Kami tidak akan berhenti untuk menyerukan kebenaran bahwa ini sudah darurat. Krisis Iklim ini nyata dan di depan mata,” kata Defrio.

Tiga Tuntutan XR

aksi sepatu xr di jogja

©2020 Merdeka.com/Siwi Nur

Indonesia ikut menandatangani Perjanjian Paris, dan menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan menjaga suhu bumi di bawah 1.5 derajat Celsius. XR menganggap komitmen Indonesia belum dilaksanakan dengan baik. Defrio menyebut, belum terlihat kebijakan yang secara signifikan mengarah pada komitmen tersebut.

“Tiga tuntutan kami sangat jelas yaitu deklarasikan darurat iklim sekarang, susun kebijakan untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2025, dan bentuk balai masyarakat untuk mengawal dan memberikan rekomendasi bagi kebijakan iklim Indonesia,” lanjut Defrio.

Menanggapi tuntutan itu, Ario yang ditemui saat melakukan aksi di Jogja, mengaku pemerintah, khususnya pemerintah daerah Yogyakarta belum memberikan tanggapan terkait aksi mereka.

“Dari pemerintah sendiri, hingga saat ini, kalau di Jogja, belum ada tanggapan,” jelas Ario, Minggu (29/8).

Mengenal Extinction Rebellion

Extinction Rebellion merupakan gerakan non-partisipan internasional yang menggunakan aksi damai tanpa kekerasan untuk mendorong pemerintah dalam menanggulangi keadaan darurat iklim dan ekologi. Gerakan ini mulai ramai di Indonesia dua tahun belakangan dan hingga kini sudah melakukan banyak kegiatan.

“Untuk acara-acaranya ada banyak. Kita melakukan pendidikan terkait kesadaran iklim. Kita ada XR Talk, Climate Talk, di mana kita melakukan diskusi-diskusi terkait iklim dengan tema-tema yang berbeda, tapi semuanya merujuk pada hal yang sama, masa depan yang lebih baik dan yang pasti adanya masa depan itu sendiri untuk manusia,” jelas Ario.

XR mengajak masyarakat, khususnya yang peduli terhadap isu iklim, untuk menyuarakan suara mereka. Dan, terbuka untuk bergabung dengan mengunjungi website resmi mereka atau dengan mengikuti berbagai kegiatan yang digelar XR.

“Kami sangat khawatir warisan 100 tahun kemerdekaan Indonesia di 2045 nanti yang akan kami terima adalah kerusakan yang bertambah parah dan kepunahan. Padahal Indonesia punya pilihan untuk menjadi pemimpin dunia dalam melawan krisis iklim,” tutup Defrio.

(mdk/kho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan

Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Gen Z dan Milenial Diajak Soroti Komitmen Capres Terkait Isu Lingkungan, Ini Alasannya
Gen Z dan Milenial Diajak Soroti Komitmen Capres Terkait Isu Lingkungan, Ini Alasannya

Sebesar 55 persen pemilih dalam pemilu 2024 merupakan pemilih muda yang terbagi atas Generasi Z dan milenial.

Baca Selengkapnya
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta

Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya
Ratusan Tahun Terabaikan, Fosil Rahang Hewan Ini Ungkap Evolusi Makhluk Raksasa 19 Juta Tahun Lalu
Ratusan Tahun Terabaikan, Fosil Rahang Hewan Ini Ungkap Evolusi Makhluk Raksasa 19 Juta Tahun Lalu

Ratusan Tahun Terabaikan, Fosil Rahang Hewan Ini Ungkap Evolusi Makhluk Raksasa 19 Juta Tahun Lalu

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.

Baca Selengkapnya
6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, Ini Sejarahnya
6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, Ini Sejarahnya

Jumlah anak yatim piatu akibat peristiwa perang selama beberapa abad terakhir, hingga tahun 2001 terus meningkat.

Baca Selengkapnya