Aksi Bilqis Prasista Jadi Sorotan, Ini Perjalanan Sejarah Indonesia di Piala Uber
Merdeka.com - Skuad muda Indonesia di Piala Uber 2022 berhasil melaju ke perempat final. Salah satu aksi membanggakan adalah ketika Bilqis Prasista yang mengalahkan Akane Yamaguchi dalam babak penyisihan penentuan juara grup pada Rabu (11/5).
Bilqis yang menduduki peringkat 333 dunia berhasil mengalahkan Akane Yamaguchi yang ranking 1 dunia dua game langsung, dengan skor 21-19 dan 21-19. Momen tersebut langsung menjadi perbincangan di berbagai media.
Aksi lainnya yang turut membanggakan juga ditorehkan oleh para pemain putri muda Indonesia. Diturunkannya skuad muda membuat pecinta bulu tangkis tahu para pemain pelapis bulu tangkis Indonesia.
Melihat momen ini, banyak yang menjadi penasaran mengenai sejarah prestasi Indonesia di Piala Uber. Indonesia sudah sebanyak 24 kali berpartisipasi dan telah menyabet 3 kali gelar juara. Gelar juara tersebut diraih pada tahun 1975, 1994 dan 1996.
Juara Pertama KaliJuara Pertama Kali
Setelah 16 tahun berjuang dalam Piala Uber, Indonesia meraih gelar juara pertama kalinya pada tangga 6 Juni 1975.
Dalam momen tersebut Indonesia berhasil mengalahkan Jepang dengan skor 5-2 dalam laga final.
Kemenangan tersebut terasa lebih istimewa karena terjadi di Istora Senayan, Jakarta. Waktu itu, skuad Indonesia diisi oleh Theresia Widiastuty, Tati Sumirah, dan Utami Dwi di tim tunggal dan Minarni Sudaryanto/Regina Masli, Imelda Wiguna/Theresia Widiastuty di tim ganda.
Kerinduan akan Gelar Juara
Di tahun 1994, Indonesia ketiga kalinya menjadi tuan rumah untuk Piala Thomas dan Uber.
Di momen itu, baik tim putra atau putri memikul beban yang berat karena sudah lama tak menjadi juara.
Tetapi skuad tim putri yang berisi Susi Susanti, Eliza Nathanael, Meiluawati, Finarsih, Zelin Resiana, Lili Tampi, dan Mia Audina tampil sangat istimewa. Lalu di laga final, Susy Susanti dkk berhasil menekuk China dan menjadi juara.
Terakhir Menjadi Juara
Gelar juara kembali diraih dua tahun setelah skuad Indonesia menang dari China.
©2019 Merdeka.com
Di tahun 1996, Indonesia mengirimkan Mia Audina, Meiluawati, Yuliani Sentosa, Lydia Djaelawijaya, Zelin Resiana, Elyza Nathanael, Finarsih, Lili Tampi, dan tentunya Susi Susanti
Pada saat itu Indonesia memang tidak diunggulkan di Piala Uber yang berlangsung di Hong Kong tersebut. Tetapi dengan semangat yang tak pernah padam, Susi Susanti dkk berhasil menjadi juara setelah mengalahkan China.
(mdk/dem)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
Baca SelengkapnyaResmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil quick count dan real count sementara, Prabowo-Gibran unggul jauh dari dua pesaingnya. Prabowo-Gibran bahkan menang satu putaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menjanjikan akan memperhatikan kehidupan mantan atlet Indonesia yang pernah mengharumkan nama bangsa.
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil lolos ke babak 16 besar melalui jalur peringkat tiga terbaik.
Baca SelengkapnyaPemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
Baca SelengkapnyaDi ajang bergengsi ini, pelatih Bima Sakti sudah memilih 21 pemain terbaik untuk membela Garuda Muda.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar Piala Asia
Baca Selengkapnya